Terjebak

412 30 3
                                    


Usai aku membunuh iblis rawa itu, aku segera menemui Sinta, yang ternyata dia juga baru saja menolong seorang wanita..

Sepertinya kebejatan wahyu sudah diluar batas.
Karena banyak nya iblis yang keluar dan memangsa para wanita .

Saat kami 2 tahun berlatih di dunia jin, mungkin setara dengan 4 atau 5 hari di dunia manusia, namun wahyu sudah bertindak sejauh ini.

Dia sudah benar-benar gila, entah sudah berapa banyak wanita yang dia bunuh.

Sinta sudah sangat geram atas semua tindakan wahyu.
Bahkan Sinta meminta kepada ku agar nanti dialah yang memenggal kepala wahyu.

Malam itu kami tak mau buang buang waktu lagi, kami langsung melesat ke hutan dimana kerajaan iblis wahyu berada.

Dengan cepat kami masuk ke hutan.
Kami melewati jalan yang dulu pernah aku lewati saat pertama aku melawan wahyu.

Kami bergidik ngeri ketika kami melihat mayat-mayat ditumpuk seperti tumpukan sampah di sepanjang jalan tersebut .

Sinta pun yang sudah begitu tangguh, masih merasakan kengerian dan diapun mendekat ke arah ku seraya menutup matanya sambil mendekap erat tangan ku.

"Ih asli ngeri banget mayat mayat ini, ayahku emang sudah gila" geram nya sambil sesekali dia seperti mual melihat pemandangan ini.

Tak lama kemudian langkah kami terhenti saat kami mendapati seorang gadis kecil yang menangis di bawah pohon.

"Eh.. zak lihat itu, ada gadis kecil lagi nangis" ujar Sinta sambil menunjuk kearah anak tersebut ..

Sempat aku berfikir,sepertinya ada yang aneh dengan anak itu,kenapa malam- malam begini ada anak kecil nangis di tengah hutan.

Tak lama kemudian Sinta langsung berlari kearah gadis kecil itu.

"Eh Sin, hati-hati ini daerah musuh" teriak ku kearah Sinta, yang hanya dibalas dengan acungan jempol.

Sinta terlihat mendekati gadis kecil itu,
dan duduk di sebelahnya.

"Kenapa kamu nak, kok nangis? " ujar Sinta sambil mengusap-usap punggung gadis kecil itu.

Gadis kecil itu langsung menghentikan tangisan nya saat Sinta menenangkan nya.

"A...a...aku minta..." kata anak kecil itu sambil memegang tangan Sinta.

"Minta apa dek" balas Sinta seraya mengelus rambutnya .

"Aku minta... darah kakak...ha..ha..ha" kata gadis itu yang seketika berubah menjadi sosok yang mengerikan.

Sinta terkejut melihatnya ..
Belum sempat dia menghunus pedangnya, tiba-tiba sosok itu mengeluarkan pusaran angin dari tangan nya dan langsung menyerang Sinta, sehingga Sinta pun terjebak ke dalam pusaran angin tersebut

"Sinta..." teriak ku sambil berlari ke arahnya, belum sempat aku mendekati Sinta, tiba tiba datanglah sesesok naga yang begitu besar jatuh dari atas dan menghalangi jalan ku.

" teriak ku sambil berlari ke arahnya, belum sempat aku mendekati Sinta, tiba tiba datanglah sesesok naga yang begitu besar jatuh dari atas dan menghalangi jalan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cermin (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang