08. Gramedia

262 31 21
                                    

hepi reading

****

Caca mengoleskan pelembab bibir ke bibirnya, matanya melirik aquarium kecil yang kemarin George belikan untuknya.

Senyuman kecil muncul di bibir cewek itu ketika melihat ikan cupang berwarna biru tengah berenang cantik di dalam sana.

"Caca cepetan. Temen kamu udah nunggu di depan tuh." Seru Bella dari balik pintu yang membuat Caca mengernyitkan dahinya, tanda ia bingung.

Caca membuka pintu, "Si Kesha?"

Bella menggeleng, "Bukan."

"Terus siapa? Michael?" Tanya Caca penasaran.

"Bukan juga."

"Lah terus siapa, ma?" Tanya Caca penasaran.

"Mama lupa namanya. Lando gitu?" Jawab Bella yang sukses membuat Caca membelakan matanya.

oOo

"Kok lo gak bilang dulu sih kalo mau jemput gue?" Tanya Caca saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil milik Lando.

"Sengaja." Jawab cowok itu singkat dan lebih memilih untuk fokus ke jalanan.

"Sengaja mau bikin anak orang serangan jantung?" Tanya Caca yang dibalas tawa oleh Lando.

"Alay lo ah." Cibirnya.

"Lo pikir aja deh, Lan. Mana ada sih cewek yang gapapa kalo tiba-tiba gebetannya muncul di rumah buat jemput dia?"

Lando tidak menjawab dan tetep lebih memilih untuk fokus menyetir. Caca menghela nafasnya, "Tuh kan mulai lagi dinginnya."

Lando menoleh dan menyentil pipi Caca dengan pelan. "Bawel lo."

"Sakit, bego!" Kata Caca sembari mengusap pipi sebelah kanannya.

"Dih, cemen. Orang disentilnya pelan gitu kok."

"Tapi lo itu cowok, bego. Kalo menurut lo pelan, ya menurut gue keras. Orang kita beda tenaga." Oceh Caca dengan wajah cemberut.

"Jangan cemberut gitu." Kata Lando lalu mencubit pipi Caca dengan gemas.

Caca menepis tangan Lando lalu memalingkan wajahnya. Mencoba untuk menahan sudut bibirnya agar tidak terangkat naik.

Caca juga yakin kalau sekarang wajahnya pasti sudah memerah seperti kepiting rebus.

oOo

Caca datang ke kelas beriringan bersama Lando yang membuat satu penghuni kelas memusatkan perhatian mereka pada Lando dan Caca.

Termasuk Michael, Kesha, dan Luke.

Caca menaruh tasnya lalu duduk di bangkunya. Ia memamerkan senyum anehnya kepada Luke.

"Ngapain lo senyum-senyum gak jelas kaya monyet." Michael berucap yang langsung mendapat tabokan dari Caca. "Sakit, goblok." Gumam Michael sembari mengusap pipinya.

"Lagian lo tuh sewot banget kalo gue lagi seneng." Kata Caca yang hanya dibalas juluran lidah oleh Michael

"Tadi gue ke rumah lo, tapi kata tante Bella lo udah berangkat bareng temen. Temen lo selain kita siapa emang?" Tanya Luke penasaran.

Saat Caca hendak menjawab, Lando memotongnya lebih dahulu. "Caca berangkat bareng gue." Kata Lando yang sukses membuat ketiga orang itu membelakan matanya.

"Pantesan aja anjing si Caca senyum-senyum gak jelas." Celetuk Kesha.

"Hehehehehe."

oOo

"Pulang bareng gue yuk. Sekalian temenin nyari buku ke Gramedia." Kata Lando yang kini berada di samping bangku Caca.

Caca yang sedang membereskan bukunya menoleh sebentar ke arah Lando. "Bentar, gue izin dulu sama om Luke." Kata Caca, kemudian mencolek bahu Luke. "Luke gue-"

"Yodah sono." Potong Luke yang sudah mengetahui apa yang akan Caca tanyakan.

"Gue cabut ye. Bye Lukey!" Kata Caca sembari mengacak rambut Luke.

Kemudian cewek itu segera berlari pergi ke luar kelas sebelum Luke menimpuknya dengan sepatu karena sudah menghancurkan jambul saktinya.

Lando hanya terkekeh melihat Luke yang ngedumel karena rambutnya dirusak oleh Caca. "Duluan ya, Luke." Kata Lando kemudian cowok itu segera menyusul Caca ke luar kelas.

oOo

"Beli buku buat siapa, Lan?" Tanya Caca penasaran karena yang ia tau adalah Lando tidak begitu suka membaca.

"Buat orang." Kata Lando sembari tersenyum manis ke arahnya.

Caca hanya bisa mengulum bibir bawahnya karena ia hampir meleleh melihat senyuman manis Lando.

Tiba-tiba sebuah pikiran terlintas di dalam otak cewek itu. Caca sempat berpikir kalau Lando akan memberinya kejutan sebuah buku karena cewek itu sangat menyukai buku.

Tapi Caca segera menepis pikirannya. Tidak sepenuhnya, karena ia masih sedikit berharap.

"Novel yang bagus apaan, Ca?" tanya Lando melirik Caca yang berdiri di sampingnya.

Pasti mau beliin gue buku nih dia.

"Tuh." Caca menunjuk sebuah novel karya James Dashner yang berjudul The Kill Order.

"Yakin?" Tanya cowok itu menaikan sebelah alisnya.

"Yakin lah. Gue punya novelnya. Bagus banget." Kata Caca dan Lando langsung mengambil buku itu.

"Yaudah kalo gitu ini buat gue." Kata Lando lalu beralih ke tempat novel fiksi remaja.

"Novel teenfiction yang bagus apaan?" Tanya Lando lagi.

Caca menggidikan bahunya. "Gatau. Gue udah pensiun baca novel bucin."

Lando terkekeh sembari mengambil satu buku. "Iya, lo udah pensiun baca, sekarang lagi praktek di dunia nyata 'kan?" Ledek Lando yang membuat Caca menatapnya datar.

"Kata siapa gue bucin ke lo?" Tanya Caca judes.

"Bukan gue lho yang bilang lo bucin ke gue." Kata Lando sembari mengangkat tangannya yang memegang buku ke udara.

"Serah lo aja deh, Lan." Kata Caca yang membuat Lando terkekeh.

"Jangan ngambek." Kata Lando lalu mengacak rambut Caca dengan gemas.

ADOH INI KENAPA JANTUNG GUE TIBA-TIBA NGEDUGEM ANJIR. Perasaan gue gak ada buka cabang club malem deh.

****

[direvisi]

vote comment uyyyy

11 Mei 2020
-Tasya

Crush ft. Lando Norris [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang