Fifty-three

5.2K 281 150
                                    

Hello!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello!

Fany sudah berada di dalam kelas ia masih setia menekuk wajahnya sambil mendengarkan penjelas guru kimia di depan sana.

"Si kampret!ngapain sih lo pikirin tuh babi!gedek gue lama-lama"ujar Agnes dengan pede padahal pelajaran sedang berlangsung.

"Kurang kenceng kalo ngomong teriak aja sekalian"balas Fany memutar bola matanya,malas.

Agnes tiba-tiba menggebrak meja,"DENGERIN YA SEMUANYA KALO JATUH HATI ITU TIDAK BISA MEMILIH TUHAN YANG MILIHIN KITA ITU CUMA KORBAN KALO KITA KECEWA ITU BERARTI KONSEKUENSI NYA DAN KALO DIKASIH BAHAGIA BERARTI ITU BONUSNYA OKE SEKIAN TERIMA NASIB!"

Semua dibuat menganga dengan tingkah Agnes dengan tampang tidak tau dirinya Agnes kembali duduk dengan tenang.Tak sadarkah gadis itu jika aksi konyol barusan bisa memancing bencana sebentar lagi.

"AGNES SHINENA!"

"Yes saya pak"

"BERANI BERANI NYA KAMU DI PELAJARAN SAYA MENDONGENG SEPERTI ITU?INI KIMIA BUKAN BAHASA INDONESIA KELUAR KAMU! BERSIHIN SELURUH RUANGAN YANG ADA DI SEKOLAH INI SEKARANG!"

Agnes langsung menatap pak Mamat dengan wajah imut nya.Ini lah yang ditunggu-tunggu Agnes dari tadi.

"Yaudah gue keluar nih ye jangan kangen lo semua"Agnes tertawa sambil menunjuk teman-teman nya.

Fany hanya menggelengkan kepala memang susah menghadapti reptil sialan seperti Agnes.

***

Bel istirahat sudah berbunyi dua menit yang lalu dan sekarang Fany sedang berjalan di Koridor seorang diri.Ia berbeda kelas dengan Indah dan Jofanka dan hari ini mereka mengajak bertemu di langsung di kantin saja.

Saking asiknya dengan pikiran nya sendiri tubuh Fany tiba-tiba terhuyung ke belakang.

"Aww sakit"Fany melihat lututnya yang sedikit berdarah dan rasanya perih banget.

"Ck ceroboh banget sih!Gimana mau ngurus suami kalo ngurus diri sendiri aja ngga becus!"

Suara berat dari belakang Fany tentunya mengagetkan gadis itu dan lebih kaget lagi saat tau siapa sang pemilik suara itu.

"Eh Brand jaga omongan lo!"tegur Danis menyenggol lengan Brandon.

"Ayo sini ba-"Brandon langsung menepis tangan Vino saat tau cowok itu akan membantu Fany berdiri.

"Jangan ditolongin biar bangun sendiri!Inget dong Fan sebentar lagi bukan cuma diri kamu sendiri yang kamu urus tapi aku juga!berhenti jadi anak kecil kek gini"ketus Brandon.

Jujur sebenarnya Vino dan Danis tidak terima dengan ucapan Brandon barusan.Tetapi mereka juga tidak bisa ikut campur.

"Cabut"

Cinta SMA (COMPLETED✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang