12. Terlambat?

7.5K 533 7
                                    

*Jangan lupa vote sebelum baca

H a p p y  R e a d i n g ✨✨






"Hah menikah? Kapan-kapan aja Za" Ucap Yasmine santai.

"Mbak?"

"Apaansi daritadi mbak, mbak mulu? Gapapa santai aja Za, kamu nikah duluan mbak gapapa kok, lagian mbak belum punya calon juga. Gausah khawatir" Jelas Yasmine yang seolah-olah mengerti pikiran adiknya itu.

Terdengar suara tangis Khanza di seberang sana "Itu mbak hiks.. Pernikahanku ga direstui mamah papah"

"Hah? Kok bisa? Bukannya mamah papah kenal sama Nando ya? Mereka juga tau dia anak yang baik" Ucap Yasmine yang terdengar panik.

"Bukan gitu mbak.. hiks.. Aku gatau harus gimana. Papah sama mamah bakal merestui aku kalo mbak sudah nikah..hiks.."

"Lho kok gitu? Yaudah nanti mbak yang bilang sama mamah papah. Mbak ikhlas ridho dilangkahi kamu Za, kamu jangan khawatir"

"Khanza sudah bilang sama mamah papah mbak, tapi mereka tetep kekeuh..Khanza bingung mbak, masalahnya kalo Khanza dan Mas Nando ga nikah tahun ini, Mas nando bakal dijodohin orangtuanya mbak...hiks.. Khanza gamau, Khanza cinta sama Mas Nando" Khanza makin terisak, dia tidak tahu harus bagaimana lagi.

Mendengar isakan adiknya membuat Yasmine terenyuh. Dia tidak ingin adiknya merasakan apa yang dia rasakan. Melihat orang yang kita cintai menikah dengan oranglain adalah hal yang menyakitkan. Kisah Yasmine memang tak semulus kisah Khanza dan Nando, mereka sudah menjalin kasih selama 3 tahun, tentu lebih menyakitkan nantinya bila harus berpisah. Apakah Yasmine harus mengorbankan perasaannya lagi kali ini? Namun, ini bukan tentang perasaannya saja, ini tentang masa depannya juga. Menikah bukan hal yang sepele. Bagi Yasmine, menikah adalah hal yang sakral dan sekali seumur hidup. Bagaimana kalau dia memaksakan menikah dan tidak berakhir bahagia nantinya? Ini adalah keputusan yang sulit. Tapi dia sungguh tak tega melihat adiknya menangis, rasanya lebih menyakitkan apabila melihat orang tersayangnya sakit.

Yasmine diam beberapa saat.

"Bismillah"

Yasmine menghela nafasnya "Kamu jangan khawatir Za, mbak akan menikah secepatnya" Ucap Yasmine dengan nada tegas. Yasmine akan berkorban untuk adiknya itu.

🌼🌼🌼

Ali menatap layar laptopnya dengan serius. Ada beberapa berkas yang harus dia tinjau ulang. Hari ini, harus menghadiri rapat dengan client dan kontraktor pembangunan perumahan.

Ali menekan tombol yang ada di telfon kantornya "Sheila, tolong bawakan berkas desain untuk pembangunan perumahan nusa indah ke ruangan saya"

Beberapa menit kemudian terdengar suara ketukan pintu.

Tok tok tok

Ali menginterupsi "Masuk"

"Permisi pak, ini berkas yang bapak minta" wanita itu menyerahkan sebuah map ke meja Ali.

"Terimakasih" Ucap Ali pada wanita berblazer hitam dan rok span selutut itu.

Setelah Sheila, sekretarisnya keluar dari ruangannya, Ali langsung memeriksa berkas tersebut.

🌼🌼🌼

"Terimakasih pak Ali dan Pak Rian, saya sudah tidak sabar bekerja sama dengan anda berdua" Ucap seorang lelaki yang menyalami Ali dan Rian secara bergantian.

Pastel Sweater and Mr. Right (Completed 🌼)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang