Part 9✨

198 14 0
                                    

Berharap kepada manusia sama hal nya dengan menyakiti diri sendiri, berharap lah hanya kepadaNya. Karena Dialah sebaik - baik tempat berharap.

~ Jauh Dimata Dekat Didoa ~

Siang ini cuacanya sangat panas, membuat siapa saja ingin menyelam kearah sungai dan mandi disana. Disaat semua orang tengah mengeluh dengan kedatangan sang mentari yang sangat menyengat kulit hingga terkadang membuat warna kulit yang tadinya putih menjadi agak kemerahan ataupun kehitaman. Berbeda dengan Salma yang sedari tadi terus mengafalkan lantunan nama Allah, berdzikir kepada Allah, itu sudah menjadi kebiasaaan Salma sehari - hari. Berjalan melalui beberapa kelas agar sampai ke kelasnya bersama Aisyah, Fitria, dan juga Aulia.

"Salmaaa.....Awasss!!!"

Duk...

"Aww.." Rintihnya sembari memegang kepalanya yang tertutup jilbab, tak lama kemudian Salma pingsan. Aisyah dan yang lainnya panik, dia menggoyangkan tubuh Salma akan tetapi Salma tidak sadarkan diri, buru - buru lelaki yang melemparkan bolaa kearahnya mendekat kearah Salma dan membopong ala bridal style , hingga membuat siapa saja yang melihat pemandangan tersebut akan iri dan tidak suka melihatnya. Bagaimana dengan nasib hati gadis yang berdiri disampingnya dan melihat sosok yang dicintainya membopong sahabat nya sendiri? Ah, tidak untuk memikirkan itu saat ini, yang terpenting Salma segera mendapat tanganan dariamggota PMR.

Setelah sampai di ruang UKS, Salma ditidurkan diatas tandu agar mendapat penanganan. Setelah itu minyak kayu putih diusapkan oleh seorang perempuan yang tak lain adalah anggota PMR ke arah hidung Salma agar gadis tersebut segera bangun dari pingsannya. Sedari tadi Fadli mondar - mandir khawatir dengan keadaan gadis yang tengah tertidur didalam ruang UKS, iya ,Fadli lah yang secara tak sengaja menendang bola futsal kearah Salma, saat memasukan bola itu kedalam gawang. Melihat itu Fitria seperti mengetahui bahwa Fadli ada rasa dengan Salma.

"Semoga tidak terjadi apa - apa dengan Salma ya Fit" Ucap Aisyah kepada Fitria dan mendapatkan anggukan darinya.

"Kak Salma udah siuman." Kata salah seorang anggota PMR ketika keluar dari ruang UKS . Semua yang khawatir akan keadaan Salma mengucap Hamdalah dengan keadaan Salma yang sudah terbangun dari pingsannya. Aisyah, Fitria, dan juga Aulia memasuki ruang UKS tersebut guna melihat keaadaan Salma.

"Kamu nggak apa - apa kan Ma? Apa yang sakit ? Biar aku yang obati." Kata Fitria dengan nada khawatir.

"Tenanglah aku tidak apa - apa." Kata Salma tersenyum sambil menyenderkan badannya. Aisyah dan Fitria ikut membantu Salma Bersandar.

Tiba seorang laki - laki memasuki ruangan tersebut, membuat orang yang didalam nya melihat kearahnya.

"Aku minta maaf karena aku yang udah nendang bola futsal kearahmu." Ucap lelaki tersebut.

"Oh iya tidak apa - apa." Kata Salma tersenyum kemudian menunduk.

"Kamu tidak apa - apakan? Adakah bagian kepalamu yang sakit?" Tanyanya agak khawatir membuat seorang gadis sakit hati akan nada bicara nya yang terdengar cemasdengan keadaan Salma.

"Aku keluar dulu, permisi." Setelah mengucapkan itu Fitria keluar ruangan tersebut.

"Aku baik - baik saja Fitria, Aisyah, Aulia ayo kita ke kelas, aku sudah baikan."

"Tapikan Ma" Cegah Aulia.

"Sudah, Ayuk!!!" Kemudian dengan hati - hati ia beranjak dari duduknya, kepalanya masih agak pusing, hingga membuat Salma akan terjatuh, melihat Salma hampir terjatuh Fadli dengan sigap menopang tubuh Salma. Bertepatan dengan itu Fitria masuk kedalam ruangan dan melihat Salma yang ditopang oleh Fadli, dengan sekuat tenaga ia berlari menjauh untuk tidak melihat kejadian itu yang hanya akan membuatnya sakit hati. Fadli melepaskan tangannya dari Salma.

"Maaf, saya permisi." Ucap Salma . Kemudian Salma berlalu dari hadapan Fadli dan mengajak Aisyah dan Aulia untuk mencari Fitria.

Ketika Salma ditanya oleh Fadli ada rasa tidak suka dihatinya. Sepertinya benar dugaannya, bahwa Fadli menyukai Salma. Ia pergi dari ruangan tersebut untuk mencari ketenangan dan setelahnya ia akan menemui Salma kembali dan melihat Fadli sudah tidak ada disana lagi. Tapi apa yang terjadi? Sebuah pemandangan yang sangat membuat hatinya teriris, sakit. Ketika ia memasuki ruang UKS, Salma berada dalam pelukan Fadli? Apa itu? Apa yang terjadi? Dengan sekuat tenaga ia pergi dari peristiwa yang dilihatnya, air mata mengalir deras, mencari tempat yang sepi agar siapa saja tidak tau jika ia telah menangis.

" Apa Fadli suka sama Salma?" Tanyanya terkejut tidak terima dengan apa yang dia dengar

"Iyalah, masak Lo nggak ngerasa, jelas - jelas Fadli terlihat khawatir ketika Salma pingsan, padahal disana juga temannya ada banyak yang mau menolong Salma, tapi Fadli lari terus bopong Salma ala - ala Korea ketika sedang jatuh cinta.... Oh My God.... Aku nggak bisa liat kejadian itu lagi hiks." Ucap nya panjang lebar dan terkesan lebay.

"Ini semua nggak boleh terjadi, Fadli hanya boleh milik aku!!! Ucap Kinan penuh emosi.

Bagaimana tidak emosi, ketika mendengar laki - laki yang dicintainya membopong Salma dengan amat sangat khawatir, mungkin bagi sebagian orang itu wajar jika Fadli khawatir karena Dia yang telah membuat Salma pingsan, tapi tidak dengan perempuan yang satu ini, ketika tau berita tersebut. Kinan sudah menyukai Fadli sejak ia pertama kali bertemu, memang Fadli tidak terlalu suka bergaul, akan tetapi dimata Kinan, Fadli merupakan laki - laki yang sangat tampan dan menghargai wanita.

Ia tau ketika Fadli berkata kepada salah seorang temannya dan tidak sengaja Kinan mendengar percakapan mereka.

"Kamu nggak boleh nyakitin hati perempuan, dan seharusnya kamu nggak boleh ngajak dia pacaran lalu kamu putusin dia dan pada saat ini dia sakit hati, pacaran itu dosa besar. Lihatlah dia menangis di taman, apa kamu tau Ummi ku pernah bilang "Jangan pernah sakiti hati perempuan, karena jika kamu menyakitinya sama saja kamu menyakiti hati ibu kamu' itu yang pernah Ummi katakana padaku. Dan jika seorang laki - laki yang membuat perempuan meneteskan air mata karenanya, maka setiap langkah laki - laki itu akan dikutuk oleh malaikat." Jelas Fadli penjang lebar kepada temannya yang frustasi menghadapi permasalahan nya dengan wanita yang ia putuskan.

Melihat seperti itu sungguh Kinan ingin sekali menjadi calon istri Fadli, dia tidak menyangka bahwa ada seorang laki - laki yang sangat menghargai perempuan. Dia tidak pernah merasakan itu sebelumnya, karena kebanyakan laki - laki selalu mengecewakan.

* * * * *

Assalamu'alaikum Teman-Teman 😊
Mohon maaf ya aku baru up part selanjutnya🙏🏻 ± 10 Hari Aku Off, dikarenakan Kakek ku sakit. Jadi aku fokus rawat kakek🙏🏻

Mohon doanya juga ya teman-teman semoga kakek ku lekas pulih,agar bisa beraktivitas kembali😊🙏🏻

Syukron buat kalian yang udah sempetin baca cerita aku, jangan bosan ya, kalau ada kesalahan bilang aja di bagian yang mana, Insyaa Allah aku bakal ganti. Heheheh. Jangan lupa vote + komen yaaa😉😉

Jazaakumullah Khoiron Kasir🙏🏻😊

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....

Minggu, 12 April 2020

Salam Penulis

Silmi R Lakoni

JAUH DIMATA DEKAT DIDOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang