happy reading <3
****
Caca masih tidur lelap di bawah selimutnya. Sinar matahari yang menelusup masuk melewati celah gorden sama sekali tidak berpengaruh pada perempuan itu.
Tok! Tok!
Suara gedoran pintu terdengar. Membuat tidur Caca akhirnya terganggu.
"Caca, bangun!" Teriak Bella dengan murka dari luar kamar Caca. Wanita itu merasa geram karena anak perempuannya tidak kunjung bangun. Padahal jam sudah menunjukan pukul setengah sebelas.
Nama yang dipanggil tidak kunjung memberikan respon karena masih asik bergelut di dunia mimpinya.
"Caca bangun!"
Bella menarik napas, mengambil ancang-ancang untuk berbicara. Setelah itu, ia kembali menggedor pintu kamar anaknya.
"Caca! Bangun! Ada temen kamu di bawah nungguin. Katanya dia mau ngajak kamu jalan." Bella kembali berseru.
Mendengar Bella menyebutkan kata "temen kamu", mata Caca langsung membulat dengan sempurna.
"Jangan-jangan Lando?" Caca menerka-nerka. Ia menyibak selimutnya, lalu meloncat turun dari tempat tidur dan segera membuka pintu.
"Siapa, Ma?" Tanya Caca yang akhirnya muncul di hadapan Bella.
"Temen kamu tuh. Cowok. Udah sana buruan mandi. Kasihan dia udah lama nunggu." Kata Bella lagi.
Senyum lebar langsung tercetak di wajah Caca. Ia seratus persen yakin kalau teman yang dimaksud oleh Bella itu adalah Lando.
Caca kemudian menutup pintu kamarnya dan segera berlari ke lemari untuk mengambil handuk yang tergantung. Dengan waktu sesingkat mungkin cewek itu langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya.
oOo
Setelah selesai mandi dan merias diri, Caca turun ke lantai bawah. Ekspektasinya yang tadi mengharapkan kehadiran Lando harus pudar. Ekspresi wajahnya yang tadi berseri langsung berubah menjadi datar saat mengetahui kalau laki-laki yang kini ada di ruang tamunya bukan lah Lando.
Bukan Lando yang Caca temukan di ruang tamu, melainkan George yang kini sudah berpakaian sangat rapi. Tubuh laki-laki itu terbalut hoodie merah dan celana jeans hitam.
"Hai, Caca!" Sapa cowok itu antusias sembari memamerkan cengirannya yang menampilkan deretan gigi putih susunya.
"Lo ngapain ke sini?" Tanya Caca datar.
"Disuruh Luke buat jemput lo." Jawab George apa adanya. "Jalan-jalan yok." Ajak cowok itu.
"Tapi gue–" Caca hendak menolak ajakan George, namun Bella dengan cepat menyela sebelum putrinya itu melanjutkan kalimatnya.
"Ajak aja, George. Dari pada dia seharian tidur mulu di rumah." Kata Bella dengan cepat.
Caca mendelik ke arah ibunya. Bella membalas Caca dengan tatapan kamu-berani-ngelawan-Mama?
Melihat tatapan Ibunya membuat Caca menghela napas pasrah. "Yaudah iya." Kata cewek itu malas sembari memutar bola mata.
oOo
Sudah lima belas menit George dan Caca berada di atas motor vespa matic milik George. Mereka berdua tidak ada niatan untuk mampir ke suatu tempat karena mereka berdua sama-sama bingung mau pergi ke mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush ft. Lando Norris [AU]
Fanfiction[BOOK 1] "I know i'm the stupid one who regretting it." • Written In Bahasa Copyright© 2020 by avocasya #1 in landonorris [10 Juni 2020] #2 in alexmarquez [10 Juni 2020] #1 in alexmarquez [14 Juni 2020]