06. Latihan Futsal

300 35 5
                                    


Caca terlihat sedang berjalan memasuki kelas dengan wajah yang berseri karena sebentar lagi dia akan bertemu Lando. Cewek itu jadi semakin bersemangat saat mengetahui fakta kalau Lando tidak lagi bersikap dingin kepadanya.

Mata Caca menangkap ketiga temannya sudah duduk di bangku mereka masing-masing. Ia juga melihat Lando sudah ada di tempatnya, sedang melakukan aktivitas biasanya. Mendengarkan musik lewat earphone dan sibuk menggulir layar ponsel. Gak tau deh ngapain.

Lando yang menyadari Caca datang langsung mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel kepada Caca. Ia memberikan seulas senyuman pada Caca sebagai sapaan.

Hal itu sontak membuat Joan yang dadi tadi sibuk menyalin isi PR Lando tersentak kaget dengan sikap hangat Lando kepada Caca.

"Hai Lando!" Sapa Caca.

"Hai." Balas Lando singkat masih dengan senyum tipis.

"Eh anjing! Gue kelewatan apaan nih?" Tanya Joan menuntut penjelasan pada Lando.

Lando mengabaikan Joan dan kembali memusatkan perhatiannya pada layar ponsel.

"Ngeselin lo Luke ninggalin gue." Kata Caca sambil menoyor kepala Luke.

Luke hanya terkekeh, "Hehe maaf. Tadi si Calum minta dijemput gara-gara motornya rusak."

"Kenapa harus nebeng ke lo? Kan dia bisa nebeng ke Ashton." Protes Caca.

"Ya mana gue tau, monyet."

"Woi!" Michael menggebrak meja. "Nanti sore anak futsal Harapan Baru mau latihan bareng sama anak futsal Satu Arah." Seru Michael menunjukan ponselnya pada Luke, Caca dan Kesha bergantian.

Di layar ponsel itu terlihat sebuah surat edaran lewat telegram kalau sekolah SMA Harapan Baru akan berlatih bersama dengan SMA Satu Arah.

"Hah? Gimana?" Tanya Kesha bingung.

"Latihan apa tanding?" Alex bertanya yang entah dari mana asalnya.

"Latihan, anjing. Budek ya lu pada." Jawab Michael, terlihat kesal.

"Kok bisa?" Tanya Caca yang kini memasuki percakapan.

"Kata Ashton sih lapangan mereka di renovasi gara-gara jadi rumah tikus tanah." Jawab Luke.

"Itu sekolah atau penampungan hewan?" Tanya Kesha sembari memandangi ponselnya.

"Sekolah miskin." Celetuk Alex.

"Kalo gini caranya sih gue mau nemenin lo latihan futsal tiap hari, Luke. Kan lumayan tuh bisa ketemu Calum." Kata Caca cengengesan.

"Inget yang di belakang." Celetuk Alex menyenggol lengan Caca sembari menunjuk Lando dengan dagunya.

oOo

Sore hari itu Caca menonton anak SMA Satu Arah dan SMA Harapan Baru bermain futsal. Sebenarnya ia sangat malas jika berlama-lama diam di sekolah. Karena menurut Caca, semakin lama ia diam di sekolah, semakin berkurang juga jam bermalas-malasannya di rumah.

Tapi berhubung ada Calum dan Ashton. Ia memutuskan untuk mengorbankan waktunya demi  menonton dua temannya itu.

Sesi latihan SMA Satu Arah sudah habis, kini giliran sesi latihan SMA Harapan Baru. Itu artinya giliran Calum dan Ashton yang terjun ke lapangan.

"CALUM ASHTON SEMANGAT!" Teriak Kesha dan Caca bersamaan.

Calum dan Ashton yang berada di lapangan melambaikan kedua tangannya dan berjingkrak-jingkrak kegirangan saat melihat dua temannya itu duduk di tribun sedang menonton mereka.

"UDAH BURUAN MAINNYA JANGAN NGELIATIN KITA MULU!" Teriak Kesha mengibas-ngibaskan tangannya.

"SEMANGAT CALUM! CACA PADAMU!" Caca berteriak menimpali dengan senyuman semringah.

Calum dan Ashton berlalu dari jangkauan penglihatan Caca dan Kesha. Kemudian Caca mengedarkan pandangannya ke arah lain dan betapa terkejutnya ia saat menangkap sosok yang tidak asing di penglihatannya.

Itu George.

Laki-laki berambut dirty blonde itu tengah berlari memasuki lapangan dan terlihat sedang menghampiri Ashton dan Calum.

"Anjir. Kesha, itu George!" Caca memberikan informasi sembari menunjuk-nunjuk George dengan tangannya.

"Hah? Siapa?"

Caca memutar bola matanya, "Ih masa lo lupa sih? Itu George temen Luke yang waktu ini dateng ke rumah gue. Yang kemarin gue ceritain itu lho! Masa lo lupa?"

Kesha berpikir sejenak. Ikut memperhatikan George untuk beberapa saat. "Yakin itu orangnya?" Tanya Kesha menatap Caca dengan tatapan kurang percaya.

Masalahnya, kemarin Kesha membayangkan kalau George itu laki-laki idiot sewaktu mendengarkan cerita Caca.

Caca mengangguk dengan yakin. "Iya lah anjir. Masa gue bohong?"

"Anjir lah. Ganteng bangke." Kata Kesha sembari berdecak kagum memandangi George.

"ASHTON, KESHA GENIT!"

oOo

Kesha sudah pulang sejak tadi karena ia sudah dijemput oleh ayahnya. Dan di sana lah Caca, duduk di tribun sendirian dan dilanda kebosanan karena latihan yang dia ekspektasikan tidak sesuai dengan realita.

"Mukanya kenapa kusut gitu?" Tanya seseorang yang kini duduk disamping Caca.

Caca menoleh ke arah orang itu dan senyumnya tiba-tiba langsung mengembang. "Tadi bosen. Tapi sekarang udah enggak gara-gara ada lo." Kata Caca sembari memamerkan cengirannya.

"Perasaan tadi lo semangat banget pas anak-anak SMA Harapan Baru di lapangan." Kata Lando melempar pandangannya ke lapangan.

Caca tidak bisa menjawab, tapi detik berikutnya dia tersenyum jahil. "Lo cemburu ya?" Tanya Caca yang membuat Lando langsung menoleh ke arahnya.

"Apa-apaan? Ya enggak lah!" Takis cowok itu.

"Ngaku deh lo!" Desak Caca lalu tertawa terbahak-bahak.

"Sinting lo. Mau pulang gak?" Tanya Lando mengalihkan topik pembicaraan.

"Kok udah pulang? Bukannya lo masih latihan?" Tanya Caca.

"Anak-anak futsal Satu Arah udah boleh cabut. Mau pulang gak lo? Atau masih mau nonton si Calung?"

"Calum, bego." Ralat Caca. "Pengen pulang sih, tapi Luke masih di sini. Gue kan balik bareng dia." Lanjutnya.

Namun, jauh di dalam lubuk hati Caca, ia berharap kalau Lando akan menawarinya tumpangan.

"Pulang bareng gue aja. Mau gak?" Tanya Lando. "Itung-itung sebagai ucapan maaf dari gue gara-gara kemarin acara nonton kita batal." Lanjutnya.

Caca diam sejenak, mencoba untuk menetralkan detak jantungnya yang tiba-tiba berdetak kencang. Ia tidak percaya kalau harapannya tadi benar-benar dikabulkan.

Cewek itu kemudian menjawab, "Masa iya gue nolak ajakan gebetan? Kuy lah."

****

[Revised]

vote comment gais.
4 Mei 2020
—Tasya Hemmo

Crush ft. Lando Norris [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang