PROLOG

2K 92 0
                                    

Malam itu, hujan deras disertai petir yang menggelegar.
Terlihat seorang laki-laki berpakaian lusuh sedang memasuki rumahnya. Nampak tangan nya memegang botol minuman keras.
Sesampainya di dalam rumah, dia langsung menuju meja makan.

"Makan !! mana makanan nya!!"kata laki laki itu, sambil menggebrak meja makan.
"Bentar pah," terlihat seorang wanita tergopoh-gopoh sambil membawa sepiring makanan.
Wanita itu segera menghidangkan makanan yang dibawanya di depan lelaki itu.

Sepiring nasi dengan lauk telur goreng.

"Makanan apa ini!" kata lelaki itu melemparkan makanan nya tembok dan hancur berantakan.

Wanita itu kaget dan seketika menitikkan air mata.

"Perempuan sialan! seharian kamu dirumah cuma masak nasi sama telur hah!!" kata pria itu sambil melotot.

"Pah, tinggal itu persedian kita, aku saja belum makan seharian ini, cuma Sinta yang makan, itupun cuma nasi sama garam. Aku sengaja menyimpan telur itu buat kamu" kata wanita itu dengan berlinangan air mata.

Lelaki itu lalu mendekati wanita tersebut dan ditamparlah pipinya.

"Aduh sakit" kata wanita itu sambil memegangi pipinya.

Si lelaki terus mengomel memarahi wanita tersebut hingga akhirnya
Wanita itu tak mampu menahan amarah dan dia bangkit mencoba menampar laki laki tersebut.

"Suami tak tau diri! kamu seharian mabuk-mabukan, main wanita dan sekarang kamu pulang marah-marah!" bentak wanita itu sambil menangis.

"Oh.. berani kamu ya?" ujar pria itu seraya menjambak rambut wanita yang ada didepan nya dan membentur-benturkan kepalanya ke tembok.

Di dalam kamar rumah berlantai dua itu, nampak seorang gadis cantik berusia 7 tahun sedang berdiri didepan cermin.
Dia tersenyum manis sambil menari-nari dan menatap cermin.

"Cermin ajaib apakah aku wanita paling cantik?" katanya ke cermin tersebut.

Dia tersenyum cekikikan sendiri.
Tak lama kemudian.
Gadis itu tiba-tiba terdiam, dia mendengar keributan lantai bawah.
Pelan-pelan dia membuka pintu kamar nya dan berjalan melihat apa yang sedang terjadi.

Sontak dia terkejut bukan main melihat seorang laki-laki yg tak lain adalah ayahnya sedang membentur benturkan kepala seorang perempuan ke tembok.
Ya... perempuan itu adalah ibu dari gadis kecil tersebut.

Terlihat perempuan itu bersimbah darah dan kejang- kejang sambil matanya masih melotot dengan bola mata hitam mengarah keatas.
kemudian perempuan itu terdiam dengan menghembuskan nafas berat seperti orang yang ngorok.

"Mama.."
kata gadis kecil itu pelan sambil menutup mulutnya dengan tangan.

Selesai membunuh istrinya laki-laki tersebut tersenyum menyeringai dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil pisau dapur.

Setelah itu, laki-laki yang juga ayah dari gadis kecil itu berjalan menghampiri gadis kecil yang tadi melihatnya saat membunuh istrinya.

Gadis kecil itu mendengar suara langkah kaki yang sedang menaiki tangga ke arah nya.

Dia segera masuk ke kamar dan menguncinya.
Tiba-tiba pintu kamar nya diketok.

"Sinta sayang buka pintunya nak" kata ayahnya dengan suara parau, memanggil gadis kecil itu yang bernama Sinta.

Sinta duduk ketakutan, tubuhnya bergetar, dia bersembunyi di bawah meja rias yang terletak di bawah cermin.

"Bruakkk" tiba-tiba pintu kamar terbuka. Nampak ayah nya menendang pintu tersebut.
Ayahnya terlihat membawa sebuah pisau dapur dan masuk ke kamar mencari Sinta.

"Nak kamu dimana?
Ayo kesini, ayah gak jahat kok" kata ayah Sinta.

Sinta makin beringsut kedalam meja itu dan terus menutup mulutnya dengan tangan, nafasnya memburu. Dia sangat takut kalau nafasnya dapat di dengar ayahnya yg sedang kesetanan.

Tiba-tiba...

"Uwaaaaa" kamu disitu rupanya" kata ayahnya yg melongok kebawah meja sambil tersenyum mengerikan.

"Kyaaaa..." Sinta berteriak. Dia kaget melihat ayah nya yang tiba-tiba menatapnya dengan wajah yang mengerikan.

Sejurus kemudian tangan ayahnya menarik tubuh kecil Sinta keluar dari kolong meja tersebut, Sinta ditarik dan dibaringkan di meja rias itu, ayahnya sudah bersiap menghunus pisau dan..

"Selamat tinggal nak" kata ayah nya dengan mata melotot sangat mengerikan dan senyum yg mirip dengan iblis.

Sinta pun ketakutan melihat wajah ayahnya, dia memejamkan mata dan berteriak..

"Cermin ajaib tolong aku !!"

***************

Cermin (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang