19.

918 114 6
                                    


Phi Jane benar-benar mengawasinya 24 jam!! Para asisten rumah tangga juga sepertinya semakin sering berlalu lalang di sekitar Gun. Pintu belakang yang biasanya menjadi gerbang pelarian Gun di kunci. Mustahil memanjat tembok rumah yang menjulang dan hiasi kawat berduri di bagian atasnya.

Kelas pembelajaran dengan Guru Newie juga di tiadakan. Praktis Gun di penjara di villa itu dengan Phi Jane sebagai Kepala Sipir, dan para asisten rumah tangga sebagai petugas penjara dengan berbagai tugas mulai dari memasak, berkebun, dan sekedar bersliweran untuk memastikan Gun masih di dalam rumah.

Sebelum Off Jumpol, Gun merasa biasa dengan keadaan seperti itu. Dulu, saat pertama datang ke daerah ini, Gun juga sendirian dan hanya berteman dengan Phi Jane dan para asisten rumah tangga. Lalu ia mulai bosan dan sekali-sekali pergi keluyuran ke bar sekedar mencari kesenangan. Kunjungan Phi Tay adalah satu-satunya hal yang dinantikannya dalam seminggu.

Namun setelah Off Jumpol, ia jadi merindukan hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Saat ia akan begadang menjada toko, menata barang-barang sesuai intruksi Off, dan kadang sesuai keinginannya. Kadang kala akan ada Phi Sing dan Phi New yang berkunjung Sabtu malam, sehingga mereka bisa bermain kartu dan minum sedikit bir di depan toko. Lalu hari Minggu, ia cukup menikmati berbelanja di pasar. Orang-orang itu selalu memberinya minuman kemasan, permen, atau jajanan kaki lima yang kelihatan tidak higienis namun sangat lezat. Lalu yang paling ditunggunya di hari Minggu adalah makan siang di rumah Off.

Ia rindu makan di meja makan dengan sesame manusia. Dengan sebuah keluarga. Mae dan Por suka bercanda dan terus-terusan mengomeli Off untuk berbagai alasan yang tidak masuk akal. Nong Pim yang selalu mencari perhatiannya dan berakhir dengan cubitan Off, dan Off yang selalu mengusilinya. Ia rindu Off.

"Ddrttt .." Gun melihat ponselnya yang bergetar menandakan pesan masuk. Phi New.

'Gun gun, apakah kau benar-benar tidak bisa menyelinap? Festivalnya cukup meriah!'

"Hhhhhh ......aaarghhhh ....." Gun membenamkan mukanya di bantal kesal. Hari ini adalah hari Festival Songkran. Gun sedikit banyak juga menunggu-nunggu hari ini. Ia tahu dari cerita Mae minggu lalu kalau Festival Songkran di daerah ini sangat meriah. Semua orang turun ke jalan dan merayakan hari yang paling ditunggu-tunggu dalam setahun itu. Gun ingat bahkan di hari pertama ia membantu Off berbelanja beberapa minggu yang lalu, mereka sudah membeli banyak keperluan untuk festival.

Gun biasanya merayakan festival Songkran di sebuah kebun atau kawasan ekslusive yang dihadiri kolega-kolega bisnis papanya, dan sodara-sodara sepupu yang tidak begitu menyukainya. Siapa sih yang akan suka dengan anak dari istri kedua yang disembunyikan oleh keluarga terhormat Shiravite.

Sejak ibunya meninggal, praktis Gun tidak memiliki siapa pun di dunia ini, jadi ayahnya mengambilnya dengan kedok anak adopsi dari relasi jauh. Namun keluarga besar mereka tau, kalau Gun hanyalah anak dari istri kedua yang sejatinya sangat dicintai ayahnya. Neneknya membencinya karena wanita itu membenci ibunya, apalagi ibu tirinya, sudah bisa di tebak wanita itu juga sangat membencinya, dan berulang kali berniat mengirimnya ke panti asuhan.

Tapi ayahnya sangat menyayanginya. Ibunya adalah cinta sejati ayahnya yang tidak bisa ia nikahi karena keluarga Shiravite sudah menjodohkannya dengan ibu dari Tay. Akhirnya ia menikahi ibu Gun diam-diam dan memberikan tunjangan bulanan untuk keluarga kecil itu. Kematian ibunya adalah awal kehidupan yang 180 derajat berbeda untuk Gun Atthapan Shiravite. Untuk anak yang baru berusia tujuh tahun, pindah ke sebuah mansion megah dari apartement kecil seperti sebuah mimpi! Awalnya dia sangat senang sampai ia mulai menyadari perlakuan tidak mengenakkan dari orang-orang disekitarnya. Ia pun tumbuh menjadi anak yang pendiam.

Sampai suatu hari seorang anak laki-laki yang tiga tahun lebih tua darinya juga pindah ke rumah itu. Tay mengalami patah kaki dan dia selalu murung dan marah-marah. Ia menarik diri dari semua orang. Namun tidak pada Gun. Mungkin karena mereka berdua sama-sama memiliki permasalahan sendiri. Maka sejak itu Gun tidak terpisahkan dari Tay Tawan Shiravite. Kedua kakak beradik itu menjadi sangat dekat. Tidak ada yang akan berani mengganggu Gun jika ada Tay. Namun hal itulah yang membuah Gun belajar Muang Tay, karena ia juga ingin menjada dirinya sendiri, dan tidak bergantung pada Tay.

My Little DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang