I Want U, Papa [Completed]

14 Penjelasan

Main Cast
- Byun Baekhyun
- Park Chanyeol

Boy x Boy
Boys Love
M - Preg (18+)

I Want U, Papa

Sepasang anak dan ibu sedang berada di dalam ruangan. Lebih tepatnya berada di ruang kerja Chanyeol. Disana mereka berdebat alot. Membicarakan kebenaran perkataan seorang wanita muda yang mengaku mengandung benih milik Chanyeol.

"Eomma. Bahkan aku tidak pernah menyentuhnya. Bagaimana bisa benihku bisa di dalam perutnya? Hah! Ini gila!" Rungut Chanyeol tidak terima sembari menyisir dan meremas rambutnya ke arah belakang.

"Lalu kenapa dia tiba-tiba mendatangiku dan mengatakan bahwa dia tengah mengandung anakmu?" Sang ibu menyilangkan lengan di dada, lalu; "Kau tidak sedang berusaha menghindari tanggung jawab mu bukan?" Tandas ibunya sambil memicingkan mata curiga.

"Eomma!!!" Apa ibunya pikir Chanyeol adalah seorang pria brengsek yang senang meniduri gadis-gadis, lalu meninggalkan mereka setelah berbuat nista dan hina seperti itu?

Meskipun ia merupakan pria normal yang diliputi hormon kelelakian yang seakan tidak pernah padam, dan seringkali sulit untuk diredam. Tetapi, bukan perbuatan terpuji untuk melampiaskannya kepada seseorang bahkan tiada komitmen di dalamnya. Dia merupakan orang terhormat. Harga diri adalah harga mati baginya. Maka Chanyeol tidak mau hal berharga paling ia jaga seumur hidupnya harus ternodai dengan berbuat sesat dan menjatuhkannya ke dalam jurang penyesalan.

Ibunya mendesah keras, "Lalu bagaimana sekarang? Aku tau kau dan dia sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi, Chanyeol. Tapi, ini juga tidak bisa dibiarkan. Bagaimana kalau wanita itu nekat membeberkannya pada publik? Dan mengatakan bahwa kau tidak mau mengakui anaknya sebagai darah dagingmu? Keluarga kita akan dipandang buruk oleh masyarakat, Chanyeol."

Rentetan kalimat ibunya seperti sebuah lemparan batu kerikil menimpa kepala Chanyeol. Ia pun dilanda kebingungan untuk mengatasi keonaran dari wanita licik itu. Chanyeol tidak menyangka jika gadis bernama Hyejin, yang sempat menempati salah satu ruang di hati, bisa bermain curang dan kotor seperti ini.

"Aku akan mencari jalan keluarnya. Beri aku waktu, eomma." Ucap Chanyeol terdengar meragu. Tetapi tidak ada pilihan bagi ibunya selain percaya dan menyerahkan semuanya kepada anak semata wayangnya itu.

Helaan nafas lolos dari rongga hidung Nyonya Park sebelum berujar; "Eomma sangat mempercayai apapun yang kau lakukan nak. Aku akan selalu di belakang mu dan membantu mu semampuku." Ibunya tersenyum lembut, sangat hangat dan membawa secercah ketenangan pada sanubari di situasi kalut seperti ini.

Chanyeol menarik kedua sudut bibir sembari menghambur ke pelukan sang ibu. Inilah yang Chanyeol paling suka ketika bertemu dengan wanita selaku orang yang telah melahirkan dan membesarkannya. Melimpahkan berjuta-juta kasih sayang dan cinta. Sepelik apapun situasi yang tengah Chanyeol hadapi. Ia bersyukur kepada Tuhan karena telah menjadikan wanita ini sebagai ibunya.

"Anakku pasti bisa melewati semua ini. Kau kuat Chanyeol-ah." Jemari nyonya Park membelai surai hitam nan lebat sang putra yang ada dalam dekapan.

Kehangatan diantara mereka harus kandas, ketika Chanyeol meregangkan pelukan pada ibunya. Lengkungan kurva menghias bibir plump berwarna kemerahan yang berucap; "Terimakasih eomma," kepada sang ibu. Karena sudah terus mendukung setiap langkah yang ia ambil.

Aku berjanji takkan mengecewakanmu. Juga mengecewakannya. Masalah ini akan aku selesaikan dengan cepat.

I Want U, Papa