Bab 4 - Anda mama saya!

1.3K 242 6
                                    

Haloo semua!

Yuhuu Bukan Kuebiko come back nih!

Team Alora atau Elora?

Jangan lupa rekomendasikan Bukan Kuebiko ke teman teman dan keluarga kalian ya!

Yuk tekan ikon bintang dulu! Beri komentar sebanyak banyaknya yaa!💙

***

"Pak, saya mau pulang aja. Takut mama marah, pak," ujar Alora berulang kali dan tak dipedulikan oleh Reno. Sesampainya di ruang tamu, Reno mendudukkan Alora di kursi lalu beralih mencari kotak P3K.


Reno datang dengan kotak P3K ditangannya. Ia berjongkok di depan Alora dan membuka kotak tersebut.

"Saya sama sekali nggak apa apa, pak. Saya mau pulang!"

Reno menatap wajah Alora. "Berisik!"

Alora hanya pasrah saat Reno mengoleskan obat dan membungkus telapak tangan kanan Alora dengan perban.

"Lupa perintah saya?" Tanya Reno tiba tiba membuat Alora kaget saat ia tengah memperhatikan wajah dingin Reno.


"Anu, pak." Reno mendongak, menaikkan alisnya seolah bertanya. Alora semakin gugub saat Reno terus menatapnya.

"Saya mau pulang," ujar Alora gugub. Ia berdiri dan melangkah menuju pintu.

"Udah malam, saya antar!"

***

"Dari mana aja? Disuruh belanja malah kelayapan sama cowok. Kamu bayar berapa supaya dia mau sama cewek kurus kaya kamu?"

Alora mencelos, ia meletakkan belanjaan Anggun di atas meja.

"TULI?" pekik Anggun menarik telinga Alora kuat.

"Ma, stop! Please stop, ma!" Pinta Alora memegang tangan Anggun yang menempel di telinganya. Rasanya telinganya ingin putus.

"Jangan panggil saya mama!" Bentak Anggun mendaratkan satu tamparan di wajah Alora yang semakin tirus. Wajah Alora langsung memerah, menunjukkan betapa kuatnya tamparan Anggun barusan.

"TERUS SAYA HARUS PANGGIL APA? ANDA MAMA SAYA!"

Emosi Alora meluap. Bentakan itu keluar begitu saja dari mulutnya tanpa aba-aba.

Anggun mengeratkan giginya. "Saya gak sudi menjadi ibu kamu anak biadap!" Ia menarik rambut Alora dan mendorong kepala Alora ke dinding dengan keras. Alora yang pusing langsung terduduk di lantai. Anggun tetap tak peduli. Ia berlalu begitu saja dan pergi menemui putri kesayangannya yang sedari tadi tak keluar dari kamar.

Anggun mengetuk pintu kamar Elora.

"Elora sayang! Kamu kenapa, nak?"

Anggun semakin khawatir lantaran tak kunjung mendapatkan jawaban dari Elora.

"Elora! Buka pintunya! Mama mau masuk," ujar Anggun. Ia mulai berfikiran negatif tentang keadaan Elora.

Alora [TERBIT ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang