Amarah

532 37 2
                                    



"Zaki....zaki sayang....maafin ibu ya nak,..maafin ibu nak..hikkssss " terlihat ibuku menangis.

Aku berdiri menghadap ibuku.
Kulihat dia menangis tersedu sedu.
Aku tak tau kenapa ibuku memakai baju serba putih minta maaf sambil menangis

"Ibu... ibu... "kataku sambil berlari menggapai ibuku yang semakin menjauh.
Ibuku menjauh dengan melayang.
Tubuh nya mulai seperti transparan.
Ibuku semakin menjauh, makin menjauh tapi masih menatapku sambil menangis...
"Ibuuuuuu" kataku sambil menangis dan terus berlari mengejar ibuku.

Kulihat tangan ibuku masih melambai seolah olah dia ingin memelukku.
Aku terus berlari sekuat tenaga, aku tak peduli meskipun kaki ku semakin lemah, dan nafasku hampir habis, aku masih terus berlari mengejar ibuku.

Ketika aku makin dekat dengan ibuku.

Aku melompat untuk menggapai tubuh ibuku dengan kedua tangan ku, tapi aku menembusnya. Dan akupun terjatuh, tersungkur ditanah.

Kulihat ibuku terus melayang, menjauh dan hilang..

Aku menagis keras dan berteriak ..

"Ibuuuu" teriak ku sambil menangis.

Tiba-tiba kudengar langkah kaki mendekat.
Langkah kaki yang begitu berat.

Kemudian sosok orang dengan langkah kaki berat itu berdiri di depan ku.

Aku masih tersungkur di tanah dan kepala ku mendongak keatas melihatnya.

Aku sangat terkejut, ternyata sosok yang kulihat itu adalah wahyu .

Kenapa tiba-tiba ada wahyu disini?
dan dia terlihat begitu besar, dengan tubuh berotot..

Dia tersenyum mengerikan sambil menenteng pedang yang sangat besar dipundak nya.
Besar sekali pedang nya.

Kemudian dia duduk jongkok di depan ku sambil berkata...

"Hei nak, ibumu sudah mati jadi santapan iblis ku" katanya sambil tertawa keras sekali.

Aku terkejut dan sangat marah mendengar nya.

Tiba-tiba wahyu kembali berdiri dan langsung mengayunkan pedang nya di leherku.
Dan seketika kepalaku pun lepas hingga melayang diudara.
******
"Hoooooaaaaaaaaa" aku bangun sambil terengah-engah, keringat membasahi tubuh ku..

Tubuhku bergetar hebat.

Sinta terlihat panik disampingku..

"Eh zak kamu kenapa? minpi buruk ya?" kata Sinta sambil menenangkan ku.

"Minum dulu zak minum dulu" kata Sinta sambil menyodorkan sebotol air mineral.

Akupun tak memeperdulikan minuman itu,

"Sin...ibuku Sin..ibuku" kataku sambil berlinang air mata.

"Ibumu kenapa zak?" kata Sinta yang terkejut saat aku mulai meneteskan air mata.

"Sekarang kita ada dimana Sin?"aku harus bergegas menyelamatkan ibuku" kataku panik..

"Kita masih di kereta zak, mungkin 1 jam lagi kita baru sampai rumah" kata Sinta menjelaskan kepadaku.

Cermin (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang