3. Better but Bitter

10.8K 766 6
                                    

"Terkadang kenyataan memang pahit. Namun, dia lebih baik daripada harapan yang tidak nyata"

-Yasmine 🌼

*Jangan lupa vote sebelum baca

H a p p y  R e a d i n g ✨✨



"Yas, udah nyampe. Lo gamau turun?" Ucap Dimas yang seketika membuyarkan lamunan Yasmine.

"E..iya iya ini mau turun kok" Jawab Yasmine dengan gugup, pikirannya masih menerawang kejadian di mall tadi. "Apa bener ya Kak Dimas mau ngelamar gue?" Yasmine masih bertanya dalam hatinya.

"Yaudah masuk gih, aku balik dulu ya, makasih udah nemenin, bye, Assalamualaikum" Ucap Dimas setelah Yasmine turun dari mobilnya. Dia langsung melajukan mobilnya meninggalkan rumah Yasmine.

"Waalaikumussalam" Yasmine menatap mobil hitam yang baru saja meninggalkan halaman rumahnya. "Dia cuma ngomong gitu doang ya? Ga ngomong apa-apa lagi gitu?"

🌼🌼🌼

Sejak lulus S2 dari Kyunghee University Korea, Yasmine memang langsung bekerja di Universitas tempat dia mengenyam pendidikan S1. Di Kota ini dia memang tinggal sendirian. Dia tinggal di salah satu perumahan yang cukup dekat dengan cafe miliknya. Rumah ini adalah rumah yang dia beli sendiri dengan uang hasil mengajar dan bisnis cafenya. Memang tidak terlalu besar, tetapi cukup nyaman untuk dia huni sendiri. Rumah dua lantai dengan cat warna putih bergaya amerika dengan halaman yang cukup luas. Di depan rumah itu terdapat taman dan kolam ikan. Rumah ini sangat sesuai dengan impian Yasmine. Di taman depan terdapat ayunan rotan yang dikelilingi dengan bunga-bunga yang bermekaran. Yasmine merogoh kunci rumah di saku tasnya. Setelah mendapatkan kunci, dia langsung masuk dan merebahkan dirinya diatas sofa ruang keluarga. Pikirannya masih menerawang kejadian di mall tadi. Dia masih menerka-nerka apa yang akan terjadi.

 Dia masih menerka-nerka apa yang akan terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Rumah Yasmine)

Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Yasmine.

"Sebentar" Ucapnya sambil memutar kunci rumahnya.

"Assalamualaikum" Laki-laki berhidung mancung berdiri di depan rumahnya sambil membawa goodie bag ditangannya.

"Ali ngapain kesini?" Yasmine menatap Ali dengan heran.

" Kalo ada orang salam dijawab dulu Yas" Ali mengingatkan Yasmine.

"Waalaikumussalam" Jawab Yasmine.

"Ini gue ga disuruh masuk?" Ali lagi-lagi mengingatkan Yasmine.

"Oiya, masuk Li, duduk dulu ya, gue ambil minuman dulu" Yasmine meninggalkan Ali yang duduk di kursi ruang tamunya.

Yasmine menuju dapur untuk membuat minuman dan mengambil cemilan. Untungnya sebelum dia berangkat ke kampus dia sempat membuat brownies. Yasmine menuju ruang tamu dengan nampan berisi dua capucino dan beberapa potong brownies. Yasmine hapal betul minuman kesukaan Ali. Ali tidak suka teh, tidak suka kopi hitam, dan tidak suka susu. Setiap datang ke cafe Yasmine dia hanya memesan capucino atau jus jeruk.

Pastel Sweater and Mr. Right (Completed 🌼)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang