Alam ghaib

464 32 0
                                    


Sinta dan kakeknya (mbah surodiwiryo) berpelukan melepas rindu.
Aku yang sedari tadi melihatnya, ikut merasakan bagaimana bertemu dengan orang yang kita cinta, yang sudah lama meninggalkan dunia ini.

Entah kenapa sesaat aku merindukan keluarga ku, kakek, nenek, ayah dan ibuku yang ke semuanya telah tiada.

Saat ini aku benar-benar sendiri, orang-orang yang aku cintai satu persatu telah meninggalkan dunia ini.
Dan sekarang hanya Sinta lah satu satunya yang aku cintai, jadi aku tak mau lagi kehilangan orang-orang yang aku cintai.

Entah kenapa kisah cintaku tragis sekali, disaat anak seumuran ku bisa dengan enak nya berpacaran, aku harus mati-matian melindungi kekasihku.
Cinta yang kami jalani saat ini tidak hanya kata-kata gombal yang diucapkan seorang cowok kepada ceweknya, tapi cinta yang ku jalani saat ini adalah cinta dimana kau sebagai laki laki harus siap mati matian melindungi orang yang kamu cintai.

Sungguh berat memang, namun aku menikmatinya, dan aku berharap ada hikmah besar dibalik ini semua.
Dan kenapa Tuhan memilihku untuk menjalani ini semua, pasti Dia sudah mempersiapkan sesuatu yang indah untuk hamba-Nya..

Sejenak dalam lelahku, aku melihat rona kebahagiaan dalam wajah Sinta saat dia bertemu dengan kakeknya.

Senyum kebahagiaan nya sedikit memberikan semangat untukku, untuk terus melindunginya.

Sejenak aku menutup mataku dan menikmati hembusan angin di hutan ini..
Sepertinya, beberapa hari ini jantungku tak pernah rileks, karena dipacu dan terus dipacu dengan semua masalah ini..m

Tanpa aku sadari, mbah Suro mendekati ku dan memelukku, pelukan seorang yang kurasakan begitu hangat.
Pelukan seorang pria yang telah lama tak kurasakan setelah kepergian ayahku.

Tanpa sadar akupun menangis melepaskan semua beban dipundakku.
Tampan Sinta ikut memeluk kami.
Suasana hangat yang sedikit menguatkan ku..

Namun, aku tak boleh terlena dengan semua ini.
Karena masalahku belum usai.
Nyawa Sinta belum aman..
Aku harus lebih kuat, aku harus lebih kuat lagi...

Akupun mulai bertanya kepada mbah Suro,

"Maaf mbah apakah aku bisa lebih kuat lagi? Aku ingin segera membunuh wahyu dan mengakhiri semua masalah ini" kataku kepada mbah Suro

Mbah Suro menatap mataku dan menepuk pundakku

"Kamu bisa lebih kuat nak, karena aku telah memilihmu untuk melindungi Sinta, jadi aku tau seberapa besar potensi kekuatan mu" ujarnya sambil memandang mataku

Aku tak paham apa maksud mbah Suro, dan apa alasan mbah Suro memilihku, dibandingkan jutaan laki-laki lain diluar sana.
Tapi aku hanya mengganguk dan berharap keberadaan ku disini saat ini, bisa menjadi solusi untuk semua masalah ini.

Mbah Suro mengambil pedangku
sambil berkata.

"Pedang ini sangat kuat, tapi dengan fisik mu sekarang, kamu tak akan bisa mengeluarkan kekuatan sesungguhnya dari pedang ini" ujarnya sambil menghunus pedangku dan mengayunkan nya.

Tiba-tiba dia menghunuskan pedang itu dihadapan ku.

"Kau harus lebih kuat dengan berlatih di dunia ghaib ini nak, kau harus menjalani latihan yang berat agar kamu bisa mengalahkan wahyu dan pasukan nya" kata mbah Suro
sambil menyarungkan kembali pedang itu di sarung nya.

Latihan di dunia ghaib? dunia apa ini..
berapa lama latihan ku?
Apakah masih ada waktu?? Dan bagaimana nasib orang orang di kotaku??

Tapi, jika aku melawan nya saat ini, maka aku hanya menyerahkan nyawaku secara cuma-cuma kepada iblis-iblis itu..

Sesaat, aku pun masih ragu dengan semua ini, hingga kurasakan seperti ada sesuatu yang lembut sedang menggenggam tanganku ..

Ternyata Sinta sangat paham apa yang ada difikirkan ku, dia menggenggam tangan ku.
Seolah dia tau dengan keraguan ku..

Aku menggenggam tangan nya, dan menatap wajahnya..
Matanya terlihat meyakinkan ku agar aku mau terus berlatih di dunia ghaib ini,

"Baiklah, aku akan berlatih kek!" kataku kepada mbah Suro

Mbah Suro menepuk pundakku, sambil menggangukan kepala seperti paham dengan keinginanku...

"Bagus..sekarang beristirahatlah, besok kamu harus berlatih keras!" kata mbah suro menjelaskan..

Besar harapan ku dengan latihan ini aku menjadi lebih kuat dan bisa mengalahkan wahyu dan keseluruhan pasukan iblis nya.

Malam ini, kamipun bermalam di kediaman mbah Suro

Mbah Suro bercerita, kenapa dia bisa tertahan di dunia jin ini.
Hal ini disebabkan, saat pertarungan terakhir melawan singomaruto.
Beliau melepaskan jiwa nya atau melakukan rogoh Sukma untuk bisa bertarung di dunia jin.
Beliau kalah, dan jiwanya ditahan di dunia jin ini. Sehingga di dunia nyata dia di anggap meninggal.
Padahal secara takdir beliau belum meninggal.
Beliau akhirnya harus tertahan di dunia jin sampai akhir kehidupan nya kelak..

"Jadi, kakek sebenernya belum meninggal?" kata Sinta kaget..

"Belum nak, tapi kakek ditahan oleh singomaruto di dunia ini, sehingga kakek pun tak bisa menolongmu.
Kakek menggunakan sisa kekuatan, untuk memanggil seseorang, agar bisa Menyamatkan mu.
Dan orang itu adalah nak zaki"kata mbah suro menjelaskan.

Akupun semakin bingung dengan semua ini, ya Tuhan, kenapa aku harus terlibat dengan segala sesuatu yang tak masuk akal ini.

Tapi entah kenapa aku tak menyesalinya. Dan justru aku berharap, aku mendapatkan sesuatu hal yang baik dari semua peristiwa ini.

"Eh kek, tapi kenapa kami bisa masuk kesini lewat cermin tersebut?" tanyaku penasaran kepada mbah Suro..

"Itu karena sejak awal aku menggunakan cermin itu untuk masuk kedunia jin, jadi bisa dibilang cermin itu adalah gerbang kedunia jin,"kata kakek Sinta menjelaskan .

"Dan dari dulu disini lah aku bertapa dan berlatih, hingga aku mengalahkan singomaruto."ujarnya ..

"Kamu juga perlu tau nak, bahwa waktu kita tidak banyak, aku tak tau kapan aku benar benar mati, namun aku merasa bahwa hidupku tak lama lagi akan berakhir. Jika hidupku sudah berakhir maka otomatis gerbang ghaib yang ada di cermin itu akan tertutup.
Jika kalian tak keluar sebelum itu, maka kalian akan terjebak selamanya disini." kata mbah Suro menutup perkataan nya malam ini.

Akupun makin tak sabar segera berlatih dengan nya.
Karena aku ingin segera mengakhiri ini semua dan hidup bahagia bersama Sinta...

Bersambung...

Cermin (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang