Chapter 60

41 2 0
                                    

Tidak terasa, kini sudah ujian kelulusan. Semuanya berlalu begitu cepat. Kejadian mengerikan di masa SMK nya sudah berlalu. Kini tinggal bahagia yang ada di Kalila. Walaupun dia tidak tahu ke depannya akan seperti apa.

Saat ini, mereka sedang belajar di rumah Keenan. Yang menjadi gurunya adalah Indra, karena dia yang paling pintar disini.

" gila ya, udah mau kelulusan aja. Cepet banget" celetuk Keenan.

" iya ya. Rasanya kayak baru kemaren gue pindah ke Kanaka, sekarang udah mau lulus" sahut Kalila.

Hubungan Kalila dan Keenan pun sudah berjalan selama 1 tahun lebih begitupun dengan Lala dan Yudha.

Masalah-masalah yang sebelumnya terjadi, kini sudah selesai dan mereka bisa dengan tenang menghadapi ujian kelulusan.

" lo pada mau kuliah dimana?" tanya Gama.

" gue sih sama Vanya disuruh ke Trisakti. Cuman ya mau coba liat-liat dulu kampus yang lain" sahut Keenan.

" sama dong. Gue juga mau ke Trisakti. Yah, itu sih turunan gitu. Kakak gue semuanya kuliah disana soalnya" ucap Lala.

" kalau gitu, gue juga di Trisakti deh. Bareng lo pada. Gam, lo juga kan?" tanya Yudha.

" iya. Gue juga di Trisakti" sahut Gama.

Kalila tersenyum kearah mereka. Dia iri mereka bisa menentukan kampus pilihan mereka masing-masing. Sedangkan dia, dia harus memikirkan banyak hal.

" lo berdua dimana?" tanya Keenan.

Kalila tersentak kaget," ah, gue sama Indra-"

" gue kerja dulu. Kalila masuk Trisakti" potong Indra seraya melirik Kalila.

Kalila menatap Indra tidak percaya. Sejak kapan dia setuju dengan ide Indra yang itu? Atau Indra sendiri yang memikirkan soal itu?

" gak. Sejak kapan rencananya jadi gitu?" tanya Kalila.

" lo bakal kuliah dan gue yang bayarin. Jadi, gak usah ngebantah" sahut Indra datar dan sarat akan perintah.

Tapi Kalila itu keras orangnya. Dia tidak mau setuju begitu saja kalau dia tidak suka. Mana mungkin dia enak-enakan kuliah, sementara Indra kerja? Kalau kembar ya harus adil.

" lo kerja gue kerja. Kalau lo suruh gue kuliah, berarti lo juga kuliah" putus Kalila. Dia tidak mau dibantah lagi.

Indra mengangguk," gue kuliah. Tapi setelah lo lulus" sahutnya.

Mata Kalila membulat. Masa iya harus menunggu 4 tahun?!! Yang benar saja.

Merasa keadaan semakin memburuk, teman-teman mereka pun turun tangan untuk ikut melerai.

" Kalila, Indra. Bukannya keluarga besar kalian bayarin ya?" tanya Yudha.

Indra menghela napas," gue gak mau repotin mereka terus", ucapnya.

Gama melipat kedua tangannya di depan dada," tapi kalau lo kerja dulu dan biarin Kalila kuliah, bukannya bikin mereka tambah repot?" tanya Gama.

Lala mengangguk setuju," mereka bakal lebih seneng kalau kalian kuliah dulu dan kerja setelahnya. Kalau soal bikin repot, gue rasa mereka gak merasa begitu. Justru mereka seneng kalau kalian mau nerima bantuan mereka" jelasnya.

Kalila menaikturunkan alisnya kearah Indra," gimana? Kuliah dulu ya? Masa lo gak bareng gue? Kita kan selalu bareng dari kecil. Ayolah" bujuknya.

Menolak permintaan Kalila adalah hal yang sulit dilakukan Indra sebenarnya. Semustahil apapun permintaan Kalila, asalkan benar dan tidak berbahaya, dia akan mengabulkannya.

KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang