17 / Melepaskan

895 161 21
                                    

"Kenapa sih Ryu lo lebih milih dia!? Gantengan juga gue, tinggian juga gue, idaman juga gue! Kenapa milih dia!?" Bentak Hyunjin sambil mencengkram tangan Ryujin

"Lo sama dia beda! Selebih apa pun fisik lo, hati lo ga sebaik Hyunsuk!" Balas Ryujin lalu menghempas tangannya

"Kita bisa bareng Ryu. Tunggu waktu aja. Lo mau kan nunggu gue putus dari Lisa? Please?" Hyunjin menggenggam tangan Ryujin

"Gue gamau dijadiin pilihan kedua Jin. Lo selalu milih cewe lain dibanding gue. Buat apa gue nunggu lo? Hati gue bukan baja. Gue gabisa terus terusan lo sakitin Jin." Ucap Ryujin dengan suara yang bergetar

"Ya ampun Ryu jangan nangis. Ntar gue dikira ngapa ngapain lo."


Saat Hyunjin hendak menghapus air mata Ryujin, gadis itu menghalaunya. Ia menatap Hyunjin dengan air mata yang berlinang kemudian berlari meninggalkan Hyunjin. Ryujin dengan tangisnya mencari kontak Hyunsuk. Menelpon laki laki itu, berharap ia akan menjemputnya dengan cepat. Ia tidak mau bertemu dengan Hyunjin beberapa waktu ini, jadi ia memutuskan untuk menginap di rumah saudaranya. Tidak perlu waktu lama Hyunsuk sudah menjawab telpon Ryujin.


"Ha--"

"Hiks. Suk. Jemput gue. Hiks."

"Anjay lo beneran nyatain hari ini. Lo dimana? Gue otw sekarang."

"Gue dirumah. Anterin gue ke tempat saudara gue ya?"

"Iya Ryu. Gue anterin kemanapun lo mau. Yaudah gue matiin ya?"


Dengan terburu buru Hyunsuk memutus telpon mereka. Ia mengambil kunci motornya dan pamit dengan ibu dan kakaknya. Bergegas untuk menjemput Ryujin yang ia yakini akan menangis lama nantinya.

Begitu sampai di rumah Ryujin, Hyunsuk melihat Hyunjin yang sedang duduk di teras rumahnya. Ia mengacuhkannya lalu berjalan masuk ke rumah Ryujin.


"Anjay lo ngapain bawa koper? Mau pindahan? Paling cuman seminggu juga." Ledek Hyunsuk

"Ih udah bawa aja ini. Ma aku berangkat ya."

"Hati hati ya Jin. Jangan lama lama nginepnya nanti mama kangen!" Sahut mama Ryujin


Kemudian Hyunsuk menggeret koper Ryujin. Hyunjin yang melihat itu langsung menghampiri Ryujin. Saat Hyunjin hendak menyentuh Ryujin, Hyunsuk menghalanginya.


"Udah Jin. Dia mau pergi jangan lo halangin." Kata Hyunsuk

"Lo gatau apa apa gausah ikut campur ya Suk. Ryu lo mau kemana?"

"Gue tau semuanya. Udah cukup Jin lo nyakitin Ryujin. Biarin dia bahagia."

"Bacot banget sih lo bogel. Gausah sok jagoan, gue pukul paling langsung pingsan lo." Remeh Hyunjin


Hyunsuk mengepalkan tangannya. Saat hendak berbicara, Ryujin memeluk tangan Hyunsuk.


"Udah ayo berangkat sekarang aja. Gue pengen beli es krim yang lo janjiin." Ucap Ryujin


Mendengar itu Hyunsuk mengangguk lalu menatap Hyunjin.


"Lo salah ngelepas cewe sebaik Ryujin. Gue jamin lo bakal nyesel kehilangan dia." Kata Hyunsuk lalu menggandeng Ryujin menuju motornya

"Lo lupa Suk gue sama siapa? Lo juga bakal nyesel nantinya kehilangan Lisa sahabat dari kecil lo. Dia kan benci sama Ryujin." Ungkap Hyunjin dengan senyum sinisnya


Ryujin yang mendengar perkataan Hyunjin mengeratkan pegangannya pada Hyunsuk dan menatap Hyunsuk sedih. Hyunsuk tersenyum, kemudian mengelus kepala Ryujin.


"Seenggaknya sekarang gue punya Ryujin. Selama Ryujin ada disisi gue, gue ga masalah."


Hyunsuk berjalan dengan Ryujin ke motornya. Hyunsuk memasang helmnya kemudian memasangkan helm pink kepada Ryujin.


"Nah kan keliatan imut. Ga salah gue milih helm ini buat lo." Ucap Hyunsuk

"Jaga kak Lisa baik baik Jin. Gue juga bakal jauhin dia supaya hubungan kalian ga keganggu kita berdua lagi. Puas puasin sono mau ngapain aja." Lanjut Hyunsuk kemudian ia menyalakan motornya dan pergi dari sana


Hyunjin yang melihat itu mengepalkan tangannya dan menggeram marah. Bagaimana cara menjatuhkan Hyunsuk jika setiap ia mengambil apapun yang Hyunsuk miliki laki laki itu tetap tenang?


"Sialan."










Dalam perjalanan tidak ada perbincangan. Hyunsuk fokus dengan map yang diberikan Ryujin. Tiba tiba Ryujin memeluk Hyunsuk dan menaruh dagunya di pundak Hyunsuk.


"Makasih ya? Semoga gue bisa cepet cepet sayang sama lo."


Hyunsuk tidak menjawab. Ia hanya tersenyum lalu mengelus tangan Ryujin yang ada di perutnya.

Make Your Day ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang