50 / Fakta yang Disembunyikan

738 138 24
                                    

Hyunsuk merebahkan tubuhnya di sofa. Kebetulan hari ini mereka kumpul keluarga dan ada Irene yang memasak untuk mereka. Hanbin yang melihat adiknya melamun berniat iseng mengganggunya.


"Gue tau ya bang lo mau kagetin gue. Badan segede orang utan gitu mau gegayaan sembunyi dibawah sofa." Ucap Hyunsuk membuat Hanbin berdecak kesal

"Ga asik lo."

"Bodo amat."

"Lo kenapa sih galau mulu, sepet gue liat muka miris lo."

"Gue juga sepet liat muka sok ganteng lo bang. Padahal mah ga laku, ga ada cewe yang mau sama polisi macem lo."


Hanbin yang mendengar itu langsung memasang wajah Bodo amatnya.

Mino yang melihat kedua adiknya berkumpul pun menghampiri mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mino yang melihat kedua adiknya berkumpul pun menghampiri mereka. Mino duduk di perut Hyunsuk membuat pemuda itu berteriak kesal.


"BANG LIAT BADAN NAPA ANYING GEPENG GUE!"

"Kirain ga ada orang." Jawab Mino tanpa dosa membuat Hyunsuk menggeplak kepala Mino

"Wah ga ada akhlak banget lo sama abang. Mau makin pendek hm? Mau?" Tanya Mino sambil memiting Hyunsuk

"Mampos makanya gausah durhaka lo sama gue Suk. Kena kan lo hahaha."


Irene yang melihat keakuran kakak beradik itu tersenyum sambil bersandar pada tembok pembatas ruang keluarga dengan dapur.


"Semoga kalian akur terus kayak gini. Rasanya macem jadi ibu dua anak hahaha." Batin Irene lalu kembali menuju kompornya

"Ampun bang anying sakit jakun gue!"


Teriakan Hyunsuk membuat Mino melepas pitingannya. Pria itu menatap Hyunsuk kemudian mengacak acak rambut Hyunsuk.


"Lo mendem apa? Gue yakin pasti lo mau cerita sesuatu."

"Emang lo cenayang apa tau segalanya." Cibir Hanbin membuat Mino menjitaknya


Hyunsuk membenarkan posisi duduknya.  Ia menghela nafas kemudian membuka mulutnya.


"Sebenernya gue mau bilang ini dari dulu, tapi Raesung suruh gue ngomong kalo udah tepat waktunya."

"Apaan? Gausah bikin gue kepo. Awas lo kalo ga penting. Gue tendang dari ni rumah." Kata Hanbin membuat Mino memukul kepalanya

"Bang sakit!" Keluh Hanbin

"Bacot mulu lo, dengerin ini adek kecil lo mau ngomong." Peringat Mino

"Ryujin itu pacar Raesung. Ryujin itu orang pertama yang bantuin gue bawa Raesung ke rumah sakit. Ryujin itu saksi mata kejadian 2 tahun lalu."


Mendengar itu Mino dan Hanbin langsung terkejut. Bahkan Hanbin sampai berdiri dari duduknya.


"Suk, lo bisa pidanain Hyunjin pake Ryujin. Lo--"

"Kata kata terakhir Raesung yang bikin gue gabisa lakuin itu. Raesung mau gue bahagiain Ryujin. Dia mau gue jaga pacar dia kayak Ryujin pacar gue sendiri. Dia pengen orang yang dia cintain bahagia sama gue." Ucap Hyunsuk dengan suaranya yang bergetar, hendak menangis

"Gue gatau harus apa. Ryujin amnesia, dia bener bener lupa segala hal tentang Raesung. Dan Ryujin suka banget sama si brengsek Hyunjin. Gue ga bisa bahagiain Ryujin bang, Ryujin lebih bahagia sama Hyunjin."


"Suk, lo mau sampe kapan ngalah sama orang mulu?"

"Gu--"

"Dulu lo ngalah dari Hanbin, lo biarin kakak bangsat lo ini sama Lisa. Abis itu lo ngalah sama Jihoon, biarin tu bocah sama cewe yang lo suka. Sekarang lo mau biarin Ryujin bahagia di tangan Hyunjin? Suk, dia yang bunuh Raesung. Dia ga mungkin bahagiain Ryujin." Potong Mino


Hyunsuk terdiam mendengar itu. Ia menundukkan kepalanya.


"Lo juga berhak bahagia Suk. Lo berhak kejar apa yang lo pengen. Lo hidup bukan buat orang lain, tapi buat diri lo sendiri. Nurutin rasa ga enak di hati karena takut orang lain beranggapan lo ga sebaik yang mereka cuman bikin lo capek Suk. Hidup itu dinikmati, bukan buat menuhin ekspektasi orang yang bahkan ga mikirin perasaan lo gimana."


Ucapan Mino membuat Hyunsuk hendak menangis. Ia tidak tahu harus bagaimana. Mino yang melihat Hyunsuk seperti itu menariknya ke dalam pelukannya. Menepuk pelan kepala Hyunsuk yang bersandar di dadanya.


"Lo bisa nangis sepuasnya. Lo bisa ngeluh sepuasnya. Tapi abis ini lo harus bangkit. Lo harus buktiin ke gue, kalo lo udah jadi lebih kuat dari diri lo yang sebelumnya. Gue gamau punya adek yang lemah. Ngerti?"


Hyunsuk mengangguk dan mulai terisak dalam pelukan Mino. Hanbin yang melihat itu ikut memeluk kedua saudaranya.


"Gue bakal selalu ada di belakang lo dek. Apapun keputusan lo ntar, gue bakal dukung dan bantu lo." Ucap Hanbin


Hyunsuk bersyukur. Disaat tidak ada yang bisa mengerti sebagaimana hancurnya ia ditinggalkan Raesung, ia masih memiliki kakak yang begitu kepadanya.


"Gue sayang kalian bang." Ucap Hyunsuk sambil mengeratkan pelukannya

Make Your Day ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang