Indra berubah. Kalila merasakan itu. Dia seperti menjaga jarak dari mereka semua.
Dan Kalila sadar jika ini akibat perbuatannya.
" Kal, lo gapapa? " tanya Keenan. Saat ini keduanya sedang berdua di sebuah Kafe dekat sekolah.
" Nan, Indra tuh kenapa sih? Dia kayak berubah gitu gak sih?" tanya Kalila.
Keenan berpikir sebentar. Untung saja yang dibicarakan Kalila adalah kembarannya sendiri. Bayangkan jika laki-laki lain, bisa dipastikan Keenan marah. Tapi jika dipikirkan lagi, apa yang dikatakan Kalila ada benarnya. Indra tampak berubah.
" iya sih. Dia jadi jarang kumpul seminggu ini. Lo ada berantem sama dia?" tanya Keenan.
" gak tau ya. Tapi Kayaknya gue salah ngomong deh" sahut Kalila resah.
Keenan bisa melihat jika Kalila sangat khawatir pada Indra. Senyumnya terbit. Tangannya bergerak menggapai tangan Kalila.
" cerita sama gue coba. Siapa tau gue bisa bantu" ucap Keenan lembut.
Kalila terdiam dengan pandangan tidak percaya kearah Keenan dan tangan mereka. Dia tidak pernah melihat Keenan seperti ini. Keenan jarang menunjukkan sisi romantisnya, makanya Kalila sedikit terkejut melihat Keenan.
" Kal", panggil Keenan.
" hah? Oh, iya" Kalila mulai menceritakan kejadian waktu itu.
" hmm..... Kayaknya gue sedikit paham deh" gumam Keenan setelah mendengarkan cerita Kalila.
" hah? Gimana tuh?" tanya Kalila.
" kayaknya, Indra tuh sebenarnya gak suka disana. Cuman dia kayak gitu karena lo. Maksud gue, dia mau tinggal disana karena lo. Nah, pas dia tanya itu sebenarnya dia cuman mau tau perasaan lo aja. Karena lo bilang seneng, kemungkinan Indra milih buat ngejauh aja. Kenapa? Karena bagi Indra, kebahagiaan lo yang terpenting. Dia jauhin lo juga demi lo" jelas Keenan.
Kalila tidak mengerti sama sekali. Apa maksud perkataan Keenan? Kenapa Indra menjauh demi kebahagiaannya? Bukankah dia dan Indra memiliki janji untuk saling membahagiakan?
" maksudnya? Gue gak paham" tanya Kalila.
" Indra jauhin lo supaya lo nyaman disana. Dia bikin lo supaya gak usah mikirin dia lagi, karena tujuan dia udah tercapai. Bahagiain lo kan jadi tujuan dia. Karena lo udah bahagia, jadi-"
" dia merasa gak dibutuhin lagi?" terka Kalila yang sialnya benar.
Kalila tidak menyangka jika Indra berpikiran seperti itu. Sejak kapan, dia akan memikirkan kebahagiaannya sendiri? Jika begini, berarti suatu saat Indra akan pergi meninggalkannya?
" Nan, temenin gue ketemu Indra ya? Gue kayaknya harus ngomong sama dia dulu deh" pinta Kalila.
Keenan mengangguk seraya tersenyum. Keduanya pun langsung menuju rumah keluarga besar Papanya Kalila. Tapi kata salah satu asisten rumah tangga disana, Indra belum pulang.
" kemana sih, Indra? " gumam Kalila khawatir. Ponsel di tangannya masih dipakai untuk menghubungi Indra.
Keenan sendiri memilih mengirimkan chat di grup chat milik mereka. Dia bertanya apakah salah satu diantara mereka melihat. Tapi, tidak ada satu pun diantara mereka yang melihat Indra.
Kalila rasanya ingin menangis saat ponsel Indra tidak bisa dihubungi. Indra tidak pernah seperti ini sebelumnya. Pikiran-pikiran buruk menghampirinya. Dia takut Indra kenapa-napa.
" Kal, ayo cari lagi. Ke tempat yang biasa kalian kunjungin" usul Keenan.
Kalila memikirkan setiap tempat yang sering dia dan Indra kunjungi. Namun, otaknya tidak bisa diajak kerja sama. Bukannya tempat yang muncul, malah bayang-bayang Indra yang ada di pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
K
Teen FictionKalila dan Indra. Dua anak kembar yang saling berusaha melindungi. Kalila, gadis cantik dengan segala kekurangannya yang berusaha bertahan dalam hidup yang sangat sulit. Berusaha tersenyum pada setiap penolakan orang-orang terhadapnya. Berusaha mene...