Seharian ini akan menjadi hari tanpa Indra. Indra akan mengikuti olimpiade di sekolah lain dan pulang saat jam 2 siang nanti. Jadi, khusus hari ini Kalila ditemani oleh teman-temannya.
" Kal, Indra ikut olimpiade apa?" tanya Lala kepo.
Saat ini mereka sedang berada di kantin. Menunggu pesanan mereka yang dibawakan oleh tiga laki-laki yang masih sibuk memesan.
" MTK katanya. Pinter ya, kembaran gue? Otaknya udah kayak komputer aja" kekeh Kalila.
Vanya merubah posisi duduknya, menjadi menyerong untuk menghadap Kalila," Kal, lo sering dibanding-bandingin sama Indra ya? " tanyanya tiba-tiba.
Kalila mengangguk, membenarkan pertanyaan Vanya. Itu sudah terlalu sering terjadi dan dia sudah terbiasa. Bahkan ada yang berkata dengan kasar, tapi setidaknya Indra ada untuk membelanya.
" gue kesel banget sama yang kayak begitu. Kayak dia sempurna aja! Sok banget nilai orang" kesal Vanya.
" iya sih, orang-orang kayak gitu pasti banyak banget. Giliran dibilangin pasti bilangnya cuman becanda" tambah Lala.
" um, gue boleh ikut gabung?"
Obrolan mereka terhenti saat Yolan, berdiri di dekat meja mereka dan hendak bergabung. Mereka saling bertatapan untuk sesaat, sebelum kemudian menyambut Yolan dengan senyum serta anggukan.
" Lan, sorry nih kalau gue omongannya kasar atau nyinggung lo. Tapi emangnya lo gak punya temen ya? Gue gak pernah liat lo kemana-mana bareng temen, selalu sendiri" tanya Lala.
" iya, gue gak ada temen. Mana ada yang mau temenan sama gue" sahut Yolan menunduk.
Ketiganya saling bertatapan sesaat setelah mendengar ucapan Yolan. Tiba-tiba rasa simpati menghampiri hati mereka. Ada rasa kasihan yang mereka rasakan untuk Yolan.
" kalau gitu, gabung sama kita aja. Kita selalu terbuka kok buat Siapapun. Ya kan?" Kalila menatap teman-temannya yang juga ikut mengangguk.
" loh? Ada anggota baru?" Yudha yang baru saja sampai, menatap Yolan penasaran seraya meletakkan semangkuk soto milik Lala.
" Yolan? Tumben gabung" celetuk Gama seraya memberikan mangkuk bakso milik Vanya. Gama yang walaupun anak Multimedia, tapi dia punya koneksi yang bagus. Dia mengenal Yolan sejak kelas 10.
" guys, Yolan gabung gapapa ya?" tanya Kalila.
" ya gapapa. Emangnya kenapa? Kayak nih meja punya kita aja" sahut Keenan seraya mengacak rambut Kalila.
" ish, berantakan"
" hahaha, ya biarin"
" tolong dong ya, jangan pacaran di depan orang jomblo" Yudha menyeletuk seenaknya, padahal dia juga pacaran.
" lo nyindir gue ya?" Gama menatap Yudha karena dirinya merasa.
" nah, tuh kan. Yang jomblo merasa"
Mereka tertawa melihat debat antara Yudha dan Gama. Kalila bersyukur tidak ada yang membahas soal Yolan dan Keenan. Kalau tidak, bisa-bisa dirinya dan Yolan akan canggung.
" oh ya, Lan. Lo suka ya sama Keenan?"
" uhukk! Uhukk!"
Tiba-tiba Kalila tersedak saat pertanyaan tersebut meluncur dari mulut Yudha yang memang tidak dipasang filter. Tangannya berusaha mengambil botol air mineral miliknya, yang akhirnya di berikan oleh Keenan.
" lo gapapa? Kok bisa ke sedak sih?" tanya Keenan.
" iya, gapapa. Duh, pedes gila" Kalila mengusap tenggorokannya yang terasa panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
K
Teen FictionKalila dan Indra. Dua anak kembar yang saling berusaha melindungi. Kalila, gadis cantik dengan segala kekurangannya yang berusaha bertahan dalam hidup yang sangat sulit. Berusaha tersenyum pada setiap penolakan orang-orang terhadapnya. Berusaha mene...