vote komen dong biar gue semangat update :(
•
Setelah bel istirahat berbunyi, murid-murid di kelas IPS 4 segera berhamburan keluar dari kelas. Kecuali Caca dan tiga temannya. Mereka memutuskan untuk diam di kelas sembari menyantap makan siang yang mereka bawa dari rumah.
"Lo semua tau? Kemarin malem ada orang yang ngirim McFlurry ke rumah." Caca berucap sembari menggigit beng-bengnya.
"Paling yang ngirim si George." Sahut Luke acuh tak acuh sembari asik menyantap nasi goreng buatan ibunya.
"Kemarin gue udah nanya ke George, tapi dia jawab bukan dia yang ngirim." Balas Caca.
"Terus siapa lagi kalo bukan dia? Cowok yang deket sama lo kan cuma si George." Timpal Michael yang sibuk mencoba untuk membuka kulit cikinya.
"Kali aja gitu si Shawn yang ngirim." Sahut Caca memamerkan cengiran tengilnya.
Kesha menghentikan aktivitas makan roti cokelatnya, lalu kemudian berganti menatap Caca garang. "Ngapain bawa-bawa nama suami gue?"
Caca bergidik, "Dih, suami gue kali." Sahut Caca membuat Kesha memutar bola matanya. "Tapi serius deh, gue penasaran sama siapa yang ngirim." Lanjut Caca.
"Gue yang ngirim. Kenapa emang?"
Sahutan nyolot Lando dari bangkunya langsung membuat Caca dan tiga temannya dengan kompak menoleh ke arah Lando.
Luke tersedak makanannya sendiri, "Anjing." Umpat cowok itu sembari menepuk-nepuk dadanya.
.
Lando keluar dari kelas dan mengedarkan pandangannya untuk mencari di mana keberadaan Caca. Mata cowok itu menangkap Caca yang sedang berada di tangga dan hendak untuk turun. Dengan segera Lando berlari menghampiri cewek itu.
"Pulang bareng siapa?" Tanya Lando yang kini sudah berada di samping Caca. Nada suaranya terdengar dingin
Caca menoleh sekilas, "Bareng temen." Jawabnya singkat lalu mempercepat langkah kakinya agar bisa menghindari Lando. Perempuan itu merasa malas berada di dekat Lando setelah kejadian mereka bertengkar beberapa hari yang lalu.
"Bareng George anak Harapan Baru itu?" Tanya Lando masih mencoba menyamakan langkah kakinya dengan langkah kaki Caca.
"Iya."
Lando berdecih, "Murahan banget lo," Kata Lando yang membuat Caca berhenti berjalan.
Cewek itu menoleh dan menatap Lando tajam. "Ngomong apa barusan?"
"Lo murahan." Lando mengulang perkataannya. "Gue kasian sama George. Dia cuma jadi bahan pelarian lo doang."
Plak!
Tangan Caca melesat mengenai pipi mulus Lando. Membuat Lando terkesiap kaget. Ia tidak menduga Caca akan seberani itu untuk menamparnya.
"Pernah mikir gak sih kalo kata-kata lo bisa nyakitin hati, walaupun itu cuma dua kata?" Kata Caca penuh dengan emosi. "Lo siapa, anjing, berani nyebut gue murahan?!" Bentak Caca pada Lando.
Lando tidak bisa mengeluarkan sepatah kata apa pun, nyalinya seketika menciut saat dibentak oleh Caca. Ia membeku ditempatnya karena masih terkejut dengan respon yang diberikan oleh Caca. Laki-laki itu melihat mata Caca mulai mengeluarkan air. Itu membuatnya merasa sangat bersalah.
"Lo nangis?" Tanya Lando pelan.
Caca mengusap air matanya, "Nyesel gue pernah suka sama lo." Setelah berucap seperti itu, Caca langsung mengangkat kakinya untuk pergi dari hadapan Lando.
Caca marah pada Lando. Cewek mana sih yang tidak marah saat disebut murahan? Apa lagi yang menyebut mereka murahan adalah orang yang mereka suka.
oOo
"Lah? Lo kenapa?"
George terperanjat kaget di atas motornya ketika melihat Caca keluar dari gerbang sekolah dengan hidung merah dan mata yang berair.
Caca tidak menjawab. Ia mengambil helm yang berada di tangan George lalu memakainya.
"Ayo nyari makan, gue laper." Pinta Caca sembari naik ke agas motor milik George.
George menolehkan kepalanya ke belakang untuk menatap Caca, "Jawab dulu, lo kenapa?"
Caca menepuk pundak laki-laki itu, "Jangan banyak nanya lo, ojek. Jalan buruan."
George mendengus lalu menyalakan motornya. "Sialan lo."
.
George tidak bisa melepas pandangannya dari Caca yang kini sedang memakan cheeseburger dengan lahap. Laki-laki itu menggelengkan kepalanya lalu terkekeh kecil.
"Kenapa ketawa?" Tanya Caca menghentikan aktivitasnya sesaat.
"Makan yang bener, Ca. Liat tuh belepotan gitu."
Tangan cowok itu bergerak mengambil tissue lalu berniat untuk mengelap bibir Caca. Tapi dengan cepat, Caca segera menghindar yang membuat George mengernyitkan dahinya.
"Lo kenapa dah?" Tanya George keheranan.
"Biar gue aja." Caca lalu mengambil tissue yang berada di tangan George dan mengelap bibirnya.
George masih mengamati Caca. Sekarang ia malah menopang dagunya agar lebih leluasa dan mendapatkan posisi yang enak untuk melihat wajah Caca.
"Ngapain sih ngeliatin gue kaya gitu? Matanya mau dicolok pake kentang McD ya?" Sungut Caca sembari melayangkan dua batang kentang ke hadapan wajah George.
George tertawa lalu memajukan wajahnya dan melahap kentang yang berada di tangan Caca.
"Mending buat di makan dari pada buat nyolok mata." George berucap dengan mulut mengunyah kentang goreng.
"Kalo lagi makan jangan ngomong."
George menelan makanannya, lalu meminum es millo yang tadi ia pesan. "Boleh aja kok ngomong sambil makan. Yang gak boleh itu kan keseleknya." Balas George.
Caca terkekeh lalu mengangguk mengiyakan. "Bener juga sih." Katanya.
Suasana kembali hening, Caca melanjutkan aktivitas makannya yang tadi sempat tertunda karena ulah George.
"Tadi kenapa nangis?" Tanya George membuka suaranya kembali.
"Habis berantem sama Michael. Ngeselin banget dia parah." Balas Caca berbohong George.
George menganga beberapa saat, kemudian menatap Caca kesal. "Tai lah. Gue pikir kenapa, ternyata berantem sama si Gulali. Buang-buang tenaga otak gue buat mikir lo, monyet. " Maki George kembali memasukan kentang goreng ke mulutnya.
"Baru tau kalo lo bisa mikir." Celetuk Caca membuat George menatap perempuan itu datar.
"Terusin aja ngeledeknya."
****
Revised
anyink ini apa sih?
GEORGE UWU BANGET SUMPIL DAH 😭💛
14 Juni 2020
-Tasya
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush ft. Lando Norris [AU]
Fanfiction[BOOK 1] "I know i'm the stupid one who regretting it." • Written In Bahasa Copyright© 2020 by avocasya #1 in landonorris [10 Juni 2020] #2 in alexmarquez [10 Juni 2020] #1 in alexmarquez [14 Juni 2020]