Happy Readings ....
***
"Assalamuaaikum, bunda kita pulang," teriak Ara memberi salam, lalu melemparkan ranselnya ke sofa. Sedangkan Vano dan yang lainya masuk setelah Ara dan langsung duduk di ruang tamu.
"Waalaikumussalam, gak usah teriak-teriak Ara. Kayak di hutan aja kamu. Eh ada kalian. Mau nyuruh duduk udah pada duduk ya." Senyum jail Melodi.
"Wah Bunda-nya Ara gak kalah lucu dari Ara ya." Celetuk seseorang dari arah pintu masuk, lalu mencium tangan Melodi sopan.
"Eh, gak usah caper lo! Lagian siapa yang ngajak lo ke sini? Lo-kan gak sekelas sama kita," sewot Vano menatap sengit kedatangan Rio si makhluk planet itu.
"Vano, jangan gitu dong ngomongnya. Gak sopan tahu, dia-kan tamu juga." Peringat Melodi.
"Maaf, ya?"
"Rio tante," balas Rio dengan senyum manis.
"Yaudah, tante mau ambil camilan sama minuman dulu. Kalian enjoy aja ya," ujar Melodi lalu berjalan menuju dapur.
"Iya, Bun."
Sepergian Melodi, sembilan pasang mata langsung mengarahkan tatapanya pada tersangka utama, Rio.
Dengan santai Rio duduk di sebelah Davis tanpa mengindahkan tatapan mengintimidasi ke arahnya."Awas, pada jatuh cinta sama gue." Ledek Rio lalu tersenyum jail setelahnya
Semua orang langsung bergidik ngeri kala mendengar ucapan ngawur Rio, apalagi para cowo yang langsung menutup dadanya dengan kedua tangan disilangkan.
"Enak aja lo bubuk rengginang." Sungut Denis tak terima.
"Jadi, kita mau belajar apa nih?" ujar Rio dengan semangat tanpa mengindahkan ocehan Denis serta tatapan delapan pasang mata yang menatap ke arahnya sengit.
"Matematika," jawab Marsya pada akhirnya lalu mengeluarkan buku paket dari dalam tasnya.
Tut tut tut
"Suara apa tuh?" tanya Davis saat keheningan terjadi hingga suara itu terdengar.
Semua pasang telinga langsung mempertajam pendengaranya, bahkan daun teling Davis bergerak-gerak seperti di film-film. Hingga cengengesan Rio membuyarkan suasana. "Maaf, ini suara alarm jam tangan gue. Hehe," ujarnya sambil menunjukan jam hitam di tanganya.
"Aihh, gue kira suara bom. Lagian buat apa lo pasang alarm jam segini? Mau sunatan lo!" Ledek Davis dengan tatapan sinisnya. Vano dan Davis itu bisa berubah jadi serigala jika ada yang menganggu Ara, apalagi Rio beraninya menggoda Ara terang-terangan.
"Ini tuh tandanya gue harus pulang. Abang ipar keponakan," jawab Rio acuh lalu menghadapkan dirinya ke arah Ara.
"Calon pacar, gue pulang dulu ya. Kalau sekarang jangan aku kamu dulu, 'kan belum pacaran. Setelah ini pasti kalian semua tambah kesel kuadrat. Jadi, minta restunya dipending lagi ya. Tapi gue gak akan nyerah kok," ujar Rio dengan semangat, lalu berpamitan keluar setelah bersalaman dengan semua orang. Sedangkan yang diajak salaman hanya ngikut aja seperti orang bodoh.
Menutup pintu utama, lalu membukanya lagi dan memasukan kepalanya saja, Rio berkata. "Salamin ke calon bunda, calon menantunya pulang dulu, ya" teriak Rio lalu berlari ngacir saat semua orang akan menghajarnya.
"DASAR KECOWA GOT!"
***
Sudah dua hari Rio terus mengganggu ketenangan Ara, Vano dan teman-temanya. Semakin hari kelakuan anehnya membuat migrain dadakan untuk mereka. Bahkan, nama Rio sudah menyaingi ketenaran Vano yang notabene-nya mostwanted di sekolah. Apalagi jika beritanya mendekati Ara menjadi trending topic.
"Yo, lo benaran mau deketin Ara?" tanya Davin kala mereka duduk di kursi dekat lapangan basket yang tak ramai.
"Emang kenapa, ada yang salah? Gue ganteng kok," ujar Rio sambil menaik turunkan alisnya.
"Enggak sih, lo tahu kenapa Vano dan Ara bisa jadi mostwanted di sekolah?"
"Ganteng dan cantik? or bad?" balas Rio sekenanya.
"Ganteng dan cantik itu di sini banyak, bahkan gue juga ganteng," pede Davin sambil menarik kerah bajunya. "Vano dan Ara itu bukan badboy or badgirl. Karena asal lo tahu aja, Vano itu mantan ketua osis yang bawa perubahan buat sekolah ini. Dan Ara, dia itu bukan tipe-tipe yang suka nyakitin hati cowo karena kecantikanya kayak di novel-novel tuh, karena realitanya Ara itu jomblo dari lahir!" Tegas Davin menjelaskan dengan menggebu, seperti menceritakan pahlawan masa lalu saja.
"Bukanya Ara punya cowo yang namanya Justin ya? Bahkan karena dia Vano jadi patah tulang?" Konfirmasi Rio atas info yang didapatnya. Dia suka rumpi juga ternyata.
"Bukan, Justin itu keponakan Ara tapi beda sekolah. Ceritanya adalah Justin itu pengen banget ikutan geng besar gitu di sekolahnya, tapi syaratnya dia harus bawa cewe tercantik di sekolah ini yaitu Ara. Sebagai keponakan, gampang dong buat Justin ajak Ara. Dan ternyata geng itu gak tahu kalau Ara itu ponakan Justin, jadi gitulah." Terang Davin sejelas-jelasnya.
"Vin, lo itu mata-mata ya? Tahu banget kayaknya lo info tentang mereka."
"Eh, Rio. Hidup di Jakarta itu keras, lo harus bisa manfaatin semua yang ada di sekitar lo. Lo liat cewek-cewek di pinggiran sono yang lagi lihatin gue?" Tunjuk Davin mengarah pada tiga cewek yang salting.
"Kenapa?"
"Mereka itu ladang duit buat gue. Cewek-cewek kayak mereka rela ngeluarin duit buat dapet info yang gue kasih ke lo tadi. Tapi, Karena lo sekarang jadi temen gue. Semua info tadi gue kasih gratis, lo cukup traktir gue buat dua hari kedepan aja. Oke gua mau ke mereka dulu, lo sebaiknya perhatikan yang gue omongin tadi, bye."
Sepergian Davin, baru Rio menyadari maksud gratis ucapan Davin.
"Dodol dasar lo, Davin," teriak Rio lalu mencari Davin. Sedangkan Davin sudah ngacir menjauhi Rio.
***
Gimana? Makin gak jelas ya 😅😅
Maafkeun ya, Ai akan berusaha buat lebih baik lagi oke😉
oke buat cerita ini, Ai bakal munculin banyak peran sebagai teman-teman Ara dan Vano, karena Ai gak punya banyak teman, eh malah curhat (plak) hehe✌
Boleh dong gerakan jempol kalian buat klik bintang di pojok hehe
Vote kalian berarti buat Ai wkwkwkMau komen-komen juga boleh kok, aspirasikan isi pikiran kalian tentang cerita ini, terserah apa aja asal bahasanya dijaga ya hehe
Ai pengen deh kalau kalian itu komen-komen gitu jadi serasa Ai itu gak cerita sendirian😂
Oke segitu dulu curhatanya.
Jangan kangen sama Ai ya, eh sama Vano dan Ara deh wkwk
See you😘
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HERO BROTHER ✔ (proses revisi)
Teen FictionJudul sebelumnya ABANG RESE GUE Diandra Laudya Arya adalah seorang murid SMA yang gesrek, ceria juga tidak suka belajar. Baginya belajar adalah sesuatu yang harus dihindari. Namun semuanya berubah, saat seseorang datang dihidupnya. Ia tak akan perna...