16.

1K 131 36
                                    

"Gun ..." panggil Off dari meja kasir.

"Ehm ?" Gun menoleh dan melongokkan kepalanya dari kulkas tempatnya menata minuman kemasan rasa buah-buahan.

"Ayo ikut denganku mengantarkan pesanan"

"Kenapa kau tidak mengantarnya sendiri? Aku masih belum selesei menata minuman ini" jawab Gun kembali kepada tugasnya.

"Oke, aku akan menunggumu" Gun tidak membalas.

Sudah seminggu ini toko Mae mencoba jasa delivery order atas usul Gun. Mereka memasang iklan dan menyebarkan infonya melalui pesan berantai. Belum banyak memang yang memesan, namun ada satu dua pemesan yang kebanyakan adalah teman Off. Gun bertugas menjaga toko saat Off pergi mengantar barang. Por memiliki sepeda bebek yang kemudian digunakan sebagai moda antar barang.

Tapi mala mini adalah Sabtu malam Minggu, artinya pembeli di malam hari akan lebih ramai jika dibandingkan hari-hari biasa. Anak-anak muda yang pergi atau pulang dari bar atau sekedar anak kuliahan yang yang membeli bir untuk bersenang-senang dengan teman-temannya di kamar kosan.

Dan Off tidak senang melihat anak-anak perempuan itu bergenit-genit kepada Gun saat membeli jajanan tidak penting. Atau kalau tidak begitu, para pemuda yang kadang sok kenal sok dekat pada Gun. Off tidak suka memikirkan Gun di toko sendirian dan di dekati oleh para pembeli genit.

"Awww ... kenapa aku harus ikut sih" gerutu Gun malas. Ditangannya ia membawa kantong kresek dengan 10 kaleng bir dingin. Off memarkir motor Por di depan gang dan memaksa Gun untuk berjalan kaki dengannya menuju alamat si pemesan belanjaan.

"Agar kau pernah mengalami jalan-jalan di malam hari di jalanan kota ini. Apa kau tidak bosan di rumah terus?" jawab Off.

"Nah, aku bepergian juga kok."

"Kemana?" tanya Off, tiba-tiba merasa sedikit tersinggung karena tidak mengetahui kalau Gun berkeliaran ke tempat-tempat asing.

"Apa kau masih suka kelayapan ke bar dan kelab malam?" tuduh Off.

"Oii,... bagaimana mungkin aku sempat kelayapan. Aku harus begadang setiap Selasa, Kamis dan bahkan Malam minggu untuk bekerja di tokomu. Lalu di hari lainnya Senin, Rabu dan Jumat aku memiliki kelas privat dengan Phi New. Belum lagi di hari minggu aku masih harus menemanimu ke pasar. Bagaimana mungkin aku masih memiliki waktu untuk berkeliaran." seloroh Gun kesal. Off hanya tersenyum.

"Kadang aku berpikir apa kau sengaja bersengkokol dengan Phi New untuk membuatku kelelahan setiap hari!" gerutu Gun.

"Mungkin." Jawab Off iseng. Gun memelototinya kesal.

"Setan kecil!" Off dan Gun menoleh pada suara serak dari dalam gang yang baru saja mereka lewati.

"Owwwhhh ... ternyata benar, si setan kecil." Seru seorang laki-laki yang mungkin seumuran mereka. Ia keluar dari gang gelap itu diikuti tiga temannya.

Enam orang pemuda dengan tinggi dan postur yang cukup bugar kini berdiri menghadang jalan mereka. Gun melirik pada Off. Mereka saling beradu pandang mencoba mengkomunikasikan pikiran mereka.

'Tiga orang masing-masing' pikir Gun saat ia mendengar suara derap kaki dari belakangnya. Gun dan Off menoleh untuk mendapati tiga orang lagi mendekati mereka dari belakang. Refleks Off dan Gun menempelkan punggung mereka saling melindungi 'blind spot' masing-masing.

"Siapa mereka?!" tanya Off pada Gun lirih.

"Mana aku tahu! Mungkin mereka mengincarmu" Jawab Gun. Off menegakkan badannya. Menoleh pada Gun dan memukul kepalanya.

"Aww ..apa-apaan?!" seru Gun kaget, karena Off tiba-tiba memukulnya.

"Oi... jelas-jelas mereka memanggil 'setan kecil' , apa aku terlihat seperti anak kecil diantara kita berdua?" seloroh Off.

My Little DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang