Thirty-seven

7.4K 192 60
                                    

Gilang masih mendekap tubuh Eliza dengan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gilang masih mendekap tubuh Eliza dengan erat.Sekarang mereka sedang perjalanan menuju rumah sakit,"Eliza please bertahan"lirih Gilang.

Salah satu anggota Reno hampir memutus nadi Eliza untung saja gadis itu berhasil menghindar meskipun ia tetap mendapat goresan pisau yang cukup dalam di tangan nya.

"Lo bisa cepat nggak!"teriak Gilang menendang kursi kemudi Danis dari belakang.

"Macet brengsek!"balas Danis ikutan teriak.

Sedangkan di rumah sakit Fany sedang mondar-mandir di depan ruang operasi bersama Vino dan ketiga nya.Ada Jeni juga sebenarnya.

Dokter memutuskan untuk mengoperasi Brandon karna peluru di dalam perut Brandon harus segera diambil jika tidak maka nyawa Brandon yang akan menjadi taruhan nya.

"Eh udah ngabarin orang tua kak Brandon belum?"tiba-tiba Agnes membuka suara.

"Oh iya gue lupa"Vino menepuk jidatnya.

"Terus orang tua nya kak Eliz juga"sambung Indah.

Deg

Fany langsung mematung saat mendengar ucapan Indah.Bagaimana bisa ia melupakan kondisi kakaknya yang sama parah nya dengan Brandon.

"Gimana sama orang tua nya kak Eliz?"Indah kembali bertanya.

"Gue nggak punya nomer nya biar itu jadi urusan Gilang"jawab Vino.

"Aku ke toilet dulu"pamit Fany pada mereka.

Fany segera mengeluarkan ponsel nya dan mengabari sang mama.Entah bagaimana reaksi mama nya nanti Fany tidak bisa membayang kan.

Telfon sudah terhubung tapi Fany masih menyiapkan kata-kata agar mamanya itu tidak terlalu syok.

"Mah"panggil fany dengan gugup.

"Kamu itu telfon dijawab dari tadi ga ada suaranya ini temen mama lagi pada maen kesini nonton drakor bareng mama masih di dapur ambil minum,btw ngapain kamu telfon?"

Fany diam.Ia tidak tau harus menjawab apa.

"Fanyyyyyy"

"Eh i-iya ma"

"Ye ni anak gelut nih nanti sampai rumah"

Mendengar begitu ceria nya suara mamanya Fany jadi tidak tega.Fany terisak pelan,Kirana mendengar itu langsung dihampiri rasa cemas.

"Fany jawab mama ada apa!"

"Kak Eliz mah hiks"

"El-Eliz kenpa?"

"Kak Eliza.masuk rumah sakit dan aku nggak bisa mastiin kondisi nya sekarang ma"

Prang

Kirana menjatuhkan semua minuman yang ia bawa."Share lok mama otw?"

Tut

Fany segera keluar dari toilet dan mendapati Gilang dan Danis sudah ada diantara mereka dengan wajah yang penuh lebam serta darah yang memenuhi seragam mereka..

Cinta SMA (COMPLETED✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang