01 Harapan

46.9K 3K 151
                                    

Main Cast
- Byun Baekhyun
- Park Chanyeol

Boy x Boy
Boys Love
M - Preg (18+)

I Want U, Papa

Gemerlap malam bertabur bintang menghiasi sebagian dari muka bumi. Berkelap-kelip nan cantik bersama cahaya temaram yang memperkaya suasana hitamnya malam. Kendaraan berlalu lalang, tapakkan langkah kaki dari orang-orang, tergesa-gesa melaju menelusuri jalanan. Berharap cepat sampai tujuan.

Seperti sebuah mobil Mercendez Benz hitam yang bergerak cepat, membelah jalanan kota yang nampak lenggang. Mengantarkan seorang pria tampan berpakaian formal rapi, duduk di kursi belakang penumpang. Seringkali pria berumur hampir 30 tahun itu memeriksa arloji jam di pergelangan tangan kiri. Mengukur waktu sekiranya berapa menit lagi harus dihabiskan agar sampai di rumah.

Seluruh persendian di seluruh tubuh terasa tegang dan kaku, efek pekerjaan di kantor yang padat merayap. Tidak sabar rasanya untuk menghempaskan tubuh besarnya ke atas ranjang. Menikmati sensasi empuknya bantal dan hangat dari selimut tebal, membungkus keseluruhan badan. Membayangkannya saja membawa kantuk menyergap sepasang mata tajamnya. Hingga tanpa sadar ia menyerah, terlelap begitu saja dengan kepala beralaskan lidah kursi.

Mimpi telah menguasai akal sehatnya. Tanpa tau rumah sudah nampak di pelupuk mata. Akan tetapi tuan muda itu seolah enggan untuk membuka mata. Nampak menikmati dunia alam bawah sadarnya yang sangat menarik dan menyenangkan.

Tugasnya sebagai abdi setia bagi tuannya, memaksa untuk menghancurkan segala alur pada alam mimpi. Menyentak raga tuannya kala tangan menepuk beberapa kali bagian bahu lebar pemiliknya.

"Apa kita sudah sampai?" Begitu tersadar, pandangannya meneliti ke sekitar, sembari mengumpulkan nyawa yang baru saja berkelana kemana-mana.

"Ne tuan. Kita sudah sampai." Jawab sang abdi, selaku sopir pribadi bagi tuan muda yang masih membenahi diri. Merapikan jas hitam mahalnya, seakan ada butiran debu menempel disana.

Pintu mobil bagian kiri terbuka. Begitu pun pria tinggi sekitaran 186 cm itu menginjakkan kaki ke bumi. Menegakkan kedua kaki panjang dan jenjangnya yang berbalut celana kain hitam. Kendaraan roda empat itu masih berhenti disana, seolah menatapi tuan besarnya yang bergerak tenang penuh wibawa memasuki rumah mewah dan megah berlantai tiga.

Jam tangan di pergelangan tangan ia tengoki. Melihat sendiri jarum pendeknya menunjuk angka 11. Pulang larut malam. Sudah terbiasa, dan menjadi resiko bila menyangkut pekerjaannya sebagai pemimpin perusahaan FireLight Group. Kadang, sesampainya di rumah pun ruang kerja menjadi tempat indah baginya untuk bercumbu bersama tumpukan berkas kantor. Meladeni kertas berisikan serangkaian kalimat rumit hingga tuntas.

Tetapi beruntung, kali ini ia dikasihani. Diberi waktu secara cuma-cuma untuk mengistirahatkan diri sebelum kembali melalui hari-hari bosan dan memuakkan.

Jas hitam, dasi biru, tas, juga jam di pergelangan tangan terlepas begitu memasuki kamar. Teronggok asal di meja nakas, dan empunya menghempaskan diri ke ranjang berukuran king size di tengah ruangan.

Terasa melegakan, dan ia tak mau ambil pusing mengenai barang-barang branded-nya yang sembarangan ia taruh. Lagipula, esok tidak lagi memakai outfit seperti hari ini. Ada lusinan baju, celana, dalaman, hingga alas untuk kedua telapak kaki lengkap ia miliki. Jadi tidak usah merasa khawatir bila berurusan dengan style yang akan ia pamerkan besok.

Sebelum membiarkan jiwanya pergi ke alam mimpi, bola matanya bergulir ke arah sebuah foto berukuran lumayan besar di tembok sisi kanan. Figura di dinding itu memperlihatkan sosok wanita cantik dan anggun memakai pakaian putih bersih, memegangi sebuket bunga mawar berwarna merah muda dan putih. Senyuman tipisnya terpatri, seiring mata sayup-sayup mulai memberat. Hingga kegelapan tanpa memandang waktu merenggut segala kesadarannya.

I Want U, Papa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang