02.

2.1K 147 2
                                    


"Ambil saja kembaliannya Khun" Off menepuk bahu laki-laki paruh baya yang mengantarnya dari halte bis ke depan gang menuju rumahnya.

"Oii... terima kasih Off!" seru laki-laki itu dan segera berlalu untuk kembali ke pangkalan ojek online di dekat halte bis.

Off berjalan menyusuri gang yang tidak terlalu sempit itu menuju jajaran anak tangga di antara perumahan penududuk. Sejak kecil ia sangat suka berlarian di tangga ini dengan teman-temannya seperti di film-film. Para ibu-ibu akan berteriak-teriak menyuruh mereka berhenti namun mereka tetap saja asyik bekerjaran hingga suatu hari salah seorang teman mereka terjatuh dan mengalami patah tulang. Saat itulah mereka mengakui kebenaran omelan ibu-ibu itu betapa bahanya bekerjaran di tangga apalagi saat hujan turun.

"Phi .... Kenapa lama sekali!" Pim berlari keluar dari toko.

"Mana titipanku, mana ..."ia segera menyambar tas kresek yang ditenteng Off. Matanya berbinar saat melihat berbagai aksesoris rambut dan pernak-pernik di dalam.

"Khab khun karb!" serunya lalu segera berlari kembali kedalam rumah. Off hanya menggelengkan kepala.

"Off!! Kenapa sampai siang begini .... Katanya sebentar, kamu jangan kelayapan di pasar khan ......bla bla" Mae langsung memberondongnya dengan rententan pertanyaan ini itu lantaran ia telat pulang tidak sesuai dengan janjinya akan kembali sebelum makan siang.

'Lain kali aku akan bilang pulang malam sekalian, agar kalau aku pulang siang Mae akan memberiku award' ia tersenyum sendiri sambil mengambil tempat duduk di meja makan. Mae masih mengomel sembari menyiapkan makan siang untuk Off. Off tahu Mae tidak benar-benar memarahinya, ia hanya khawatir.

"Oiiii ... ini enak sekali Mae!" serunya mencoba menyela omelan Mae dan mendapatkan pukulan di bahunya. Mae melanjutkan omelannya lalu beranjak menuju toko yang terletak di bagian depan rumah mereka.

Toko kelontong ini sudah dimiliki keluarga Off dari delapan belas tahun lalu saat Mae memutuskan untuk berhenti bekerja setelah melahirkan Pim. Ia ingin menjaga Off dan Pim di rumah, sementara Pho bekerja di sebuah perusahaan swasta di kota. Sekarang Pho sudah pension dan membantu Mae mengelola toko di rumah.

Namun selama masa itu, tidak ada perubahan yang berarti di toko tersebut. Maka selama enam bulan ini Off meyakinkan Pho untuk menggunakan tabungan pensiunnya dan merenovasi toko menjadi semi conventional store. Di daerah ini belum ada 7-11 atau toko kelontong yang buka 24 jam, dan Off melihat peluang usaha disitu.

Sudah seminggu ini toko Mae ramai pengunjung karena area toko sekarang lebih luas, dengan penataan lebih rapi, dan barang yang dijualpun lebih beragam. Itulah salah satu alasan mengapa pagi ini Off harus ke kota untuk mengurus kontrak dengan kantor marketing sebuah minuman kemasan untuk mendapat pasokan produk ke tokonya rutin seminggu sekali.

Off menengok ke arah toko, melihat Pim yang sedang membantu Mae dengan alat kasir. Hari ini Pim pulang cepat dari sekolah karena ada kegiatan entah apa. Sekarang ini banyak sekali kegiatan anak SMA jika dibandingkan masanya dulu. Paling tidak hikmahnya adalah Pim bisa membantu Mae menjaga toko sampai sore nanti.

Off menaruh piring dan gelas yang sudahdicucinya di rak piring, lalu beranjak ke lantai dua menuju kamarnya. Iamemutuskan untuk tidur siang karena nanti malam ia harus menjaga toko. Ide nyalah untuk membuat toko Mae buka 24 jam. Maka selama mereka belum bisa menggajipegawai, Off akan bertugas di shift malam. 


a/n Awwww pardon my story telling. i am this kind of nerd who like to describe the background of the character and the people arround them. please be bare with me naa >.<

My Little DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang