I Want U, Papa [Completed]

Park Yuan!

Main Cast
- Byun Baekhyun
- Park Chanyeol

Boy x Boy
Boys Love
M - Preg (18+)

I Want U, Papa

Anak kecil berjenis kelamin laki–laki berlarian kesana kemari tanpa mengenal kata lelah. Dia nampak ceria dan berseri–seri. Seolah–olah baru saja mendapat mainan baru dari kedua orangtuanya. Tetapi, realitanya bukan begitu. Justru sebaliknya bocah lelaki itu tengah menghindari kejaran si sulung yang terus menerus berteriak nyaring di belakang sana.

"Yakh Park Yuan! Kemari kau bocah nakal!"

Park Yuan. Bocah berusia enam. Si bungsu atau anak ketiga dari pasangan fenomenal Park Chanyeol –si pria konglomerat, bersama Byun Baekhyun –si pengajar cantik dan baik hati. Sangat sehat, cerdas, penuh semangat. Sangat menggambarkan usianya yang tengah tumbuh dan berkembang. Juga terdidik dengan baik dan selalu dibanjiri limpahan cinta dan kasih sayang, tidak hanya dari kedua orang tua. Pun dengan kedua kakaknya –Park Jackson dan Park Irene.

"Yakh! Kenapa kau tidak mendengarkan ku Yuan–ah! Kemari kau bocah! Jangan berlari terlalu jauh! Yakh..!" Ditengah nafasnya yang terengah payah, Jackson menyempatkan diri berseru kencang untuk memperingati adik nakalnya itu.

Aishhh! Tidak Park Irene ataupun Park Yuan. Mereka berdua tidaklah jauh berbeda. Ah ani. Itu tidaklah tepat. Yang benar adalah mereka jelas sama. Garis bawahi itu. Sama–sama menyusahkan si sulung yang terus melebarkan langkah kaki sembari menggerutu dongkol akibat kelakuan adik kecilnya itu.

Hingga tak lama, tangannya langsung menggamit lengan mungil si bungsu. Membuat kaki pendeknya terhenti berlari, lalu tanpa aba–aba Jackson menggendong tubuh gembul bocah itu di lengan berototnya.

Ah ngomong–ngomong, Jackson telah tumbuh menjadi sosok remaja ideal dan primadona di usianya ke-21 tahun. Tak ayal, di umurnya itu sudah banyak lawan jenis maupun laki–laki submisif mengincarnya untuk hatinya direbut. Membuat nama serta identitas sang remaja laki–laki tampan dikenal luas. Nyaris seluruh kampus mengenalnya. Hanya saja, tidak tahu kenapa bocah yang telah menjadi pria gagah dan tampan itu belum juga melabuhkan hati pada salah satu dari mereka yang berharap sangat menjadi pasangan seorang Park Jackson.

"Oppa... k-kenapa k-kauhh.. hahhh.. hahh.. kencang sekali ber–larihhnyahhh.." ucap si gadis cantik berambut panjang bergelombang dalam nafasnya yang berderu memburu.

Jackson berdecak kesal. "Kau saja yang lambat Park Irene! Sudahlah! Aku mau masuk ke dalam dan membawa bocah ini pada Papa." Matanya mendelik pada Yuan di gendongannya. "Dan kau akan lihat apa yang akan Papa lakukan padamu," lanjutnya sembari mengulas senyuman miring jahil.

"Hyunggg... hhaatt..!" Bocah digendongannya mencebikkan bibir setelah mengatai kakak bongsornya itu.

"Dan kau cadel nakal, lebih baik persiapkan saja dirimu untuk melihat bagaimana Papa mengatasimu," tukas Jackson sembari beringsut darisana.

Tidak memperdulikan si gadis beranjak remaja berusia sebelas yang tengah mengipas–ngipasi wajah berlumuran keringat menggunakan tangan.

Irene mendengus sebal karena bisa–bisanya kakak paling menyebalkannya itu meninggalkan dia seorang diri, tanpa ada bantuan ataupun tindakan apapun untuknya.

"Awas saja kau Park bertelinga peri. Aku tidak akan membiarkan mu karena telah membuat wajah cantikku ini mengeluarkan keringat. Heh! Padahal aku akan pergi ke pesta ulang tahun temanku tiga jam lagi! Aishhh!" gerutu Irene kesal sembari melangkah menghentak menuju ke dalam rumah.

Di lain sisi, Baekhyun tengah disibukkan dengan kertas–kertas berceceran di tangan. Sudah lima belas menit lamanya ia habiskan untuk berduaan bersama benda tipis berisikan sebuah data–data siswa itu. Meskipun ia kini menjalani hidup sebagai seorang bangsawan, tapi Baekhyun tidak lupa dimana ia berasal. Dalam artian, dia tidaklah berhenti dari tugasnya untuk mengajar dan berbagi ilmu pada para penerus generasi. Bisa disimpulkan bahwa Baekhyun masihlah menjadi seorang guru di sekolah, tempat dimana awal mula ia menjadi seperti sekarang ini.