Jurus pamungkas

408 31 4
                                    

"Nak, kalian sudah mewarisi seluruh ilmu ku. Namun ada 1 lagi jurus pamungkas yang akan mampu menghancurkan harapan singomaruto untuk menyempurnakan kekuatan nya" kata mbah Suro kepada kami..

"Jurus itu adalah.... "mbah Suro menghentikan kata katanya.
"Apa jurusnya kek" kata Sinta yang tidak sabar dengan penjelasan kakeknya.

"kalian harus menikah" kata mbah Suro sambil memandang kami berdua.

"Apaaaaaa!!" Kata kami bersamaan karena terkejut mendengar kata kata mbah Suro..

"Me..me ..menikah kek?," kataku ke mbah Suro, yang masih tersenyum melihat ku.

"Kek masak nikah sih, kan Sinta masih sekolah" kata Sinta sambil cemberut ke kakek nya..

"Kalian sudah saling cinta kan?jadi tak ada salahnya menikah." kata mbah Suro sambil tersenyum kepada kami..

"Iya kek, tapi kan terlalu cepet kalo nikah sekarang" kata Sinta sambil merengek ke kakek nya..

Jujur aku bingung dengan situasi ini,disatu sisi aku sangat bahagia bisa menikah dengan wanita yang aku cintai, disisi lain apa iya, kita harus menikah di situasi yang segenting ini?

"Gini nak, kalian dengarkan kakek.
Sinta mempunyai darah langka dan darah keturunan wahyu, ini sangat menentukan kesempurnaan kekuatan singomaruto.
Dan darah langka dan darah keturunan ini tak akan berarti apa apa kalo Sinta sudah menikah, atau sudah tidak perawan lagi," kata mbah Suro menjelaskan.

"Hah, kok gitu sih kek, kan aku sudah punya kekuatan, jadi kalau mereka mengejarku, aku bisa menghabisi mereka" ujar Sinta membela diri.

"Gini nak, satu-satunya harapan mereka adalah darahmu, jadi kalo kita hancurkan satu satunya harapan mereka, maka kita akan lebih mudah mengalahkan mereka, karena mereka sudah kehilangan semangat nya" kata mbah Suro kembali menjelaskan.

Kami pun terdiam sejenak memikirkan semua ini, memang benar, kami sudah jauh lebih kuat tapi kami belum tau kekuatan lawan sekarang seperti apa dan mau tak mau menikah adalah opsi yang masuk akal.

"Heh cowok, enak di kamu gak enak di aku nih" kata Sinta sambil cemberut kepada ku

"Yaelah Sin, aku juga belum siap,jangan kayak gitu deh" ujarku kepadanya.

"Alesan aja kamu zak, kamu aslinya seneng banget kan?, kan otak mu itu juga mesum banget," kata Sinta yang lagi lagi sambil cemberut

"Emang kamu gak mau nikah ama aku, katanya kamu cinta ama aku?" Rayuku kepadanya..

"Iya tapi ya gak secepet ini lah" kata Sinta sambil mencubit ku .

"Ya udah kalo kalian siap, malam ini kalian akan aku nikah kan, dan besok kalian bisa kembali ke alam manusia" kata mbah Suro menengahi kami.

"Hah malam ini" kata kami bersamaan..

"Iya nak,sudah tak ada waktu lagi.." kata mbah Suro kembali.

Akhirnya malam itu kamipun menikah dengan mahar seadanya, untung mbah Suro adalah kakek Sinta, jadi kami sah secara agama,meskipun ayah Sinta masih hidup, tapi dia sudah menjadi iblis jadi gak mungkin ayahnya menikahkan kami.

Meskipun dalam suasana yang aneh dan membingungkan, aku juga merasakan kebahagiaan bisa menikahi wanita yang paling aku cintai dan satu satunya alasan ku hidup yaitu Sinta..

Kini melindunginya adalah suatu kewajiban bukan hanya tugas, karena dia adalah istriku.
Jujur kurasakan ada rasa lega di hatiku ketika aku bisa menikahinya, karena aku bisa hidup selamanya dengan ikatan suci, bukan hanya menjadi sepasang kekasih.

Selesai prosesi ijab kabul malam itu kami masuk ke kamar yang sama.
Aku merasakan malam itu adalah malam yang aneh bagi kami,dulu dalam angan ku, menikah adalah sesuatu yang sangat membahagiakan, tapi sekarang, mungkin membahagiakan, tapi lebih banyak ke arah perasaan yang aneh dan membingungkan karena semua ini terjadi begitu cepat.

Aku melirik Sinta, dia masih duduk sambil tersipu malu disampingku.
Aku masih tak percaya bahwa wanita cantik disampingku adalah istriku..

Kamipun kini harus tidur dalam satu ranjang malam ini, aku merasa sangat canggung..
"Eh Sin ,aku mau tidur dulu ya?" kataku dengan canggung..

"Loh kita gak ngapa ngapain?" katanya sambil menatap ku.
"E ... e mang ngapain?" kataku dengan malu malu..

"Udah gak usah basa basi zak, aku tau kamu udah mikir yang mesum mesum kan?" katanya sambil tidur disampingku..

Aku mengambil nafas panjang untuk mengusai jantungku yang berdegup kencang, seakan mau meledak.

Aku mendekati Sinta yang sedang merebahkan diri sambil menutup matanya disampingku .
Cantik sekali wajah nya, apalagi dia terlihat pasrah dihadapan ku.
Setiap laki-laki normal pastinya tidak akan mampu menahan hasrat ketika melihat wanita secantik Sinta sudah sangat pasrah kepada nya.

Aku mulai berposisi diatas nya dan ku dekatkan wajahku kearah lehernya..

Semakin dekat bibirku menyentuh lehernya yang putih bersih, dan ketika aku mau mengecup lehernya, tiba-tiba

"Waaaaaaaaa geli bgt ..hahaha..., aku gak tahan gelinya zak" katanya sambil tertawa keras.

Akupun terkejut dan langsung bangkit berdiri dan mulai menjauh..

"Ya udah ah, besok aja, mungkin kamu belum siap " kataku sambil mulai membalik kan badan untuk tidur di sebelahnya,

Tiba-tiba saat aku berdiri dan mulai berjalan, Sinta memegang tangan ku dan sedikit menarik ku, aku langsung menoleh kepada nya, tampak sorot matanya tajam dan nampak memberikan kepercayaan kepadaku.

Akupun mulai kembali mendekatinya dan mengambil posisi diatas nya,
Aku mendekatkan bibirku ke bibirnya, dan kamipun berciuman, ciuman yang penuh hasrat dan gairah karena kami sudah terikat janji suci dan tak ada dosa lagi atas perbuatan kami, kami saling balas ciuman ..
Dan terjadilah hal itu.....

Malam itu adalah malam yang begitu indah..suara desahan kami mewarnai malam yang indah itu..
Kami terlarut dalam kenikmatan.
Kemikmatan sekaligus penghancur harapan musuh...

Bersambung...

Cermin (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang