21.

973 121 16
                                    


as promised, here is the newest chapter of My Little Devil. Are you ready for the roller coaster?! 

***

"Gunja ..."

"Hmm .... " Gun merasakan hembusan nafas lembut di telinga kanannya.

"Gun bangun .." suara lembut itu. Gun membuka matanya perlahan untuk melihat wajah tampan kakaknya yang terasa begitu dekat dengan wajahnya.

"Phi ...." Gun memicingkan matanya, memastikan siapa laki-laki yang berada di sebelahnya.

"Morning Gunja ... " senyum lebar mengembang di wajah tampan Tay Tawan. Gun sedikit terkejut melihat laki-laki berada di kamarnya sepagi ini.

'Wait ... jam berapa ini' Gun mencoba meraih ponselnya yang berada di bawah bantal. 09:30.

"Ayo bangun, sudah siang!" seru Tay tawan sambil beranjak dari tempat tidur Gun. Gun mengerjap-ngerjapkan matanya sambil mengeliat malas, mencoba mengumpulkan kesadarannya.

Laki-laki yang lebih tua itu beranjak ke lemari pakaian Gun dan mulai membukanya.

"Phi ... kenapa Phi sudah ada disini sepagi ini?"

"Karena Phi mau membayar hutang makan malam minggu lalu." Tay mulai memilih-milih baju di lemari.

"Oh ...Phi, kita bisa pergi nanti malam, kenapa harus datang pagi-pagi sekali ..." Gun mengucek matanya pelan sambil mencoba bangkit dari tempat tidurnya.

"Karena kita akan pergi ke Phi-Phi Island ..."

"Hah .... ?" Gun terduduk di tempat tidurnya, terkejut. Tay yang mendengar keterkejutan pada suara Gun, berbalik menghadap adik kecilnya itu.

"Mn..." Tay berjalan menghampiri Gun.

"Phi sudah membelikan dua tiket penerbangan ke Phi Phi Island, kita akan berlibur seminggu disana. Ehmm... atau dua minggu?" senyum mengembang di wajah Tay.

"Ahh ... Phi, tapi ....kenapa mendadak sekali ..." tanya Gun terbata, bingung dengan kabar liburan dadakan ini.

"Mnn ... atau kalau kau suka, kau bisa tinggal disana sambil menunggu pendaftaran ke universitas, well, aku yakin kau pasti suka sih disana"

"Phi ...."Gun hendak memprotes saat Tay memotongnya.

"Anyway, kita lihat saja nanti, sekarang lebih baik kau bersiap-siap karena penerbangan kita hanya dua jam lagi" Tay beranjak dari tempat tidur Gun, dan kembali menuju lemari pakaian Gun, sementara Gun masih bingung memproses informasi yang disampaikan Tay. Jadi dia akan pergi liburan atau pindah ke sana? Kenapa mendadak sekali?

"Gun ...." Gun menengadahkan kepalanya memandang Tay yang kini berkacak pinggang.

"Mandilah, aku akan menyiapkan kopermu."

"Phi, ... aku ..."

"Gun ..." Tay menatap tajam kearah Gun, membuat anak yang ditatap nya itu terkesiap dan segera beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

"Gitu dong! Jangan khawatir aku akan memilihkan baju-baju kesukaanmu untuk dibawah kesana" seru Tay saat Gun melewatinya.

Sejam kemudian kakak beradik itu sudah berada di dalam mobil dalam perjalanan ke bandara. Mereka sarapan dengan cepat dan Gun berpamitan pada para asisten rumah tangga yang selama ini menjaganya di villa itu.

Ibu Chef yang selalu memasak beraneka masakan meneteskan air mata saat Gun memeluknya.

"Aku hanya pergi seminggu Phi, jangan bakar dapurnya yaa" kelakar Gun mencoba menghiburnya. Namun wanita itu semakin deras meneteskan air mata. Kenapa? Bukannya ia hanya akan pergi seminggu.

My Little DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang