Part 14✨

145 9 0
                                    

Terkadang hidup itu tidak selalu indah. Ada saja liku kehidupan, hingga terkadang membuat seorang itu jatuh karena tidak kuat menahan pedihnya kehidupan.

~ Jauh Dimata Dekat Didoa~

Salma menghentikan tangisnya, ia tidak mau terlihat lemah didepan Arsyad. Kemudaian ia pergi menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Arsyad memperhatikan wajah ibu Fatimah yang pucat, Kemudian mendekatinya dan berdoa kepada Allah semoga Allah cepat memberikan kesembuhan bagi beliau. Tiba - tiba Arsyad melihat jemari ibu Fatimah yang bergerak, spontan dia langsung memanggil Salma dan Salma pun sangat gembira bukan main.

"Allhamdulillah.... Nenek udah bangun. Nenek mau apa? Biar Salma ambilin?" Tanya Salma dengan senangnya. Arsyad juga senang jika melihat Salma bahagia.

"Tidak usah sayang." Jawab Neneknya dengan suara yang agak serak, tetapi lembut.

Salma memeluk erat Nenek nya hingga ia lupa dengan bekas operasi Neneknya. Salma mengambil benda pipih dan jarinya lihai dalam menekan tombol. Dia memberi tahu om nya bahwa Nenek sudah sadar.

Dengan gembira dan perasaaan yang bahagia Om Putra bersama istrinya Tante Maryam pergi menuju rumah sakit, benar saja Fatimah terlihat sedang tersenyum dan sekilas tertawa kecil dengan celotehan Salma.

"Assalamu'alaikum." Ucap Kakek yang membuka pintu, Salma dan Arsyad pun menjawab salam nya. Wa'alaikumussalam Kek.

"Alhamdulillah Kek, Nenek sudah sadar." Ucap Salma dengan bahagia.

"Syukur Alhamdulillah, Yaudah sekarang biar Nenekmu istirahat ya. Kamu makan dulu saja Ma, itu Kakek habis beli nasi bungkus di kantin.

"Hmmmm, tidak usah Kek. Salma masih kenyang."

"Kek, dari tadi Salma di tawarin makan sama Arsyad juga jawaban nya seperti itu. Dia tidak mau makan Kek." Ucap Arsyad kepada kakek nya

"Iya Syad, kamu sudah makan belum."

"Alhamdulillah sudah kek."

Kakek pun, menatap wajah Nenek dengan penuh kasih sayang. Kakek harap Nenek bisa sembuh agar bisa dapat menjalankan akativitas seperti biasanya.

Tak lama kemudian pun Om Putra dan juga Tante Maryam pun datang. Mereka berdua mengucapkan salam. Dan kami semua menjawabnya.

"Alhamdulillah Bu, Ibu sudah sadar."

Putra pun langsung memeluk Ibunya. Dia rindu dengan senyuman ibunya, rindu tawa ibunya dan rindu nasihat - nasihat yang selalu dilontarkan kepadanya.

"Om, udah Om, kasihan Nenek. Badan Om kan besar." Kata Salma yang mendapati tawa dari orang - orang yang ada disana.

"Sudah..... Terimakasih ya Nak." Ucap Nenek kepada semuanya...

"Sudah menjadi kewajiban seorang anak, untuk selalu merawat dan menjaga orang tuanya .Kami sangat berhutang budi kepada Ibu, karena ibu sudah merawat kami dari kami kecil dengan ketulusan dan kasih sayang." Kata Om Putra yang mendapat senyuman dan air mata haru dari ibunya.

"Salma, juga minta maaf ya Nek. Belum bisa jagain nenek sepenuhnya." Ucap Salma sambil termenung.

"Sudah, sudah biarkan nenekmu beristirahat kembali." Ucap Kakek kepada nya.

Semua orang pun meninggalkan Fatimah karena kata Kakek, Ibu Fatimah harus beristirahat agar keadaaanya bisa lebih membaik.

Di sisi lain tepat nya di sore hari. Salma menyempatkan untuk mengabarkan kedua orang tuanya bahwa nenek nya sudah dalam keadaaan membaik. Salma sangat bahagia. Ia berharap orang tuanya yang berada di Tangerang bisa menemui Nenek nya yang sedang sakit.Agar Nenek nya bisa bahagia jika anak dan menantunya bisa melihat keadaanya.

JAUH DIMATA DEKAT DIDOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang