WOI CRUSH TEMBUS 1K READERS 😭
MANCAYY
****
"Caca."
Caca baru saja akan melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. Tapi sayang, ada seorang cowok memanggil namanya yang mengharuskan ia untuk meladeni orang itu.
"Kita perlu bicara." Kata cowok itu yang tidak lain adalah Lando.
"Mau ngapain lo? Mau ngatain gue murahan lagi? Atau mau ngajak berantem? Dah lah gue gaada waktu. Bye!" Kata Caca dengan judes lalu beranjak pergi dari hadapan Lando.
Sebelum ia sempat pergi, tangan Lando dengan sigap menahan pergelangan tangan cewek itu untuk tidak masuk kedalam rumahnya.
"Apa lagi sih?" tanya Caca sembari menepis tangan Lando.
"Kita harus bicara." Ucap Lando dengan nada melunak.
"Ngomong, buruan." Kata Caca sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
"Gue mau minta maaf soal kejadian waktu itu. Gue bener-bener nyesel udah ngomong gitu ke lo." Kata Lando dengan sungguh-sungguh.
Caca meringis dalam hati ketika melihat iris biru Lando yang memancarkan penyesalan. Usahanya untuk marah pada Lando runtuh seketika.
Cewek itu mendesah lemah, kenudian mengibaskan tangannya "Santai. Udah gue maafin kok." Kata Caca. "Udah selesai kan? Gue mau masuk." Kata Caca dan hendak pergi tapi dicegat lagi oleh Lando.
"Belom selesai, Caca." Kata Lando. "Gue sama Madison udah putus setelah gue yakin kalo gue suka sama lo." Kata Lando yang membuat Caca terkejut. "Gue ngaku hidup gue garing banget gaada lo, gue suka sama lo. Lo mau kan ngulang semuanya dari awal bareng gue?"
Caca membulatkan matanya dan langsung menatap Lando horror, "Lo emang bener-bener ya, Lan! Buaya tingkat neptunus!" Pekik Caca sebal.
"Gue bukan buaya. Gue emang salah suka sama lo pas gue pacaran sama Madi. Waktu itu gue mau mutusin dia, tapi gara-gara lo udah terlanjur tau gue pacaran sama Madi, gue gajadi mutusin dia." Jelas Lando.
Penjelasan macam apa itu? Pikir Caca.
"Jadi gimana? Lo mau 'kan ngulang semuanya dari awal bareng gue?"
Caca hanya berdiri di hadapan Lando layaknya seorang patung. Ia bingung harus berbuat apa. Lando terang-terangan sudah mengungkapkan isi hatinya. Dan harusnya Caca senang karena cowok yang ia suka selama ini akhirnya memiliki perasaan yang sama padanya.
Tapi entah kenapa dia malah tidak bersemangat menanggapi perkataan Lando barusan.
"Gue gatau, Lan." Jawaban dari Caca sontak membuat Lando terkejut.
Laki-laki itu sadar ia sudah menyakiti Caca, tapi ia juga yakin kalau Caca masih menyimpan rasa untuknya.
Lando menghela napas pelan, "Gue tau gue udah salah banget sama lo. Tapi kita temenan lagi ya?" Pinta Lando dengan suara lembutnya.
"Oke." Caca tersenyum tipis lalu mengangguk pelan
oOo
"Jadi tadi sore Lando kesini buat minta maaf?" Tanya Luke memakan martabak telurnya dengan pandangan yang tidak lepas dari Caca.
Caca mengangguk, "Iya. Terus lo tau? Tadi si George juga bilang kalo dia suka sama gue." Kata Caca lalu menghembuskan napasnya kasar.
Luke sontak membulatkan matanya dan tersedak setelah mendengar perkataan Caca. Cowok itu mengambil air dan langsung meminumnya.
"Lo kenapa sih, Luke?" Tanya Caca menatap Luke dengan bingung.
Luke menepuk-nepuk dadanya lalu menatap Caca tajam. "Keselek, bego. Pake nanya lagi."
Caca tidak menanggapi perkataan Luke. Ia lebih memilih untuk berpikir bagaimana cara menempatkan dirinya di tengah-tengah Lando dan George.
"George beneran udah bilang kalo dia suka sama lo?"
Pertanyaan dari Luke sontak membuat Caca menatap cowok yang kini duduk diatas sofa itu. "Maksud lo ngomong gitu apa? Jadi lo udah tau George suka sama gue?"
"Tau lah. Orang dia sering curhat ke gue soal lo." Kata Luke lalu bangkit dari sofa dan berjalan kearah tempat tidur Caca.
Caca mengerang lalu menutup wajahnya dengan bantal. "Sekarang gue bingung banget, Luke. Gue gamau kaya gini." Kata Caca merengek.
Luke menatap Caca, "Kalo dikasi pilihan milih Lando atau George, lo bakalan milih siapa?" Tanya Luke.
Caca menggeram lalu memukul wajah Luke dengan bantal. "Lo itu kenapa sih nanya begituan? Gue gabisa milih salah satu diantara mereka, Luke. George itu anaknya asik banget, sedangkan Lando? Lo tau sendiri gue suka sama dia." Sahut Caca.
Luke menghela napasnya lalu memijit pelipisnya. Ia ikut merasa pusing dengan permasalahan Caca yang satu ini.
"Lo beneran suka Lando atau cuma ngebet pacaran sama dia?" Tanya Luke yang membuat Caca menghela napasnya.
"Luke, gue udah suka sama Lando dari SMP. Masa iya gue cuma ngebet pacaran sama dia doang?" Sahut Caca.
"Terus tadi kenapa ga nerima dia, peak? Bego banget lo asli." Kata Luke menatap Caca dengan jengah.
"Karena ada George." Balas Caca memelankan suaranya. "Gue nyaman sama George, tapi gue suka Lando. Gue harus gimana dong?"
Luke sempat menganga sebentar, tapo kemudian ia sadar dan mengusap wajahnya dengan telapak tangan.
"Dari pada lo pusing milih mereka, mending nikah sama gue aja yok."
"LUKE TOLOL."
****
ANJENK WOI GUE DIDN'T EXPECT KALO READERNYA BAKAL TEMBUS 1K MANTEB BAT KALIAN GUYS
TENGKYU SOMAY <3
terimakasi 1ka1. ini lope dari lando uwu <3
lando cinta kalian semua, tapi sayang doi lebih cinta sama gue uwu <3
20 Juni 2020
-Tasya Hemmo
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush ft. Lando Norris [AU]
Fiksi Penggemar[BOOK 1] "I know i'm the stupid one who regretting it." • Written In Bahasa Copyright© 2020 by avocasya #1 in landonorris [10 Juni 2020] #2 in alexmarquez [10 Juni 2020] #1 in alexmarquez [14 Juni 2020]