Chapter 57

20 4 0
                                    

Seharian ini akan menjadi hari tanpa Indra. Indra akan mengikuti olimpiade di sekolah lain dan pulang saat jam 2 siang nanti. Jadi, khusus hari ini Kalila ditemani oleh teman-temannya.

" Kal, Indra ikut olimpiade apa?" tanya Lala kepo.

Saat ini mereka sedang berada di kantin. Menunggu pesanan mereka yang dibawakan oleh tiga laki-laki yang masih sibuk memesan.

" MTK katanya. Pinter ya, kembaran gue? Otaknya udah kayak komputer aja" kekeh Kalila.

Vanya merubah posisi duduknya, menjadi menyerong untuk menghadap Kalila," Kal, lo sering dibanding-bandingin sama Indra ya? " tanyanya tiba-tiba.

Kalila mengangguk, membenarkan pertanyaan Vanya. Itu sudah terlalu sering terjadi dan dia sudah terbiasa. Bahkan ada yang berkata dengan kasar, tapi setidaknya Indra ada untuk membelanya.

" gue kesel banget sama yang kayak begitu. Kayak dia sempurna aja! Sok banget nilai orang" kesal Vanya.

" iya sih, orang-orang kayak gitu pasti banyak banget. Giliran dibilangin pasti bilangnya cuman becanda" tambah Lala.

" um, gue boleh ikut gabung?"

Obrolan mereka terhenti saat Yolan, berdiri di dekat meja mereka dan hendak bergabung. Mereka saling bertatapan untuk sesaat, sebelum kemudian menyambut Yolan dengan senyum serta anggukan.

" Lan, sorry nih kalau gue omongannya kasar atau nyinggung lo. Tapi emangnya lo gak punya temen ya? Gue gak pernah liat lo kemana-mana bareng temen, selalu sendiri" tanya Lala.

" iya, gue gak ada temen. Mana ada yang mau temenan sama gue" sahut Yolan menunduk.

Ketiganya saling bertatapan sesaat setelah mendengar ucapan Yolan. Tiba-tiba rasa simpati menghampiri hati mereka. Ada rasa kasihan yang mereka rasakan untuk Yolan.

" kalau gitu, gabung sama kita aja. Kita selalu terbuka kok buat Siapapun. Ya kan?" Kalila menatap teman-temannya yang juga ikut mengangguk.

" loh? Ada anggota baru?" Yudha yang baru saja sampai, menatap Yolan penasaran seraya meletakkan semangkuk soto milik Lala.

" Yolan? Tumben gabung" celetuk Gama seraya memberikan mangkuk bakso milik Vanya. Gama yang walaupun anak Multimedia, tapi dia punya koneksi yang bagus. Dia mengenal Yolan sejak kelas 10.

" guys, Yolan gabung gapapa ya?" tanya Kalila.

" ya gapapa. Emangnya kenapa? Kayak nih meja punya kita aja" sahut Keenan seraya mengacak rambut Kalila.

" ish, berantakan"

" hahaha, ya biarin"

" tolong dong ya, jangan pacaran di depan orang jomblo" Yudha menyeletuk seenaknya, padahal dia juga pacaran.

" lo nyindir gue ya?" Gama menatap Yudha karena dirinya merasa.

" nah, tuh kan. Yang jomblo merasa"

Mereka tertawa melihat debat antara Yudha dan Gama. Kalila bersyukur tidak ada yang membahas soal Yolan dan Keenan. Kalau tidak, bisa-bisa dirinya dan Yolan akan canggung.

" oh ya, Lan. Lo suka ya sama Keenan?"

" uhukk! Uhukk!"

Tiba-tiba Kalila tersedak saat pertanyaan tersebut meluncur dari mulut Yudha yang memang tidak dipasang filter. Tangannya berusaha mengambil botol air mineral miliknya, yang akhirnya di berikan oleh Keenan.

" lo gapapa? Kok bisa ke sedak sih?" tanya Keenan.

" iya, gapapa. Duh, pedes gila" Kalila mengusap tenggorokannya yang terasa panas.

KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang