Part 21✨

190 11 0
                                    

"Semua penyakit ada obatnya. Jika sesuai antara penyakit dan obatnya, maka akan sembuh dengan izin Allah" (HR. Muslim 2204)

"Aku takut, aku takut jika aku di penjara."

Kata salah seorang wanita dengan penuh ketakutan dan tubuhnya yang bergetar.

"Sudahlah, ini semua akan baik-baik saja, jika kau tidak bicara kepada siapapun!"

Disebuah tempat yang gelap, para wanita itu telah melakukan perbuatan yang sangat kejam.

"Salma baik-baik saja. Fitria lah yang tertabrak". Ujar seseorang yang baru saja masuk kedalam ruangan itu.

"Apa!!! Ini tidak mungkin!" Dia menatap tajam kearah gadis yang duduk didepannya dengan penuh ketakutan." Kau sungguh tidak becus melakukan pekerjaan yang mudah ini!!! Bagaimana bisa kau mencelakai Fitria? Seharusnya Salma yang kau tabrak!!! Bukan Fitria!!!" Bentaknya membuat gadis didepannya menangis.

"Sudahlah Al, dia ketakutan , kita keluarin aja dia dari geng kita. " Ujar gadis disamping Alba.

"Jangan, jangan keluarkan aku, aku akan melakukan apapun yang kau mau." Gadis yang semula duduk itu kini berlutut dihadapan Alba dengan tatapan penuh permohonan.

Alba jijik melihat hal ini dia menendang gadis itu dengan kasar, hingga membuat gadis itu tersungkur.

"Apa lagi yang harus aku harapkan dari kamu ? Hah! Nyelesain masalah gitu aja nggak bisa !" Alba berkata dengan sinis.

"Aku akan melakukan yang terbaik lagi, aku akan berusaha." Ucap gadis itu.

Alba tersenyum , " Baiklah, aku akan beri kamu kesempatan satu kali lagi tapi jika kamu tidak bisa melakukan apa yang aku perintahkan , aku jamin hidupmu tidak akan pernah tenang. Hahahahahhaa....."

Mata gadis yang tersungkur itu berbinar senang dan berterima kasih kepada Alba . Lalu ia pergi ditempat yang gelap yang menakutkan itu, dia akan berusaha untuk tidak mengecewakan Alba lagi....

*******

Tak terasa hari sudah berganti menjadi esok, dan gadis tersebut masih sama dengan posisinya, yaitu memegang tangan sahabatnya dan tidur disampingnya sambil duduk.

"Salma, bangun nak, " Ucap wanita paruh baya dengan memegang pundaknya lembut.

Salma terbangun dan dia sangat terkejut, bahwa dirinya tidur dalam posisi duduk dengan kepala diaatas brankar. Dia menoleh kesamping, dan disana sudah berdiri ibu Fitria.

"Iya bu, saya akan menjaga Fitria disini , bu." Kata Salma dengan sopan.

Semalam nenek kamu sudah pulang dikarenakan Tante Maryam dan Om kamu pulang dari luar kota, akan tetapi Salma lebih memilih untuk tetap dirumah sakit hingga keaadaan Fitria sehat kembali dan kembali seperti dulu. Walaupun pastinya ia rindu banget dengan om dan tante nya yang sebentar lagi akan memiliki anak. Tentunya itu akan membuat dirinya bahagia karena akan mendapatkan adik sepupu yang lucu.

Bahkan tadi malam ia sudah disuruh pulang oleh ibunya Fitria, akan tetapi bukan Salma jika ia tidak teguh pendirian, dia akan tetap dengan keputusannya yaitu menjaga Fitria. Dan semuanya hanya bisa pasrah. Fitria terkena koma sehingga beberapa hari ia tidak siuman dan pihak keluarga harus menunggu.

"Kamu tidak kuliah nak?" Tanya ibunya Fitria

"Tidak bu, hari ini dosennya cuti, jadi Alhamdululillah, hari ini Salma bisa menjaga Fitria." Ucapnya sembari mengambil mushaf Al-Qur'an yang letakan diatas nakas.

Salma mulai membuka mushaf Al-Qur'an setelah ia selesai berwudhu , dia akan membaca surah Maryam, surah favorit Fitria yang selalu Fitria baca.

Sampai di ayat ke-35, Salma menghentikan bacaannya karena ia sudah tak sanggup menahan tangisannya. Tangisannya pecah kala ia membaca ayat tersebut, sesuatu yang Allah kehendaki itu pasti terjadi, tapi mengapa dia tidak menerima secara ikhlas takdir yang telah ditentukan ? Salma memegang tangan Fitria yang lemas. Ibu Fitria mendekat kearah Salma seraya tersenyum lembut.

JAUH DIMATA DEKAT DIDOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang