Kadang orang bertanya padaku,
Mampukah mengisi kekosongan hati dalam hati yang rapuh?
Fragile.
Bisa, tentu kau bisa. Aku sudah pernah merasakannya sendiri.
Memang sulit, dan tidak sempurna.
Tetapi hati yang telah terpecah belah dan disusun kembali secara perlahan?
Kukira itu akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Semua orang memilki lika-liku dan misterinya masing-masing, begitu juga hati yang lelah mencintai.
Seberapapun kau menjauh dari kata-kata tak terdefinisikan tersebut, tiap orang akan memiliki awalnya masing-masing, akhirnya masing-masing.
Cinta tidak akan pernah habis.
..
10 Mei 2010
Seokjin ingin melupakan sejenak tentang fakta bahwa mereka sedang berada ditengah wabah yang mematikan.
Namjoon pergi dengan wajah yang sangat merah setelah Seokjin menggodanya tempo hari di balkon. Seokjin ingin memeluk pemuda itu jika mengingatnya.
Seokjin tau, pemuda itu tertarik padanya sejak hari pertama.
Ya, siapa yang tidak akan jatuh cinta pada pria indah seperti Seokjin?
Seokjin mendengus. Kisah cintanya selalu berakhir tragis.
Apakah Seokjin menyukai Namjoon?
Seokjin tidak tau. Nama Ken masih terukir di hatinya, laki-laki itu masih mengganggu pikirannya, hati Seokjin masih sakit saat mendengar namanya.
Ditinggal pergi untuk selamanya bukanlah hal yang mudah untuk dilalui begitu saja.
Tapi Namjoon adalah pemuda yang sangat baik, sangat perhatian, dan Seokjin menyukai cara pemuda itu mengatur rumah tangga.
Sebentar, bukan rumah tangga.
Permasalahan dirumah.
Ya, itu lebih baik.
Namjoon adalah figur seorang ayah yang sangat sempurna. Caranya berbicara kepada Jungkook... sangat, sangat, menarik.
Entah darimana Namjoon mendapatkan ilmu dan prosedur untuk menjadi ayah yang sempurna, tetapi Seokjin hampir jatuh padanya karena hal kecil tersebut.
Tunggu, apa?
"Namjoon-ah"
Hoseok menatap Namjoon sambil mengibas-ibaskan korannya, "Sudah, cukup. Kau akan menghancurkan dapur"
Namjoon tidak merespon perkataan Hoseok.
"Namjoon, demi Tuhan" Hoseok mendekati Namjoon, "Oh sial. Aku baru saja mengepel lantai kemarin!"
Namjoon mengalihkan pandangannya, dan menatap lantai dibawahnya.
Jorok.
Lantainya sungguh lengket dan ada beberapa siung bawang yang berjatuhan. Seokjin benci rumahnya kotor.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pandemi
Fanfiction[COMPLETE] Dunia diambang kepunahan, begitu juga Kim Namjoon. Ia hanya putus asa, dan berharap dirinya mati ditengah pandemi ini. Tapi, tidak. Tidak setelah pria bernama Kim Seokjin datang menangkup wajahnya dengan senyum yang merekah. "Ayo kita ber...