18.

940 124 16
                                    


Sawadikhaaaa ... mohon maap karena late update. But i will pay off the debt with few update today. Enjoy :)

***

Off sedang menata stock barang yang baru di rak toko. Sore tadi ia kembali ke rumah dan mendapatkan omelan dari Mae dan Pho, pertama karena semalam tidak pulang sehingga Pho yang harus belanja ke pasar, dan kedua karena mukanya memar-memar akibat berkelahi.

"Masih berani pulang kau Off Jumpol ..." adalah sambutan hangat Mae saat ia masuk ke rumah dan diikuti dengan rentetan omelan selama setengah jam kedepan sambil merawat lukanya.

"Kenapa kau malah senyum-senyum sendiri? Heh?"

"Aww ..." rintih Off saat Mae menekan kapas dengan keras ke luka di pelipisnya.

"Apa perkelahian geng saat ini juga mengakibatkan ganguan pada kejiwaan?" sergah Mae yang kesal karena bukannya nasehatnya didengarkan tapi anak laki-lakinya itu malah senyum-senyum sendiri dari tadi.

Bagaimana tidak? Selama Mae mengobati luka-lukanya, yang terlintas di pikirannya adalah dirinya yang sedang mengobati luka Gun. Anak laki-laki itu meringis saat Off tanpa sengaja menekan ujung bibirnya yang sobek lebih keras dari niatnya.

"Sakit?" tanya Off. Gun menggeleng.

"Yakin tidak sakit?" tanya Off lagi, matanya terpaku pada bibir lembut yang sangat mengundang itu. Gun kembali menggeleng. Off mendekatkan wajahnya.

"Tidak sakit khan ..." konfirmasinya sekali lagi sebelum membenamkan bibirnya pada bibir Gun.

"Off!" Mae memukul kepala Off, meminta perhatian anaknya yang seakan sedang terkubur di dalam pikirannya sendiri itu.

"Oii ....Mae ....aku tidak mengalami ganguan kejiwaan, tapi lebih kepada gangguan batin dan pikiran" jawab Off menggoda Mae sambil tersenyum lebar.

"Alaewaaa ..." Mae membelalakkan matanya sambil berkacak pinggang.

"Off Jumpol lebih baik kau menyingkir dari hadapanku sebelum aku menampah luka di mukamu itu!!" Off terkekeh dan segera beranjak ke kamarnya. Ia tau, Mae hanya ingin ia segera istirahat dan memulihkan luka-lukanya.

Off tersenyum mengingat Mae yang masih saja menggerutu saat makan malam. Ia melipat kerdus kosong yang isinya sudah memenuhi rak, dan menaruhnya di tempat penyimpanan. Kardus-kardus itu nantinya akan di ambil oleh tukang sampah untuk di recycle.

Off kembali ke dalam toko saat seorang pelanggan memasuki toko dari pintu depan.

"Malam, Khun cari ap ...." Off tertegun saat melihat sosok ramping itu berdiri di depannya. Tay Tawan.

Hening. Mereka berpandangan sejenak.

"Meng, aku mencarimu Off Jumpol" jawabnya kemudian.

Off berjalan pelan menghampirinya.

"Ada yang bisa kubantu?"

"Jauhi Gun"

"Aku khawatir aku tidak bisa melakukan yang satu itu." Off berhenti hanya satu langkah di depan Tay.

"Masa depannya masih panjang, jangan kau rusak"

"Mengirimnya seorang diri ke provinsi dan membuatnya satu tahun tertinggal perkuliahan, heh ... itu yang namanya menyiapkan masa depan yang lebih baik?" seulas senyim sarkastik tersungging di bibir Off.

"Jangan sok tau, kalau kau tidak tau apa-apa"

"Ah ... btw, aku sedang dalam masa untuk tahu lebih banyak tentangnya"

My Little DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang