Kalila menatap bingung kearah semua teman-temannya, Indra, dan Gavin. Sebenarnya ada apa sampai mereka tampak sangat serius?
" Kal, kayaknya udah saatnya mereka tahu deh. Atau kamu mau tetep rahasiain semua ini?" tanya Gavin, meminta persetujuan pada Kalila.
Kalila menatap teman-temannya ragu. Padahal dia sebelumnya percaya jika mereka tidak mungkin mengkhianatinya. Tapi kenapa dia sekarang ragu?
" Kal, lo harus belajar dari pengalaman. Dulu dia juga gitu kan? Tapi akhirnya apa? Dia khianatin lo"
Kalimat Indra saat di bus terngiang-ngiang di telinganya. Kalila tidak ingin kejadian yang sama terulang lagi. Dia tidak mau rahasianya di bongkar lagi. Dia..... Dia tidak mau merasakan kehilangan lagi.
" kalau emang gak mau, gapapa. Gue sama yang lain gak maksa" ucap Keenan, yang langsung membuyarkan lamunan Kalila.
" Kal, it's okay. Lo boleh milih buat gak kasih tau kita. Gue tau itu bukan karena lo gak percaya sama kita. Lo cuman takut aja kan? Gapapa kok" tambah Vanya.
" lo gak usah kebanyakan mikir. Yang penting sekarang lo tau soal apa yang terjadi sama lo. Kita mah urusan nanti" ucap Yudha.
" kita keluar dulu kalau gitu" Gama berdiri, diikuti yang lainnya. Berniat meninggalkan Kalila bersama Indra dan Gavin.
Kalila menggigit bibirnya resah. Matanya memejam seraya berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Seandainya mereka jahat, buat apa mereka menghiburnya saat dia sedih? Seandainya mereka jahat, buat apa mereka mengajaknya kesini? Seandainya mereka jahat, sudah sejak dulu mereka menghancurkan nya.
Tapi,
Kalila takut.
" tunggu!"
Langkah keempatnya terhenti, saat suara Kalila terdengar. Mereka menoleh dan menatap Kalila yang menatap mereka balik.
" kalian disini juga"
***
Gavin menatap anak-anak remaja di hadapannya. Dia sebelumnya menghapal satu persatu nama teman Kalila dan Indra. Agar saat rahasia ini terbongkar dan mereka-lah pelakunya, Gavin dengan mudah melacak mereka.
" oke. Dengerin baik-baik. Saya gak akan ngulangin ini lagi. Pertanyaan disimpen nanti setelah penjelasan. Disini Saya bukan cuman menjelaskan apa yang terjadi pada Kalila kemarin, tapi juga masa lalu Kalila. Jadi Saya mohon dengan sangat, setelah kalian tau soal ini jangan kasih tau siapapun.
Karena itu akan menjadi bumerang bagi Kalila. Paham ya?" tanya Gavin.
" iya, paham"
" oke. Pertama-tama, Saya akan jelaskan hubungan kita. Saya Kakak angkat Kalila dan Indra, tapi tidak sah. Karena keluarga kami belum mengangkat mereka berdua dalam keluarga kami secara resmi.
Kedua, orang tua kandung Kalila dan Indra meninggal karena kecelakaan mobil saat mereka berumur 7 tahun. Mereka dititipkan di panti asuhan, karena saudara mereka tidak ada yang mau mengangkat mereka. Lalu saat mereka berumur 13 tahun, mereka diangkat oleh keluarga mereka yang sekarang. Yang Saya tau, keluarga mereka hanya menginginkan Indra. Tapi Indra tidak mau kalau sendiri. Dia mau bersama Kalila "
" jadi, gue ikut sama Indra juga" sambung Kalila.
Penjelasan singkat tadi,membuat Vanya yang tadinya duduk bersama Keenan, langsung pindah ke sofa yang diduduki oleh Kalila dan Indra. Dia duduk diantara keduanya, lalu memeluk Kalila dari samping.
Rasanya Kalila ingin menangis, namun yang keluar dari mulutnya justru tawa kecil. Dia menepuk lengan Indra, isyarat agar Indra duduk di sebelah Keenan. Indra pun pindah dan membiarkan tempatnya ditempati Vanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
K
Teen FictionKalila dan Indra. Dua anak kembar yang saling berusaha melindungi. Kalila, gadis cantik dengan segala kekurangannya yang berusaha bertahan dalam hidup yang sangat sulit. Berusaha tersenyum pada setiap penolakan orang-orang terhadapnya. Berusaha mene...