Sekitar lima jam Sakura dan Shikamaru memperhatikan tayangan yang di tunjukan oleh Konan. Barang barang sebagai bukti di keluarkan semua oleh Konan. Dengan cekatan Sakura dan Shikamaru mancatat, memperhatikan dan melihat barang barang yang tepat di hadapanya.
Butuh waktu yang cukup lam bagi Shikamaru dan Sakura untuk mencari sidik jari di alat yang terlihat sangat usang di penuhi debu debu halus.
Setelah merasa cukup mendapatkan informasi yang ditael mereka berdua akhirnya keluar dari ruangan.
Hembusan angin malam yang dingin membuat mereka berdua tersadar bahwa hampir seharian mereka berdua hanya duduk di bangku tanpa ada percakapan yang melintas.
"Sudah jam berapa ini?" tanya Shikamaru.
"23.59 satu menit lagi 00.00" sahut Sakura.
"Ini sungguh melelahkan. Biasanya ini perkerjaan yang sangat mudah kulakukan tapi sekarang malah merepotkan." pinta Shikamaru yang membuat Sakura sedikit kesal.
"Lebih baik kau Istirahat." sahut Sakura
"Hai.. Sakura!!" teriak Konan sambil berlari menuju Sakura dan Shikamaru yang sedang berdiri melihat jendela.
"Ouh.. Hai." sahut Sakura
"Bagaimana pasti sangat melelahkan bukan? Lebih baik kalian istirahat." saran Konan, hanya di angguki oleh kedua manusia yang terlihat sangat lelah.
"Mari aku antar." ujar Konan
"Aku ingin ke taman belakang, kalian duluan saja." Ujar Sakura meninggalkan dua manusia yang menatapnya aneh.
"Apakah dia tau jalan menuju taman belakang?" Tanya Shikamaru
"Mungkin..." jawab Konan.
.
.
.Terdengar suara langkah kaki yang menggema di setiap lorong lorong
Masion.Ku langkah kan kakiku menuju halaman belakang masion atau mungkin bisa dibilang kastil Akatsuki. Entah mengapa kejadian sore tadi membuat ku sedikit kecewa.
Ku dudukan bokong ku di bangku taman. Angin dingin dan suara burung hantu mungkin memberi kesan horor bagi mereka menakuti kegelapan. Namun tidak dengan Sakura.
Senandung lagu mulai keluar dari bibir mungil sang gadis. Irama merdu mengisi kesunyian malam ini.
"Huft ... Waktu memang kejam yah." Lirih Sakura bahkan saking pelanya hanya ia yang dapat mendengar.
"Entah apa yang ku pikirkan aku hanya ingin sendiri untuk sekarang.l Gumam Sakura
Meskipun angin malam semakin menusuk tulang. Tidak ada niatan untuk pergi dari taman tersebut.
Lentera demi lentera menyala menerangi taman tersebut dan itu membuat Sakura kaget. Namun semua itu tidak bertahan lama, Sakura mulai memejamkan matanya dengan mengarah ke atas.
Ia pun mulai mengosongkan pikiranya dan mencoba untuk mengenang semua memori bersama kakak dan sang ayah yang kini sudah tiada.
"Mau apa kau kesini?" Ucap Sakura tanpa berniat membuka matanya.
"Seharusnya aku yang bertanya sedang apa kau disini? Apa kau tidak takut dengan hantu jepang yang bernama Sadako?" Ucapnya.
"Hei.. Pergilah aku hanya ingin sendiri."
"Hn.. Maaf ya aku sudah berfikir yang buruk-buruk tentang mu Sakura. Tapi jangan salahkan aku. Sasuke yang membuat ku darah tinggi dengan ocehanya. Dan setau aku sasuke tidak pernah mencampuri urusan orang. Ouh ya apakah Shikamru sudah keluar dari ruangan." Ucap Naruto yang membuat Sakura kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Spionase Sakura [END]
AksiSiapa sangka seorang gadis yang memiliki rambut bubble gummy adalah seorang agent dari FBI yang sangat cantik. Disinilah pertemuan antara kedua saudara bertemu. Dan mengenal arti Cinta dari partnernya. Dibuat : sabtu, 7 Desember 2019 END : Sabtu...