"Tidak perlu menunggu baik untuk melakukan sebuah kebaikan"
- Yasmine 🌼*Jangan lupa vote sebelum baca
H a p p y R e a d i n g ✨✨
Seorang perempuan sedang duduk di sebuah cafe sembari menatap layar laptopnya. Di sampingnya terdapat secangkir coklat panas yang masih mengepul, coklat panas sangat cocok dengan suasana sore ini. Purwokerto, kota kecil di Provinsi Jawa Tengah itu sedang diguyur hujan yang deras sejak pagi tadi. Hampir dua jam perempuan itu termenung menatap laptopnya, tidak ada hal yang dia hasilkan selain lamunan. Suara rintik hujan dan bau petrichor menambah kesyahduan lamunannya itu. Yasmine menyukai petrichor, aromanya sangat menenangkan hati. Tapi dia benci mengapa petrichor hanya muncul setiap hujan saja?
"Mbak Yas, ada telfon" Ucap salah satu karyawan yang seketika membuyarkan lamunan bosnya itu.
Yasmine mengalihkan pandangannya kepada wanita berjilbab hitam dengan apron coklat itu "Hah? Telfon cafe kan? Yaudah kamu angkat saja nia" ucapnya pada Nia.
"Hmm, itu mba, anu..."
"Anu apa sih? Yang jelas kalo ngomong"
"Yang nelfon nyariin Mbak Yas" ucap Nia.
"Bilang saya sedang sibuk" Ucap Yasmine menginterupsi karyawannya itu.
Sudah dua hari Yasmine mencoba lari dari kenyataan. Sudah dua hari dia mematikan ponselnya. Hal tersebut dia lakukan untuk menghindari kedua pria yang sejak dua hari lalu memenuhi pikirannya. Dia mencoba menutup semua akses kepada pria itu. Yasmine belum siap jika harus menjawab solusi yang ditawarkan sahabatnya atau melanjutkan aksi gilanya menerima lamaran orang asing.
🌼🌼🌼
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi.
Suara seorang wanita menjawab telfonnya di seberang sana. Suara tersebut bukan berasal dari orang yang ditelfonnya melainkan suara mbak call center. Sudah dua hari ini Ali mencoba menghubungi nomor Yasmine tetapi belum diangkat hingga saat ini. Semua media sosialnya juga off. Yasmine juga tidak menampakkan dirinya di luar rumah atau di cafe miliknya. Hal ini semakin menyulitkan Ali untuk menemui wanita yang dilamarnya kemarin lusa. Yasmine sedang menghindarinya. Hanya hal tersebut yang ada di kepalanya.
Ali menunduk pasrah "Gue ga bakalan ngomong ke lo Yas. Kalo tau lo jadi ngehindarin gue kaya gini" ucapnya dalam hati.
"Masih gabisa?" tanya seseorang di depan Ali yang sedari tadi memperhatikannya.
Ali hanya mengangguk.
"Sabar bro, mungkin dia butuh waktu" Hendra menepuk bahu sahabatnya itu.
"Waktunya berapa lama Hen? Kalo tau kaya gini gue gabakal ngomong ke dia waktu itu" ucap Ali dengan nada menyesal.
Hendra menggelengkan kepalanya "Enggak, enggak, lo ga salah kok. Yang lo lakuin udah bener, yang udah lama lo pendem harus diungkapin"
"Tapi gini jadinya, dia ngehindarin gue. Hpnya dimatiin, gue telfon cafenya katanya dia sibuk, sosmednya ga aktif semua, gue cari ke rumahnya sama cafe juga ga ketemu" Ali mengacak rambutnya frustasi.
"Sabar-sabar, biarin dia mikir dulu. Dia bingung kali Li, udah lo tenang dulu"
🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Pastel Sweater and Mr. Right (Completed 🌼)
Любовные романы[Romance] Yasmine, adalah anak pertama dari empat bersaudara yang semuanya perempuan. Sejak kecil, dia diharuskan hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang tuanya. Dia rela berusaha keras dan mengorbankan segalanya demi kebahagiaan keluarganya...