08.

1K 128 5
                                    

Off menegak bir nya yang masih tersisa separo. Ia tidak akan minum banyak akrena masih harus berjaga sampai pagi. Newie tergelak mendengar cerita Sing yang sudah tiga puluh menit sejak kedatangannya berkelakar tentang pengalamannya melihat perkelahian geng motor kemarin malam.

"Aku sudah hendak menolong anak itu namun tiba-tiba anak kecil ini melesat menendang dan meninju berandalan-berandalan yang mengeroyok anak malang itu. Dia sangat gesit seperti kucing liar hahaha"

"Lalu apa yang kau lakukan Sing ?!" tanya New menanggapi cerita temannya itu.

"MENONTON! HAHAHA" mereka berdua tertawa, sementara Off hanya tersenyum melihat tingkah kedua temannya itu. Sing sebenarnya adalah juniornya, namun bertiga sudah saling mengenal sejak bangku sekolah. New dan Sing melanjutkan kuliah di kampus swasta di kota mereka, sementara Off melanjutkan studinya di Bangkok. Sejak kepulangannya ke kota ini, New dan Sing sering mengunjunginya sepulang kuliah, terutama jika tidak ada kegiatan di kampus.

"Sing, New, apa anak-anak geng itu mulai merajalela lagi?"

"Er ... sebetulnya dari dulu juga tidak pernah mereda Phi, hanya saja mereka takut pada Phi"

"Aww ... "Sing mendesis menerima pukulan telak Off di belakang kepalanya.

"Er... er ... sepertinya ada satu group yang cukup dominan di daerah ini. Tapi tidak ada perkelahian yang berarti sih, hanya balap-balapan liar." Tambah New yang sedikit banyak masih mengikuti perkembangan kehidupan malam anak-anak lokal.

"Oi Phi .... Tapi sepertinya ketentraman ini agak terusik!!" Mata sing berbinar, ia menegakkan badannya di tempatnya duduk, sebelum mulai bercerita.

"Dengar-dengar Phi, ada seorang Solo yang suka memancing keributan di tempat-tempat hiburan malam. Kadang dia tiba-tiba balapan dengan salah satu anggota group dominan dan terjadilah kejar-kejaran. Kadang dia tiba-tiba ikut berkelahi dengan group dominan tanpa ada alasan. Mungkin orang tuanya sangat pintar mengajarinya untuk ikut campur urusan orang!"

"Seperti berkelahi di Club semalam?" tanya Off

"Naaahhh benaaar Phi!!" seru Sing bersemangat, karena ceritanya mendapat tanggapan positif dari salah satu senior idolanya itu.

"Perkiraanku, anak semalam adalah si setan kecil pembuat onar itu!" Sing menepukkan kedua tangannya bangga seakan menyelesaikan sebuah teka-teki dunia.

"Hhhh ..... kenapa banyak setan kecil berkeliaran akhir-akhir ini ..." seru Off lirih.

"Oi ... apa kau bertemu anak itu?" tanya New.

"Tidak, tapi aku bertemu seorang setan kecil yang aku yakin kalau aku bertemu lagi dengannya aku akan membenturkan kepalanya ke tembok!"

"HAHAHAHA ...."

"Here come our Untamed Off Jumpol!" New dan Sing tertawa melihat ekspresi marah Off yang tanpa sadar mencengkeram kaleng bir nya. Off melemparkan kaleng bir nya ke dalam keranjang sampah di dekat pintu keluar toko. Dan tentu saja lagi-lagi ia gagal, namun seperti biasa ia tak peduli.

"Ah New, ngomong-ngomong bagaimana pekerjaan paruh waktumu?" tanya Off pada New.

"Lumayan, aku mengurangi separo muridku, karena ada satu murid yang harus kuberi tutor lebih sering"

"Phi New, itu namanya pilih kasih!" seru Sing

"Itu namanya prioritas! Lagipula orang tuanya membayarku cukup banyak sehingga aku bisa menabung lebih! Oh!! Jangan lupa kita akan melakukan perjalanan ke Pulau Phi Phi akhir semester ini!" seru New mengingatkan Off dan Sing.

"Oh Phi, apakah murid favoritmu itu keluarga yang baru pindah di rumah besar di bukit itu?" tanya Sing.

"Er ..." New mengangguk, sambil meneguk birnya sampai habis lalu melemparkannya ke keranjang sampah di dekat pintu toko, dan tentu saja ia berhasil. New adalah salah satu pemain andalan tim basket fakultasnya. New menjulurkan lidahnya pada Off, sementara Off hanya memutar matanya.

"Apakah muridmu perempuan Phi? Er Er ... dia pasti sangat cantik, kulit lembut hasil perawatan mahal. Nona muda kaya raya!" seru Sing.

"Err ... kalau dipikir-pikir dia memang cukup imut ..." lirih New menggosok-gosokkan jari telunjuk dan ibujarinya di dagu lancipnya.

"Tuh khaaan!" Sing berteriak girang, memcondongkan tubuhnya ke New yang berada di depannya mengharapkan lebih banyak informasi.

"Kulitnya cerah seperti susu, dan kelihatan lembut, tapi aku tidak pernah menyentuhnya sih!"

"Ah? Kenapa? Apa dia tipe pendiam dan pemalu?" tanya Sing penasaran. Off menyimak percakapan kedua temannya itu.

"Er ... dia hampir tidak berkata apa-apa kalau aku tidak menanyainya. Oh tapi kadang dia tersenyum, dan senyumnya cukup manis, bibirnya itu kelihatan lembut sekali hahahaha" New berkelakar. Sing tertawa. Off diam. Ada bayangan seseorang yang tiba-tiba melintas di benaknya, namun coba ia tepis.

Kulit putih, halus, wajah imut, bibir yang terlihat penuh dan lembut ...

"Lalu, apa kau marayunya?" tanya Sing bersemangat.

"Err ... tidak ...."

"Haah? Kenapa Phi!!!" Sing membelalakkan matanya tidak percaya.

"Karena dia laki-laki ....hahaha" New tertawa terbahak-bahak. Sing melongo. Off terkejut, matanya terbelalak.

Tubuh mungil yang terlentang polos ...

"SAT!" Off merutuk. New dan Sing terkejut dengan Off yang tiba-tiba berdiri dari kursinya. Ketiganya saling berpandangan sejenak.

"Eer ... err ... aku ... ambilkan bir lagi" seru Off sambil berlalu masuk ke dalam toko, meninggalkan New dan Sing yang saling berpandangan.


a/n NEWIE is here! and did you got the full picture oredy ladies and gentleman? im very happy with the progress, that my brain didnt stop despite there are bunch of works in the office [though i work from home] but i manage to write some scene during lunch break and in the evening. i was wondering if i should publish it oredy to really see how is people feedback. so please let me know if you like it or hate it. 

My Little DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang