sebelum kalian baca, pencet tombol bintang di pojok kiri yok wkwk.****
"Pengumuman ditunjukan kepada siswa-siswi kelas sebelas jurusan IPS untuk segera berkumpul ke dalam aula. Sekali lagi, pengumuman ditunjukan kepada siswa-siswi kelas sebelas jurusan IPS untuk segera berkumpul ke dalam aula, terimakasih."
Semua murid bersorak gembida ketika mendengar suara ketua OSIS dari speaker yang terpasang di langit-langit kelas mereka.
"AKHIRNYA KITA LEPAS DARI SIKSA NERAKA INI!" Teriak Alex membuat guru sejarah yang berada di depan kelas langsung menatap anak itu sinis.
"Woi lo pada ngapain bengong?!" Tambah Michael berdiri tempat duduknya sembari memperhatikan teman kelasnya. "Kuy lah cabut!" Seru anak itu lagi.
Tanpa permisi dari guru, murid-murid di kelas 11 IPS 4 langsung berhambur keluar dari kelas. Dipimpin oleh Alex dan Michael karena dua orang itu sudah sangat muak berada di dalam kelas mendengarkan guru sejarah yang berceloteh tentang sejarah hidupnya.
Caca menggelengkan kepalanya, terkekeh kecil saat melihat tingkah Michael. Cewek itu beranjak dari tempat duduknya dan hendak menyelinap kedalam desakan teman-teman kelasnya.
Tapi sayang, Lando lebih dulu menahan pergelangan tangan Caca yang berakibat cewek itu sedikit tertarik kebelakang.
"Lo ngapain sih?" Tanya Caca sembari menautkan kedua alisnya.
"Sama gue aja ke aulanya." Kata Lando santai.
Caca menghela napas pasrah. Lando melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Caca dan turun ke telapak tangan perempuan itu, lalu menggenggamnya.
Caca melirik tangan Lando yang sekarang menggenggam tangannya, kemudian berganti mendongak menatap wajah Lando.
Lando yang merasa diperhatikan, langsung ikut menoleh dan tersenyum manis kearah Caca.
"Kenapa senyum-senyum gitu?" Tanya Caca bingung.
Lando menggeleng pelan, "Seneng bisa baikan sama lo." Katanya.
Caca memalingkan wajah. Ia mengulum bibir bawahnya dan mati-matian menahan bibirnya agar tidak melengkung keatas.
"Senyumnya gausah di tahan gitu." Celetuk Lando dengan pandangan lurus kedepan, tapi tangannya malah mengeratkan genggaman di tangan Caca.
"Bacot sekali lagi, gue cekokin kecoa lo." Ancam Caca yang membuat Lando terbahak.
"Galak banget calon pacar gue."
oOo
Keadaan di dalam aula begitu sesak dan panas. Para siswi perempuan sibuk mengibaskan tangannya di depan leher, berusaha untuk mengurangi rasa gerah.
Termasuk Caca sendiri, cewek itu juga merasa gerah. Ia bahkan mengikat rambutnya yang sebahu itu lebih tinggi agar lehernya punya akses lebih untuk mendapatkan angin.
Tangan Lando yang nakal menarik scrunchie milik Caca, membuat Caca berdecak kesal dan menoleh kebelakang.
"Lan, tau orang kepanasan ga?" Tanya Caca menatap Lando datar.
Lando menggeleng, "Enggak." Katanya.
"Heran gue kenapa lo bisa lulus TK." Balas Caca yang membuat Lando terkekeh.
"Ngadep ke depan lagi gih. Gue mau ngepang rambut lo." Kata Lando menaruh kedua tangannya diatas pundak Caca dan membalik tubuh perempuan itu.
Caca mengernyitkan dahinya, "Emang lo bisa?" Tanya Caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush ft. Lando Norris [AU]
Fanfiction[BOOK 1] "I know i'm the stupid one who regretting it." • Written In Bahasa Copyright© 2020 by avocasya #1 in landonorris [10 Juni 2020] #2 in alexmarquez [10 Juni 2020] #1 in alexmarquez [14 Juni 2020]