Y/n terbangun dari tidurnya. Setelah perayaan kemaren, Taeyong dan y/n langsung pergi menuju rumah yang sudah taeyong beli sebelum mereka married.
Y/n mendapati taeyong yang masih setia memeluknya, y/n masih memandangi wajah taeyong, tangannya kini bergerak mengikuti struktur rahang tegas taeyong.
Ketika y/n ingin menjauhkan tangannya dari wajah taeyong, tiba tiba taeyong menggapai tangan y/n dan menariknya seolah tangan itu seperti bandal untuk taeyong.
Taeyong pun membuka matanya, menatap y/n sebentar lalu melumat bibir mungil milik y/n.
"morning my wife" kini taeyong beralih mencium hidung serta kening milik y/n.
"morning my boy" y/n kini mencubit pipi taeyong seraya tersenyum, lalu bersiap bangkit dari tidurnya.
"don't go" taeyong menarik y/n kembali ke kaksur lalu taeyong memeluk y/n seakan y/n tidak diperbolehkan untuk pergi kemana mana.
"ayo bangunn" y/n melepaskan pelukannya lalu memegang wajah taeyong yang masih setengah mengantuk.
"bangun bae" ucap y/n yang masih mencubit pipi taeyong.
"iyaa iyaa ini bangun nih" taeyong bangkit dari tidurnya lalu mengecek hp miliknya. Y/n kini turun menuju dapur bersiap menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
Taeyong menghampiri y/n, seakan ada magnet yang memaksa taeyong untuk terus berada dipelukan y/n. Taeyong memeluk y/n dari belakang yang membuat y/n kesulitan bergerak untuk menyiapkan makanan.
Y/n terlihat kecil ketika dalam pelukan taeyong, dia bak bantal guling yang sangat pas untuk taeyong.
"tae duduk dong, mau makan nggak?" tanya y/n sambil mencoba melepaskan pelukan taeyong.
Taeyong tak menggubris ucapan y/n, dia justru tambah mempererat pelukannya. Y/n pun membalikan badannya menghadap taeyong. Menuntunnya untuk duduk di kursi meja makan.
"diem disini" ucap y/n, tapi taeyong hanya tersenyum lalu menarik tangan y/n.
"taeyongggg, aku laperr" omel y/n, dan lagi lagi taeyong hanya tersenyum. Y/n mengusap wajah taeyong karena kesal.
"kamu cium aku dulu nanti aku yakin nggak bakal ngelepasin kamu" goda taeyong yang berhasil membuat pipi istrinya merah bak kepiting rebus.
"ayolahhh" rengek y/n yang membuat taeyong gemas dengan tingkah istrinya tersebut.
"kamu laper? Yauda duduk disini. Aku aja yang bikin" taeyong bangkit dari duduknya lalu pergi menyiapkan roti untuk mereka berdua. Dan tak berapa lama mereka menghabiskan makanan mereka.
"kamu nggak kerja?" tanya y/n.
"enggak, aku suruh jeno buat ngurus semuanya" ucap taeyong sambil terus menatap mata y/n.
"udah ihh nggak usah ngeliatin terus. Malu tau nggak"ucap y/n sambil melemparkan tisu kepada taeyong. Lagi lagi taeyong hanya tersenyum.
"ayo mandi" perintah taeyong sambil menggendong y/n menuju kamar mandi.
"TURUNN IHH AKU BISA MANDI SENDIRII" y/n memberontak dan terus memukul punggung taeyong.
"TURUNIN NGGAK" teriak y/n tepat di telinga taeyong yang membuat taeyong langsung menurunkan y/n. Lalu y/n buru buru masuk kedalam kamarnya dan mengunci taeyong dari luar.
"TUNGGU SAMPE AKU SELESAI MANDI" teriak y/n, kini taeyong masih memegangi telinganya yang sakit karena teriakan y/n.
"istri gue jahat banget, bisa betah gitu gue sama dia" omel taeyong lalu duduk diruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boy (Lee Taeyong X y/n) [Completed]
Fiksi Penggemar"Gue nggak bisa seromantis cowo - cowo lain, gue juga nggak bisa ngasih surprise semeriah yang cowo - cowo romantis yang lain, intinya Will You Marry Me?" - Lee Taeyong "Kenapa nangis?" "Terharu aja, orang cuek dingin tiba tiba bisa seromantis ini"...