END

4.9K 265 6
                                    

yoora sudah menelfon Ambulance untuk segera datang, "INI SALAH KALIAN!"teriak Yoora dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Da-darah?! TIDAK! TIDAK! Kumohon!" Ujarnya panik ketika melihat darah keluar dilantai dan tepat dicelana Baekhyun, "kumohon hiks" Chanyeol sudah merasa frustasi karena ia sudah berfikir kalau bayinya kenapa-napa

Nyonya dan tuan park ikut panik ketika darah itu makin banyak dan wajah Baekhyun juga terlihat sangat pucat, "chan-"

"PUAS HAH?! PUAS KALIAN MENYAKITI KEKASIHKU?!" Teriak Chanyeol dengan suara sangat berat dan kencang membuat kedua orangtuanya menjadi merasa sangat bersalah.

Yoora mendengar suara ambulance, dengan cepat ia menyuruh Chanyeol untuk segera bawa Baekhyun keluar.
.

.

.
3jam kemudian

"Kumohon bertahanlah.." gumam Chanyeol sambil terus berdoa dan berjalan mundar-mandir didepan pintu operasi, yoora juga terus berdoa agar Baekhyun selamat.

Orangtua Park kini memilih untuk mengurusi biaya administrasi untuk Baekhyun, bagaimanapun mereka merasa bersalah.

"Dimana anakku?!" Teriak Tuan Byun dengan wajah marahnya, Chanyeol segera menghampiri tuan Byun dan segera berlutut "maafkan aku tuan.. maafkan aku yang tidak menjaga Anakmu dengan baik.. aku pantas dihukum!"ujarnya dengan tegas.

Plak

Tuan byun menampar keras Park Chanyeol, "tidk berguna!" Setelah itu Yoora hanya bisa mengusap punggung Chanyeol untuk menenangkan adiknya itu, "sudah berapa lama ia dioperasi?!" Tanya Tuan Byun dengan menatap tajan Chanyeol.

"3 jam Appa" jawabnya dengan lesu, tuan Byun hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar. Ia sudah dengar kronologinya saat Chanyeol menjelaskan lewat telfon tadi

"kau telah mencelakai 2nyawa!" Teriak Tuan Byun dengan kesal, "2? Apa maksudnya?" Tanya Nyonya park yang baru datang dan juga tidak tahu siapa pria tua yang tengah berdiri didepan anaknya yang tengah berlutut

"Anakku dihamili oleh anak brengsekmu ini! Dan teganya kalian malah membuat dia masuk keruang operasi sialan ini!"

Keluarga park sangat terkejut mendengar perihal ini, mereka makin merasa bersalah telah membuat Baekhyun masuk keruang operasi, "oh tidak! Kami mencelakai 2nyawa" kata Tuan Park dengan wajah khawatirnya

"Maafkan kami" setelah itu Tuan park dengan cepat berlutut disamping Chanyeol, "jika anakku tidak selamat, kalian-" ucapan Tuan Byun terpotong karena ruang operasi sudah terbuka dan menunjukan dokter serta perawat disana

"apakah anda keluarga Byun Baekhyun?" Tanya sang dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi, Tuan Byun menoleh "YA!" Ujarnya dengan lantang.

"Silahkan iku-"

"Bisakah anda memberitahunya disini? Kami keluarganya" celetuk Nyonya park dengan cepat, "baiklah, keadaan Baekhyun sangat kritis... lalu bayi yang ada didalam kandungannya... kami sudah berusaha semaksimal mungkin.. takdir berkata lain, bayinya tidak bisa diselamatkan"

Bruk

Chanyeol terjatuh pingsan membuat mereka panik, dengan cepat perawat yg ada disana memindahkan Chanyeol ke brankar
.

.

.
2hari kemudian
baekhyun sudah mulai tersadar, ia melihat kekanan dan kekiri tetapi tidak ada orang sama sekali. Ia juga mengedarkan pandangannya, "aku dirumah sakit?" Gumamnya lalu ia meraba perutnya.

Datar

"Eh?" Baekhyun membuka baju setengah dada, lalu ia melihat perutnya ada bekas jahitan, "baby-... tidak! Tidak!" Baekhyun terus meraba dan sesekali memencet perutnya tetapi ia tidak merasakan apapun selain nyeri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Change <END>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang