28 / Kenapa?

752 151 16
                                    

"Ngapain lo ngikutin gue?! Sana sama kak Lisa lo!" Bentak Ryujin

"Ngapain gue sama dia. Gue kan pacar lo. Lo salah paham. Dengerin dulu penjelasan gue." Hyunsuk berjalan mendekati Ryujin

"Ga. Gue ga perlu. Lo bahkan ninggalin gue kemarin. Pasti gara gara kak Lisa kan? Ck, harusnya gue udah tau dari awal kalo kita emang gabisa bareng."

"Enggak gitu Ryu, gue ga ninggalin lo. Please dengerin gue dulu."

"Lo mau jelasin apa hah? Udah jelas di mata siapapun. Lo bakal lebih milih kak Lisa dibanding gue. Pasti dengan alasan basi, dia sahabat lo dari kecil. Gue ga butuh penjelasan ga penting kayak gitu!"

"Ga gitu Ryu. Dengerin gue dulu. Jangan mutusin sesuatu sepihak gitu, lo belom ngerti cerita dari sudut pandang gue gimana." Mohon Hyunsuk dengan kedua tangannya yang menyatu

"Waktu lo 5 menit."

"Kemarin gue cuman bisa sebentar di rumah lo karena kak Lisa kemarinnya itu kepleset di kamar mandi. Jadi gue harus jagain dia. Itu juga permintaan dari mama papa kak Lisa. Gue gabisa nolak Ryu." Jelas Hyunsuk

"Gue bukannya mau ninggalin lo kemarin. Gue harus nepatin janji yang udah gue buat sama orang tua kak Lisa Ryu. Please, ngertiin posisi gue." Lanjut Hyunsuk

"Terus kenapa lo lebih milih dia?"

"Gue ga lebih milih dia Ryu. Gue udah lebih dari 10 tahun sahabatan sama kak Lisa, otomatis papa kak Lisa lebih percaya gue dibanding Hyunjin. Kita bukan sekedar tetangga biasa Ryu, bahkan orang tua kita saling sahabatan juga. Makanya gue dipercaya sama papanya kak Lisa."

"Kenapa ga kakak kakak lo aja yang jagain si iblis itu? Kenapa harus lo? Kenapa!?" Marah Ryujin dengan air mata yang berlinang

"Kakak gue itu ga tinggal dirumah Ryu. Mereka tinggal di apartment, gue dirumah sendirian. Mereka cuman dirumah kalo hari libur doang."

"Lo ngeselin! Lo bilang lo gamau jadi pilihan kedua! Nyatanya lo juga bikin gue jadi pilihan kedua! Kenapa sih lo harus sahabatan sama itu iblis!? Kenapa juga lo gampang banget dibohongin dia!? Gue kesel banget sama lo! Lo nyebelin!" Marah Ryujin lalu melempar Hyunsuk bantal uks

"Ryu, maafin gue. Gue ga pengen kita kayak gini."

"Pergi." Usir Ryujin

"Ryu, denger--"

"Lo yang pergi atau gue yang pergi?"

"Ryu--"


Ryujin keluar dari uks. Ia menahan amarahnya dan berjalan menuju kantin untuk menenangkan dirinya.


"Ryujin!" Teriak Jihoon

"Apa!? Lo mau bacotin gue lagi!?"

"Uncuk ga pernah main main sama cewek yang dia deketin. Dia serius sama lo. Lo harusnya bantu dia lepas dari kak Lisa. Bukan marah kayak gini."

"Tapi dia lebih milih kak Lisa dibanding gue Hoon, lo--"

"Hyunsuk selalu punya alasan atas apa yang udah dia lakuin. Emang lo berusaha denger penjelasan dia?"


Ucapan Jihoon membuat Ryujin bungkam. Gadis itu tidak dapat menyangkalnya.


"Jangan pernah pandang sahabat gue dari sudut pandang buruk gitu. Lo pacar dia. Lo harusnya ngerti gimana Hyunsuk. Orang polos kayak dia selalu nyampein perasaan secara tulus. Dasar cewe bego." Ucap Jihoon lalu pergi meninggalkan Ryujin

"Ya Allah Jihoon! Gue susul malah pergi lagi bangke!" Teriak Junkyu


Saat Junkyu melewati Ryujin, gadis itu menahan tangan Junkyu.


"Mau apa lo mak lampir?"

"Gue harus gimana sama Hyunsuk?"

"Lo cukup dengerin omongan dia. Kalo lo udah di didiemin, ya lo harus tunggu sampe dia mau ngomong sama lo." Terang Junkyu

"Ga ada yang lain?"

"Satu hal yang perlu lo tau ya Jin. Hyunsuk tuh sayang sama lo. Heh Jihoon! Gue duluan ya Jin."


Junkyu meninggalkan Ryujin. Gadis itu mengusap wajahnya kasar. Jadi dia harus gimana?

Make Your Day ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang