[Flashback]
Sedangkan di lain tempat, suara bayi menangis begitu memekakkan telinga, menangis pilu merasa dirinya kesepian. Bayi kecil yang baru saja lahir di dunia ini tanpa sentuhan terakhir sang ibu, menangis karena merasa kehausan.
"Hei! Kau dengar suara itu?"
Yang di panggil pun menoleh kearah saudara kembarnya.
"Hmm, seperti suara bayi yang menangis," kata laki-laki yang bertubuh kurus jangkung dan menatap kearah adik kembarnya.
"Ayo kita cari!"
Laki-laki itupun mengangguk dan mulai berjalan kearah semak-semak yang begitu rimbun.
"Gege!" panggil saudara kembarnya.
Laki-laki itu menoleh.
"Aku menemukannya!"
Laki-laki itupun mendekat dan ya seperti ucapan saudara kembarnya bayi mungil yang kulitnya masih merah itu berada di gendongan saudara kembarnya.
"Kasihan sekali dia, bagaimana dengan orang tuanya?"
Laki-laki itu hanya diam tidak berkata apa-apa.
"Bagaimana kalau kita asuh?" tanya gadis itu dengan wajah berharap kepada kakak laki-lakinya.
"Kita tidak bisa mengasuhnya mei-mei, apa kata tetangga nanti? Pasti kita dituduh yang tidak-tidak."
Raut wajah muram mulai terpantri di wajah gadis itu.
"Tapi? Aku bisa membuat alasan dengan mengatakan jika bayi ini adalah anak dari bibi kita!" desaknya lagi berharap permintaannya kali ini di kabulkan oleh sang kakak.
Laki-laki itu menghembuskan napas berat.
"Baiklah, terserah!"
"Ayo kita pulang pasti nenek menunggu kita!" lanjut laki-laki itu dengan menggenggam tangan saudara kembarnya yang menggendong bayi mungil tadi.
Gadis berwajah manis itu mengangguk dan naik kedalam gerobak sapi yang mengangkut beberapa bahan makanan karena kedua saudara kembar itu berjualan makanan di pasar.
"Hei, cup cup cup."
Gadis itu menimang-nimang bayi mungil yang tak berdosa itu.
"Kau yakin ingin mengurusnya?" tanyanya lagi kepada gadis di depannya.
Gadis itu memutar bola matanya jengah, "Gege pikir aku ingin mempermainkannya? Gege salah!"
Laki-laki itu diam tak membalas karena nanti ujung-ujungnya pasti akan ada cekcok.
•••
"Nenek!" seru gadis itu berlari dengan menggendong bayi mungil yang sudah tertidur.
"Ning'er! Kenapa kalian lama sekali?"
Seketika pandangan nenek jatuh kepada bayi mungil yang di gendong oleh gadis muda itu.
"Dia siapa? Jangan--jangan kalian menculiknya?" tuduh sang nenek tapi dengan sabar mereka berdua menjelaskannya, neneknya pun bersedia bohong demi melindungi bayi mungil yang malang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Zhuang [New Version]
היסטורי בדיוניTerkena skandal buruk Zhuang Bee merasakan guncangan hebat, pada malam setelah dirinya melihat postingan para haters di akun Weibo miliknya, Zhuang Bee merasa tertekan tanpa berpikir panjang Zhuang Bee mengambil obat penenang di laci miliknya dan la...