Ingatlah,setelah mendung pasti ada sebuah pelangi yang muncul. Allah akan mendatangkan sebuah kebahagiaan setelah memberikanmu kesedihan, selalu berprasangka baiklah kepada-Nya.
~ Jauh Dimata Dekat Didoa ~
Awan terlihat hitam. Setitik demi setitik air membasahi permukaan bumi.air hujan menjadi saksi bahwa kini banyak orang yang bertukar atas kepergian seseorang yang mereka cintai. Air mata terus mengalir deras di pipi Salma, Begitu pun dengan kerabat almarhumah. Salma sungguh tidak menyangka jika ini semua akan terjadi dengan begitu cepat. Fitria yang kemarin baru saja tertawa dan berceloteh dengannya, ini semua sudah tiada dan tidak akan pernah terjadi kembali.Tubuh Fitria sudah terbalut dengan kain putih. Fitria sudah menemukan tempat yang terbaik dan dia tidak akan merasakan sakit lagi.
" Fitr....kamu bilang kita akan berfoto bersama saat kelulusan wisuda, tapi kenapa kamu malah pergi, kamu bilang kamu akan selalu, tapi kamu malah ninggalin aku, Fitria....Hiksss..." Salma berkata tepat disamping Fitria dengan senyuman sumbang, kemudian ia menangis.
"Sudah.... Qodarullah, ini sudah takdir, Ma. Kita harus mengikhlaskan kepergian Fitria." Ucap Aisyah sambil menahan tangisnya.
Semua teman-teman kuliah berada di sana untuk berduka cita atas meninggalnya Fitria,para tetangga juga banyak yang berdatangan untuk membacakan doa-doa kepada almarhumah.
Saat keranda Fitria akan diangkat, tangis Fitria pecah dan Ibu Fitria pingsan. Di pemakaman sama tidak tega melihat sahabatnya dikubur dalam tanah, memang Semua orang pasti akan kembali ke tanah dan kembali kepada sang pencipta, tapi Salma tidak sanggup jika harus kehilangan sahabatnya ini. Setiap manusia pasti akan mati, kematian tidak mengenal usia baik itu muda ataupun tua. Karena kematian itu datangnya tiba-tiba.
Di depan gundukan tanah yang masih basah, ditambah dengan guyuran air hujan yang membuat tanah itu semakin basah, Salma menangis sembari menaburkan kelopak-kelopak bunga. Semua orang sudah pulang, termasuk orang tua Fitria, karena Ibu Fitria yang pingsan.di sini sama bersama Aisyah masih berada di pemakaman. Menaburkan bunga dan sesekali Salma berbicara dengan makam itu. Dan akhirnya semua akan menangis tiba-tiba. Aisyah tidak bisa melihat Salma terus-menerus seperti ini, dia harus membawa sama pulang, karena hujan turun semakin lebat. Salma tidak memakai payung, Iya biarkan bajunya basah kuyup.
"Salma, kita harus ikhlas, Jika kamu seperti ini, Fitria tidak akan tenang di sana." Ucap Aisyah mengelus punggung Salma.
"Mengapa Allah mengambil Fitria ,secepat ini Syah? Padahal aku masih ingin bersama Fitria....Hiksss..."
"Karena ini sudah terjadi takdir yang ditetapkan oleh Allah kepada Fitria."
"Fitria.... Aku pulang dulu ya,aku akan selalu mendoakan kamu agar kamu bisa menemukan tempat terbaik di sisi Allah. Dan di saat wisuda nanti, Aku berjanji akan kembali ke sini. Hiksss....." Salma menangis sembari memegang papan kayu yang bertuliskan, tanggal lahir dan tanggal kematian Fitria.
Salma dibantu Aisyah beranjak dari duduknya, bajunya basah semua dan kotor karena terkena tanah. Setahu mah sudah mulai melangkahkan kakinya, Iya kembali berlari ke makam Fitria dan menangis di sana.
Aisyah ikut mendekat ke arah Salma, dan berusaha untuk membuat Salma tenang. Aisyah juga sedih kehilangan sosok Fitria yang penyayang, Aisyah juga sedih kehilangan sang sahabat secepat. Tapi dia tidak mau larut dalam kesedihan. Karena sesungguhnya La Tahzan Innallaha Ma'ana. Janganlah engkau bersedih Sesungguhnya Allah bersama kita.
"La Tahzan, Innallaha Mau." Ucap Aisyah tepat di samping telinga Salma.
Salma mengangguk kemudian ia berdiri dan melangkahkan kakinya kembali, walaupun pandangannya masih tertuju ke arah gundukan tanah itu.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
JAUH DIMATA DEKAT DIDOA
Teen Fiction"CINTA ITU DOA & DOA ITU CINTA. MAKA SIAPA YANG MENCINTAIMU DIA MENDOAKANMU & SIAPA YANG MENDOAKANMU DIA TELAH MENCINTAIMU SEUTUHNYA" Namamu masih sering kusebut dalam bingkisan do'a ku.Namamu yang masih ku simpan dalam memori tersendiri dalam inga...