3 Februari 2012
Jimin mendengus, dipandangnya Seokjin dengan tajam, "Kau jahat"
Seokjin terkekeh, "Akan kubelikan oleh-oleh, tenang saja"
"Aku ingin ikut denganmu!"
"Hei, kau harus mengurusi sekolah. Dimana kepala sekolahku yang berwibawa?"
Seokjin mencibir, membuat Jimin mengerucutkan bibirnya, "Aku akan pensiun dan membangun bisnis sendiri sehingga aku bisa lari kesana kemari tanpa memikirkan jadwal. Kau sungguh beruntung cafemu sukses, kak"
Seokjin tersenyum lalu dengan lembut mengusap kepala Jimin, "Kerja kerasku terbayarkan"
Seokjin memeluk Jimin, "Dua minggu tidaklah lama. Kau seperti akan kehilanganku saja"
"Aku pernah kehilanganmu dan aku tidak ingin itu terjadi lagi, keparat!"
Yoongi datang bersama Namjoon dan Jungkook, mereka baru membeli roti panggang yang masih hangat untuk mengganjal perut.
"Kita masih punya waktu berapa menit?" ujar Namjoon.
"Sebenarnya gate sudah dibuka," Seokjin memandangi antrian yang cukup ramai untuk melakukan check-in, "Tapi Jimin terus menahanku"
Namjoon mengalihkan pandangannya, lalu memandangi Jungkook, "Aku berangkat dulu, ya"
Jungkook sudah lebih tinggi, pria itu jadi semakin kekar. Bahkan otot Namjoon tidak seberapa jika dibandingkan dengan adiknya.
"Hati-hati, dan hubungi aku setiap hari"
Namjoon tersenyum , menampakkan kedua lesung pipinya, "Pasti"
Namjoon merangkul pinggang Seokjin, lalu melambaikan tangan mereka, dan segera melakukan check-in untuk melaksanakan liburan yang pernah dijanjikan Namjoon kepada Seokjin.
..
7 Februari 2012
Seokjin kagum dengan gemerlapnya Skandivania.
Seokjin dan Namjoon telah memilih salah satu restoran yang, well, menurut Seokjin itu sangat mahal.
"Aku merindukan ayah dan ibuku"
Seokjin memalingkan pandangannya, menatap mata Namjoon yang sendu.
Namjoon terkekeh, "Tidak kusangka tepat saat aku pulang dari sini, mereka meninggal dalam kecelakaan"
Seokjin mengulum bibirnya, "Dan kau juga berada di dalam kecelkaan itu"
Namjoon mengangguk lesu, "Entah mengapa aku dan Jungkook tidak ikut mati hari itu, padahal pesawat sudah lumayan hancur, serpihannya bahkan tidak ditemukan dan tenggelam ke dasar laut"
Namjoon menggelengkan kepalanya, "Tapi aku tumbuh menjadi anak yang sangat sukses. Aku pasti tidak mengecewakan mereka"
Namjoon mengalihkan pandangannya kearah Seokjin, "Lalu aku bertemu denganmu"
Seokjin tersipu, tetapi perhatiannya segera teralihkan saat ia melihat aurora borealis yang mulai muncul di langit.
Seokjin dengan gesit menarik tangan Namjoon, lalu berjalan keluar restoran tersebut. Restoran itu memang sudah menyiapkan tempat khusus bagi pelanggannya untuk menikmati keindahan aurora borealis.
"Astaga....,"
Namjoon memandangi Seokjin, matanya berbinar dan Namjoon dapat melihat aurora borealis didalam matanya, terpantul oleh cahaya.
Namjoon ingin mencumbu pemuda itu, tetapi ia tahu pasti Seokjin sedang terpesona akan keaindahan aurora borealis, dan Namjoon tidak tega jika Seokjin kehilangan momen berharganya.
"Indah?"
"Terlalu indah, Namjoon"
Seokjin meraba tubuhnya, mengernyit.
"Astaga, sebentar, kameraku tertinggal di atas meja makan"
Namjoon hendak menghentikan pria itu, tetapi Seokjin sudah lari terbirit-birit, takut kehilangan momen yang sangat berharga.
Seokjin menggapai kamera DSLR-nya, lalu hendak berlari kembali saat ia menabrak seseorang di belakangnya.
"Astaga, maaf!"
Seokjin menundukkan badannya, tetapi matanya terbelalak saat ia melihat sosok yang berada di depannya. Seokjin terpaku, kehilangan kata-kata, dan jantungnya berdegup dengan sangat kencang.
"Ken?"
END
..
AKHIRNYA! END!
Terimakasih yang udah baca cerita ini dari awal sampe akhir, udah ngasi feedback, udah komentar:')
Aku bener bener mau ngucapin terimakasih banyakkk, soalnya itu semua bener-bener buat aku semangat untuk nulis xixixi:')
By the way, ini bukan karya pertamaku.
Di twitter, aku udah buat satu alternative universe tentang Namjin juga, judulnya Bond.
Sama satu short AU, judulnya Jailed by Devil.
Kalo kalian mau baca, silahkan banget visit twitterku, linknya udah ada di proflie. AU-ku semuanya ada di pinned tweet.
Sekali lagi, terimakasih banyak udah luangin waktu buat baca dan ngasih feedback yaa, i love youuuuuuu<3

KAMU SEDANG MEMBACA
Pandemi
Fanfiction[COMPLETE] Dunia diambang kepunahan, begitu juga Kim Namjoon. Ia hanya putus asa, dan berharap dirinya mati ditengah pandemi ini. Tapi, tidak. Tidak setelah pria bernama Kim Seokjin datang menangkup wajahnya dengan senyum yang merekah. "Ayo kita ber...