Tepat pukul 4 sore waktu Australia.
Taeyong dan y/n pulang. Selama perjalanan mereka tidak ada yang memulai pembicaraan satu pun baik taeyong maupun y/n. Hanya ada lantunan musik yang mengisi kekosongan.Jalan terasa lama bagi y/n, karena yang dia inginnya adalah cepat menjauh dari taeyong.
"ini bukan jalan ke arah apartemen" ucap y/n yang menyadari bahwa jalan menuju apartemen sangat berbeda.
"tae kita mau kemana?" taeyong tak menjawab ucapan y/n sama sekali. Dia sibuk dengan jalanan didepannya.
"taeyong!" y/n sedikit membentak taeyong, namun taeyong hanya meliriknya sebentar.
Y/n berdecak kesal. Dia mulai bete dan memainkan ponselnya. Namun tiba tiba taeyong mengambil ponsel milik y/n secara tiba tiba.
"mau lo apa sih?"
Taeyong tak menggubris ucapan y/n. Dia diam."arghhhh gilaa gue lama lama" ucap y/n.
Secara tiba tiba taeyong menghentikan mobilnya. Y/n sedikit terkejut, dia bersiap siap untuk mengomeli taeyong. Tapi lagi lagi tindakan taeyong lebih cepat dari dugaan y/n.
Bibir taeyong udah mendarat tepat di bibir milik y/n. Y/n terkejut, dia tak bisa berkata kata. Jantungnya berdetak dengan cepat, emosi yang selalu menguasainya kini tiba tiba hilang.
Taeyong melepaskan ciumannya lalu menatap y/n dengan lembut.
"1 minggu di Australia itu bukan buat kerja tapi buat kita berdua. Kita bakal ngabisin sisa waktu minggu ini di Australia, tanpa kerjaan. Kita kerja cuma 3 hari. Sekarang kita pergi ke tempat yang dari dulu gue pengen kesana bareng orang yang gue sayang. Jadi lo jangan ngomel aja, gue cium lagi tau rasa lo" ucap taeyong dengan raut muka datar, lalu kembali menjalankan mobilnya.
Y/n buru buru menutup mulut dengan tangannya, karena takut taeyong secara tiba tiba kembali menyerangnya.
Taeyong yang melihat ekspresi y/n hanya terkekeh kecil, sedangkan y/n dia tersipu malu.
Tak berapa lama akhirnya mereka sampai tujuan. Sebuah danau kecil.
Danau itu dihiasi beberapa lampu lampu serta hiasan lainnya yang menambah kesan romantis.
Taeyong mengajak y/n untuk menuju meja yang sudah taeyong sediakan di pinggir danau.
"kita dinner disini" ucap taeyong
Y/n tak bisa berkata kata lagi. Dia langsung memeluk y/n erat.
"selalu banyak kejutan yang kamu miliki" gumam y/n dalam pelukan taeyong.
"y/n?" ucap taeyong lembut
Y/n menatap mata taeyong."Gue nggak bisa seromantis cowo - cowo lain, gue juga nggak bisa ngasih surprise semeriah yang cowo - cowo romantis yang lain, intinya Will You Marry Me?" ucap taeyong sambil berlutut memberikan cincin yang sudah dia pesan berapa bulan lalu.
Belum sempat menjawab air mata y/n mulai keluar perlahan.
"kenapa nangis?"
"terharu hikss orang cuek juga bisa romantis ternyata. Hiks kamu sabar banget ngadepin aku yang gampang emosi hikss" y/n menangis tersedu sedu. Sedangkn taeyong memasangkan cincin di jari manis y/n.
Taeyong menarik y/n kedalam pelukannya yang membuat y/n menangis semakin menjadi jadi.
"gak boleh nangis dong, make up lo luntur nantinya" goda taeyong.
"aaaa taeyong" y/n memperdalam pelukannya, dia malu karena takut ucapan taeyong yang bilang make upnya luntur.
Taeyong terkekeh, lalu melepaskan pelukannya. Menatap y/n dalam.
"tuh kan luntur" godanya lagi.
"sialann aaaa" y/n merengek.
Setelah itu mereka makan malam bersama bernuasa romantis.
Setelah selesai y/n dan taeyong kembali ke mobil lalu pulang ke apartemen.
Selama di mobil y/n memegang tangan taeyong. Menatap cincin tunangan mereka kenakan.
"lucu bangett" gumam y/n yang membuat taeyong tersenyum.
Sampailah di apartemen. Y/n dan taeyong turun dari mobil. Y/n menggandeng tangan taeyong hingga mereka sampai di dalam apartemen dan berpisah menuju kamar mereka masing masing.
⚪⚪⚪
ANNYEONGGGG YEOROBUNNN
Don't forget for vote and comment 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boy (Lee Taeyong X y/n) [Completed]
Fanfic"Gue nggak bisa seromantis cowo - cowo lain, gue juga nggak bisa ngasih surprise semeriah yang cowo - cowo romantis yang lain, intinya Will You Marry Me?" - Lee Taeyong "Kenapa nangis?" "Terharu aja, orang cuek dingin tiba tiba bisa seromantis ini"...