06. ⭐️⚡️

1.4K 134 5
                                    




Off menarik nafas panjang sebelum membuka pintu kamarnya. Ia memutuskan untuk bersikap baik pada anak ini, Gun Atthapan. Mungkin dia adalah salah satu anak bermasalah yang sedang mencari jati diri dengan berkelahi di sana-sini. Jadi Off memutuskan untuk bersikap lebih baik.

'cekleek ...' Off membelalakkan matanya mendapati kamar tidurnya kosong. Ia menaruh bubur congan di meja dekat pintu dan keluar menuju kamar mandi yang ternyata kosong. Off kembali ke kamar tidurnya. Berdiri di ambang pintu, ia menyisir rambut hitam tebalnya.

"Anak itu sudah pergi"

Off terkejut dan menoleh pada Mae yang berdiri di ujung bawah tangga sambil berkacak pinggang.

"Eerr ..... Mae, ...apa Mae melihat Gun keluar?" tanya Off dari tempatnya berdiri.

"Memangnya kau pikir aku buta?! Tentu saja aku melihatnya!!!" Off berjingkat kaget saat Mae menaikkan suaranya.

"Off Jumpol!! Sejak kapan kau mulai memukuli anak kecil hah? Apa kebiasaan lamamu sudah kumat lagi?"

"Mae ...."

"Jadi itu alasanmu ingin membuka toko 24 jam?! Agar kamu bisa kelayapan malam memukuli anak orang"

"Mae ... aku justru menolongnya!" Off menuruni tangga menghampiri Mae yang masih mengomel.

"Kemana dia pergi? Apa dia bilang? Jam berapa dia pergi?" Off memberondong pertanyaan sembari melewati Mae menuju bagian depan toko.

"Dia sudah pergi dari tadi! Kau apakan kepalanya sampai harus di perban begitu!"

"Awww.." Off merintih saat Mae memukul punggungnya keras.

"Sudah kubilang bukan aku yang memukulinya"

"Awas saja kalau kau yang memukulinya!"

"Er .. er .. er .." Off kembali ke kamar tidurnya di lantai dua.

'Dia bahkan tidak repot-repot merapikan tempat tidurnya.' Batin Off sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia segera melucuti sprei dan sarung bantal polos berwarna abu-abu itu. Di masukkannya ke dalam keranjang pakaian kotor. Saat melewati meja sudut di dekat pintu, ia melihat gelas air putih tadi sudah kosong dan ada bungkus tablet di tempat sampah.

'Paling tidak ia meminum obatnya' Off segera membawa cuciannya ke tempat laundry. Pakaian Gun masih ada didalam mesin cuci, semalam ia tidak sempat mengeluarkannya karena sudah terlalu lelah setelah mengurusi Gun. Ia keluarkan setelan jins, kaos putih, dan jaket denim dengan beberapa ornament sobekan di lengannya. Tidak ada bercak darah yang terlihat di pakaian tersebut karena Off memakai pemutih pakaian andalan Mae. Off melihat boxer dan celana dalam di dasar mesin cuci. Seketika gambaran Gun yang polos tanpa sehelai benangpun berbaring di kasurnya terbersit di kepalanya. Dan menimbulkan sebuah perasaan aneh yang menyerang perut bawahnya.

Off segera menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba percaya kalau dengan begitu pikiran itu akan berceceran keluar dari kepalanya. Diambilnya boxer dan celana dalam itu dan segera di angin-anginkan bersama pakaian Gun lainnya di tempat penjemuran. Kemudian Off memasukkan sprei dan sarung bantal ke dalam mesin untuk di cuci. Lagi-lagi bayangan keringat Gun dan sekujur tubuh polosnya yang menempel di spreinya mengganggu pikirannya.

"Ahh ... sat!" Off menekan tombol "start" dan segera beranjak ke kamarnya.

Setelah mengganti sprei dengan yang baru, ia segera merebahkan tubuhnya di kasurnya. Lelah. Off akan tidur sebentar. Nanti malam ia masih harus berjaga malam.

"ping" Off mengambil ponsel dari saku celananya untuk melihat pesan line yang masuk.

Newie: Off, akhirnya aku libur!! Nanti malam aku ke rumahmu!

Off: tidak usah repot-repot

Newie: sama-sama [emot kiss]

Off: [emot rolling eyes]

Off mematikan ponselnya dan menaruhnya di meja kecil di samping tempat tidurnya, saat matanya menangkap secarik kertas yang agak asing. Off bangkit dari rebahannya. Diambilnya secarik kertas yang sepertinya bon dari toko pernak-pernik yang di kunjunginya minggu lalu. Off melihat tulisan tangan di balik bon tersebut.

'aku tak tau di mana pakaianku, jadi aku ambil bajumu. Kau bisa mengambil bajuku sebagai gantinya, jadi kita impas'

Off mengangkat sebelah alisnya. 

'Anak ini benar-benar tidak tau cara berterimakasih! Dan darimana dia dapat ide kalau bajunya akan muat untukku? Impas my ass!' Off meremas kertas itu danmelemparkannya ke tempat sampah yang ternyata gagal, dan berakhir di bawahmeja. Off tidak peduli, ia memejamkan matanya mencoba tidur.



a/n WHAT? WHAT? what happen with your head Pappi? hahahaha i dunno neither :P

My Little DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang