51 / Apa Akan Terulang?

712 138 16
                                    

Hyunjin menghentikan mobilnya di seberang rumah Hyunsuk. Pemuda itu memukul setir mobilnya kesal karena ternyata Hyunsuk tidak sendirian di rumahnya. Ia harus melakukannya di tempat lain.


"Apa gue habisin dia di tempat yang sama kayak sahabatnya ya?" Batin Hyunjin


Pemuda itu tersenyum. Ia mengambil hpnya lalu mengetikkan pesan disana. Setelah mengirim pesan itu ia menunggu Hyunsuk keluar dari rumahnya. Tak perlu waktu yang lama, 20 menit kemudian Hyunsuk berlari keluar rumahnya. Menuju tempat yang begitu berbahaya baginya dulu.

Hyunjin kembali tersenyum, ia menelpon seseorang.


"Bang, gue ada kerjaan buat lo lagi."

"Siapa?"

"Choi Hyunsuk."

"Pake apa?"

"Truck yang sama kayak 2 tahun yang lalu. Yang lo pake buat bunuh sahabatnya, Choi Raesung." Jawab Hyunjin dengan senyumnya

"Lo serius?"

"Gue serius Bang Minho. Gue udah puas nyiksa dia selama idup. Sekarang gue mau liat dia mati."

"Gue 10 menit lagi jalan."

"Uangnya udah gue transfer setengah. Awas lo kalo sampe gagal."


Hyunjin memutus telpon itu lalu menjalankan mobilnya ke tempat dimana Raesung terbunuh dulu.

























Ryujin sore itu merasa tidak tenang. Ia terus saja berguling guling di kasurnya. Entah kenapa ia kepikiran dengan Hyunsuk. Perasaannya tidak nyaman.


"Apa gue telpon aja ya? Tapi dia kan udah gamau kontakan lagi. Gimana ini." Batin Ryujin


Tiba tiba kepala Ryujin kembali sakit. Gadis itu memegangi kepalanya sambil mengerang kesakitan. Memori tentang masa lalunya kali ini berputar kembali.




Flashback

Ryujin berjalan bergandengan dengan Raesung. Terdapat Hyunsuk di belakang mereka yang membawakan berbagai barang yang mereka beli. Ryujin menoleh ke arah Hyunsuk yang sibuk berusaha makan es krim sambil membawa belanjaan Ryujin dan Raesung. Raesung ikut menoleh lalu terkekeh.


"Cuman dia doang yang mau repot lakuin apa aja demi aku. Makasih ya kamu udah mau nerima dia juga." Ucap Raesung dengan senyum di wajahnya

"Iya sayang. Kayak apa aja, toh dia juga baik banget orangnya."

"Suk beliin gue air putih sana! Gue mau ngobrol berdua sama Ryujin."


Mendengar itu Hyunsuk mengangguk dan pergi dari sana. Ryujin yang sudah terbiasa melihat Hyunsuk sangat menurut kepada Raesung hanya terkekeh. Raesung menggenggam kedua tangan Ryujin.


"Kalau suatu saat ada kejadian yang harus buat kita kepisah, aku mohon sama kamu buat selalu sama Hyunsuk ya?"

"Hm? Kamu kenapa sih? Kita kan ga bakal putus."

"Kalau aku tiba tiba hilang, kamu gausah cari aku ya? Kamu cukup ada di samping Hyunsuk. Dia pasti bakal jagain kamu lebih baik dari aku. Oke?"

"Kenapa--"

"Kali ini aja kamu turutin permintaanku. Ini demi kebaikan kita." Ucap Raesung sambil mengelus pipi Ryujin

"Ck. Yaudah iya. Aku nurut. Mana sih Hyunsuk ga balik balik?! Kita duduk disana dulu yuk."


Ryujin dan Raesung berjalan ke sebuah bangku di depan toko baju yang mereka kunjungi tadi. Entah kenapa tingkah Raesung mulai aneh. Laki laki itu terlihat gelisah dan terus saja menggerakkan kakinya. Saat Ryujin hendak bertanya, Raesung tiba tiba berlari meninggalkannya. Ryujin sebisanya mengejar Raesung yang berlari sangat cepat.

Mereka melalui gang sempit disana, terdapat berbagai belanjaan Raesung dan Ryujin uang berserakan di jalan. Perasaan Ryujin mulai tidak nyaman, ia terus mengejar Raesung hingga saat Ryujin sudah berada di ujung gang ia berhenti. Ia melihat Hyunsuk yang dihajar habis habisan oleh tetangganya, Hyunjin. Ryujin menutup mulutnya yang ternganga tak percaya.

Ryujin melihat Hyunsuk yang babak belur diseret menuju jalan raya. Karena memang di daerah itu selalu sepi, tidak ada orang selain Hyunsuk, Hyunjin, Ryujin, dan Raesung. Dari seberang jalan Ryujin melihat sebuah truck bangunan melaju cukup cepat, Hyunjin mengarahkan Hyunsuk ke tengah jalan dan mendorong kesana. Hyunsuk berusaha menyingkir dari sana namun tenaganya tidak cukup banyak, hal itu membuatnya terlalu lemas untuk bergerak.

Ryujin menahan teriakannya ketika ia melihat Raesung, pacarnya menyelamatkan Hyunsuk. Raesung mendorong Hyunsuk hingga kepala Hyunsuk terbentur aspal hingga berdarah, dan Raesung sudah terpental dengan kondisi yang jauh mengenaskan. Hyunjin yang melihat itu segera berlari dari lokasi kejadian. Ryujin yang melihat itu menitikkan air matanya, dengan rasa takut dan tubuh yang bergetar ia berjalan kearah dua pria itu.

Ryujin menghampiri Raesung kemudian ia menangis sambil memeluk kepala Raesung. Hyunsuk yang masih sadar, berusaha mendekat ke arah Ryujin.


"Raesung!? Sung! Sung jangan mati Sung. Gue butuh lo! Heh bangsat! Cok! Bangun! Raesung! Jangan tinggalin gue. Sung!" Teriak Hyunsuk membuat Ryujin semakin menangis

"Goblok! Cepet telpon ambulance! Jangan nangis doang!" Marah Hyunsuk


Dengan tangan yang bergetar Ryujin mengambil hpnya dan menghubungi rumah sakit terdekat.

Flashback end




Ryujin membuka matanya. Ia bergegas mengambil jaket dan tas selempangnya. Ia berlari ke luar rumah dan menaiki motor maticnya. Secepatnya ia harus kembali ke tempat itu. Ryujin yakin sesuatu yang buruk akan terjadi. Ia tidak ingin kejadian itu terulang. Ia tidak ingin kembali kehilangan orang yang ia cintai.

Make Your Day ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang