Bonus Chapter

2.3K 203 31
                                        

4 Mei 2015

Seokjin mengetuk-ngetukkan jarinya di meja kaca, disebelahnya ada Jungkook dan juga Jimin. Yang benar saja, tiga keparat itu belum memunculkan batang hidungnya, padahal acara akan segera dimulai.

"Coba hubungi mereka lagi"

"Tidak diangkat, kak. Mereka seharusnya datang sebentar lagi"

"Ya, dan kita sudah menunggu mereka selama tiga puluh menit lamanya! Apakah mereka sedang di sauna?!"

Jimin mengedikkan bahu, "Yoongi bilang Taehyung sedikit memiliki masalah dengan rambutnya tadi"

"Bunuh saja aku"

Dahi Seokjin berkerut, bisa saja mereka ditahan di pintu masuk dan tidak bisa menghadiri upacara kelulusan Namjoon.

Dan lagi, Seokjin tidak yakin tiga keparat itu dapat menemukan ruangan upacara kelulusan di dalam gedung sebesar ini. Tata letak Universitas Konkuk memang membingungkan.

"Kak...?"

Seokjin mengalihkan pandangannya, "Ada apa, Jungkook?"

"Apakah Kak Namjoon tidak apa-apa? Maksudku, dia datang, kan?"

Ah, benar.

Ia akan datang hari ini.

"Hmm," Seokjin menggaruk pelipisnya menggunakan telunjuknya, "Seharusnya Namjoon tidak apa-apa. Namjoon bukanlah seseorang yang kekanakan, Jungkook. Aku yakin Namjoon akan menerima kedatangannya dengan ceria"

Jungkook mengangguk, "Kurasa memang seharusnya kak Namjoon tidak marah"

..

Flashback

"Ken...?"

Mata Seokjin membelalak, jantungnya berdegup sangat kencang dan Seokjin bersumpah lidahnya begitu kelu saat ini.

Pemuda itu tersenyum, lalu mengulurkan tangannya.

"Senang bertemu denganmu"

Seokjin mengernyit, "K-Kau.., masih hidup?"

Seokjin ingin menitikkan air matanya saat itu juga, tetapi pemuda itu segera menggeleng, sembari menampakkan senyumannya.

Tuhan.

Ia benar-benar Ken.

"Jaehwan"

"Maaf?"

"Aku Jaehwan, adik Ken"

Deg.

Seokjin sontak mencari tumpuan, dan berakhir menggenggam meja disebelahnya. Jaehwan terlihat panic lalu memegangi pundak Seokjin.

"Kau tidak apa-apa?"

Seokjin bungkam. Tidak, tentu saja aku memiliki masalah.

"Kau... Ken..."

Pemuda itu sekali lagi menggeleng, lalu menuntun tubuh Seokjin agar ia kembali berdiri tegak.

"Tidak, aku Jaehwan. Adik Ken. Kita berdua memang kembar. Dan sepertinya aku mengenalimu. Seokjin, kan?"

PandemiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang