Chapter 51

26 2 0
                                    

Sebulan pertama di awal tahun, Kalila tidak menyangka akan se-menyenangkan ini. Pertama, keluarga besarnya tidak terlalu jahat. Mungkin itu hanya pemikirannya saja. Karena Indra masih dingin terhadap mereka. Kedua, keluarga Jason diperbolehkan sering ke rumahnya. Ketiga, hubungannya dengan Keenan lancar saja.

Waktu awal tahun, dia merayakan ulang tahun Jason dan Gladis secara bersamaan tepat pukul 12 malam. Tepat saat pergantian tahun. Waktu itu, sangat menyenangkan. Gladis tampak bahagia malam itu.

Dan kini, dia tidak sabar karena sudah memasuki bulan Februari. Satu, karena tanggal 14 akan ada hari Valentine. Dan yang kedua, di tanggal yang sama Vanya akan ulang tahun. Dia tidak sabar merayakannya.

" Nan, lo udah punya rencana belom buat ultah Vanya?" tanya Kalila.

Saat ini, keduanya sedang berada di kantin berdua. Teman-teman mereka memilih makan terpisah karena kata Keenan, mereka ingin merasakan bagaimana rasanya makan berdua.

" masih lama, Kal. Masih 2 minggu lagi. Nanti kalau udah H-3 baru gue mikir rencana" ucap Keenan.

Kalau orang lain lihat, mereka tampak seperti teman. Tidak ada mesranya sama sekali. Hanya duduk berdua dan berhadapan. Tidak ada ungkapan romantis, atau berpegangan tangan layaknya pasangan lainnya.

Tapi keduanya memang belum se-ahli itu berpacaran.

" gue mikirnya pas tanggal 14, kita kayak gak kasih dia cokelat. Terus kita diemin dia, hehehe..... Kayaknya seru deh" ucap Kalila seraya membayangkan rencananya.

" gak akan berhasil"

" hah? Kenapa?"

" gue udah pernah kayak gitu dulu. Dia pasti nyadar"

Kalila menghela napasnya. Kalau begini, dia harus memikirkan rencana lainnya yang cukup bagus. Dia mau membuat Vanya merasakan indahnya saat berulang tahun. Jangan seperti dia yang saat ulang tahun hanya Indra yang dirayakan.

Dia tidak mau Vanya merasakan kesedihan seperti itu.

***

" ada ide gak? Gue bingung " ucap Kalila.

Saat ini, mereka sedang memikirkan rencana untuk ulang tahun Vanya. Mereka berada di sebuah Kafe yang cukup jauh dari kediaman Vanya. Sehingga Vanya tidak mungkin kesini.

" gak usah pake rencana deh mendingan. Jadi, natural aja kayak biasa. Cuman, pas malem kita bikin kejutan. Pake rumahnya siapa gitu buat bikin kejutannya" usul Lala.

" wah, pacar gue pinter banget" puji Yudha seraya merangkul Lala mesra.

Keenan yang berada di depan Yudha mencibir tingkah Yudha. Kenapa harus bermesraan di depan orang lain sih?

" yaudah kayak gitu aja ya?" tanya Kalila.

" apa gue perlu bikin kue buat Vanya?" tanya Indra.

Seketika, semuanya terdiam mendengar ucapan Indra. Mereka hanya bingung mau merespon apa. Karena ucapan Indra terlalu tiba-tiba.

" oh ya! Gapapa, bikin aja. Tau gak sih? Indra jago masak? Tiap Valentine, dia bikinin gue cokelat. Bikinan sendiri loh" ucap Kalila.

Seketika mereka bertepuk tangan mendengarnya. Tidak menyangka jika Indra pandai memasak. Sangat sempurna sekali.

" lo gak bisanya apa coba? Udah ganteng, tajir, pinter, jago olahraga, jago masak. Bisa main musik gak?" tanya Gama.

" gue bisa main gitar, keyboard, drum, sa-"

" udah deh. Kalau kita bersaing sama Indra, gue mundur duluan" potong Yudha sembari mengangkat kedua tangannya.

" untung aja Lala sukanya sama gue" lanjutnya. Lala terkekeh sebentar, sebelum kembali menatap teman-temannya.

KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang