15.

933 122 10
                                    




Sudah dua minggu ini Gun resmi menjadi pegawai magang shift malam di toko Mae. Pada minggu pertama, Gun datang pukul 1 malam dan mendapatkan omelan dari Off yang dibalasnya dengan teriakan dan berakhir dengan Off memukul kepala Gun, dan Gun meninju Off.

"Jangan pikir aku akan membiarkanmus ngelunjak, bagaimanapun aku boss mu!" seru Off

"Aku tidak peduli, masih untung aku mau datang, dasar bajingan" Gun beranjak pulang, dan Off tau hari Kamis Gun akan datang.

Kamis malam, pukul 11 tepat Gun sudah berada di depan toko. Off tersenyum. Tapi Gun masih menyodorkan muka kesalnya dengan bibir manyunnya yang justru membuat Off gemas dan ingin merasakan bibir itu lagi.

Gun hanya duduk di depan toko sambil bermain game di handphone nya. Kali ini Off tidak mengusiknya, paling tidak anak ini sudah datang sesuai perjanjian.

Seorang pembeli datang pukul 1 malam untuk membeli beberapa kaleng bir dan snack. Off memberinya kembalian dan mengikuti orang itu keluar toko untuk memberikan minuman kemasan rasa anggur untuk Gun.

Gun sedikit terperanjat saat Off menempelkan botol minuman warna ungu itu ke pipi Gun.

"Tsk .... Sat!" umpat Gun sambil mendelik pada Off yang membalasnya dengan senyum lebar. Gun kembali focus pada ponselnya dan Off menaruh minuman kemasan itu di meja depan Gun, lalu masuk ke dalam toko. Tak lama kemudian, Off melihat Gun menegak minuman itu. Seulas senyum terukir di wajah Off.

"700 bath" Off memberikan kantung kresek pada laki-laki muda di depannya yang kembali lagi untuk membeli bir dan jajanan.

Laki-laki itu memberikan selembar uang 1000 bath. Off menerima uang itu dan menyiapkan kembaliannya saat ia melihat dari ujung matanya, laki-laki itu sedang melihat ke luar jendela, melihat Gun.

Off menyerahkan kembalian 300 bath kepada laki-laki itu, yang segera beranjak keluar. Seperti dugaan Off, ia menghampiri Gun. Off menelengkan kepalanya, melihat apa yang akan dilakukan laki-laki itu. Ia tidak bisa mendengar percakapan mereka dari dalam toko, tapi sepertinya laki-laki itu menyapa Gun. Gun mengangkat kepalanya, menoleh pada orang asing yang mengganggunya bermain game, memandangnya sesaat lalu kembali pada ponselnya. Laki-laki itu menunggu sejenak lalu akhirnya beranjak pergi saat Gun tidak mengindahkannya. Senyum kembali terukir di wajah Off.

Pukul 3 pagi Off keluar toko, dihampirinya Gun yang tertidur di kursi panjang. Off mengangkat tubuh mungil itu, dan diluar dugaannya Gun tidak tersentak bangun. Masih dengan mata tertutup, Gun melingkarkan tangannya di leher Off dan menyandarkan kepalanya ke pundak Off. Off tersenyum, melihat Gun yang meringkuk di pelukannya seperti anak kecil.

Off membopong Gun ke dalam toko, malam ini ia akan menidurkan Gun di tempat tidurnya lagi. Seulas senyum kembali tersirat di bibir Off saat banyangn malam itu kembali lagi.

Off mulai menapaki tangga sempit menuju kamarnya, dan terkutuklah pikirannya yang mesum yang membuatnya begitu gegabah memasuki kamar hingga tanpa disadarinya kepala gun terbentur pinggiran pintu.

"Arghh ..." Gun terbangun, mengerjapkan matanya dan reflek memegangi dahinya yang terbentur pinggiran pintu.

"Aww ...sorry .." seru Off yang juga sedikit terperanjat. Refleknya adalah menarik tubuh Gun lebih dekat, menjaukannya dari bingkai pintu kamar yang sempit. Namun hal itu membuat wajahnya menjadi cukup dekat dengan Gun, yang mana ia hanya perlu sedikit menunduk untuk dapat menyentuh bibir yang di idamkannya itu.

Gun mulai mengumpulkan kesadarannya, dan matanya membesar saat melihat betapa dekatnya ia dengan wajah Off yang saat ini membopongnya. Serta merta ia menghantam Off dengan sikunya yang justru membuat keduanya hilang keseimbangan dan roboh ke lantai.

My Little DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang